Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Selasa, 15 Desember 2020 | 17:23 WIB
Kerjasama antara BPD DIY dengan PT JMM selaku penanggungjawab tol Jogja-Solo disaksikan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X di Kantor BPD DIY, Selasa (15/12/2020). [Dok. AMSI]

SuaraJogja.id - Proyek pembangunan tol Jogja-Solo yang digadang dapat memacu pertumbuhan ekonomi mendapat dukungan penuh dari Bank BPD DIY.

Dukungan tersebut ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding atau MoU antara BPD DIY dan PT Jogjasolo Marga Makmur (JMM) di Kantor BPD DIY, Selasa (15/12/2020). 

Direktur Utama Bank BPD DIY, Santoso Rohmad mengungkapkan MoU tersebut dapat memberikan semangat bagi semua, memberikan dampak yang positif bagi perekonomian di DIY, apalagi karena tol yang dibangun ini sangat strategis.

Lebih jauh, Santoso berharap kerjasama tersebut dapat memberikan manfaat baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Baca Juga: Tak Terdampak, Panewu Prambanan Yakin Tol Jogja-Solo Bakal Bawa Keuntungan

“Dalam jangka pendek InsyaAllah memberikan BPD DIY lebih berfungsi lagi sebagai intermediary bank, sehingga fungsi di dalam pembangunan proyek konstruksi strategis nasional dapat berperan aktif,” ucap Santoso.

Sementara untuk jangka panjang, tol ini menurutnya sangat strategi dalam pengembangan ekonomi di DIY. Selaras dengan itu BPD DIY coba terus berkembang selaras dengan tuntutan perkembangan masyarakat di DIY.

“Ini menjadi momentum segera bangkit dari kondisi Covid-19,” ucapnya.

Adapun beberapa hal yang dikerjasamakan antara BPD DIY dengan PT. JMM menyangkut pembayaran dana ganti untung talangan tanah melalui rekening PT Bank BPD DIY. Selain itu kerjasama pembiayaan dengan sub kontraktor yang mengerjakan konstruksi, lalu kerjasama pembiayaan dana talangan tanah, serta kerjasama kredit investasi untuk pembangunan Tol PT. JMM.

Direktur Utama PT JMM, Adrian Priohutomo mengatakan selaras dengan program pemerintah terkait pembangunan infrastruktur, maka PT JMM berperan melaksanakan pembangunan tol ini dari Jogja-Solo-Kulon Progo yang panjangnya mencapai 97 km. Dari panjang itu dikatakannya sebagian besar ada di DIY.

Baca Juga: Sebanyak 1 Persen Lahan Produktif di Klaten Terdampak Proyek Tol Jogja-Solo

“Berharap dengan adanya tol ini dapat memenuhi kebutuhan transportasi, jalan raya, khususnya yang memberi manfaat kepada masyarakat. Mendorong pertumbuhan ekonomi daerah sekitarnya, khususnya DIY,” ujar Adrian.

Dia mengungkapkan ada beberapa hal yang menjadi fokus pihaknya, integrasi Aeropolis di Kulonprogo. Kedua, ada rencana penyesuaian trase, di Mlangi, Sleman karena ada pesantren yang terlampaui trasenya, mereka berharap tidak terkena. Saat ini pihaknya tengah berdiskusi dengan Pesantren. Ketiga yaitu dukungan dari Pemprov untuk seksi tiga tol.

Dia juga mengungkapkan untuk kebutuhan pendanaan ditaksir sebesar Rp18,9 triliun, dan juga backup dana talangan, paling tidak Rp3 triliun.

Gubernur DIY, Sri Sultan HB X menyambut baik dengan dukungan dan kerjasama BPD DIY dan PT JMM. Ia berpesan agar proyek pembangunan tol ini dapat bermanfaat bagi masyarakat mendukung pertumbuhan ekonomi. “Bagiamana Tol ini dibangun bisa memicu pertumbuhan ekonomi di daerah, itu bisa nyata,” ucapnya.

Dia mengatakan dengan aktivitas pembangunan tol ini diharapkan dapat berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi di DIY yang terpukul akibat pandemi Covid-19. Dimana pada Triwulan II mencapai kontraksi 6,72%, dan pada triwulan III, tumbuh lebih baik dengan kontraksi 2,84%. Diharapkan pada Triwulan IV nanti semakin membaik dengan proyek tol ini.

Dengan adanya tol nantinya, Ia juga mendorong agar Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dapat ambil bagian, dan merasakan dampak positif adanya tol. Dalam pengerjaan tol sendiri Ia berpesan agar dapat sebaik mungkin.

Load More