SuaraJogja.id - Proses pembangun Jalan Tol Yogyakarta–Solo atau Jalan Tol Joglo masih berlangsung. Beberapa warga yang lahannya terdampak mulai mendapatkan ganti untung.
Namun, ada satu wilayah di Sleman yang tidak terdampak dan malah mendapat keuntungan dari rencana proyek pembangunan jalan tol ini. Wilayah itu adalah Kapanewon Prambanan, yang masuk dalam kawasan Sleman Timur.
Menurut Panewu Prambanan Rasyid Ratnadi Sosiawan, wilayahnya tersebut terbebas dari dampak langsung oleh pembangunan jalan tol Jogja-Solo. Kehadiran jalan tol yang menghubungkan Kota Yogyakarta dan Surakarta, Jawa Tengah ini justru dinilai menjadi sesuatu yang positif bagi wilayahnya.
"Proyek jalan tol Jogja-Solo lancar saja karena kita malah mendapat keuntungan. Tidak terkena, tapi justru wilayah kita menjadi jalan masuk dan keluar tol," kata Rasyid kepada awak media, Kamis (26/11/2020).
Baca Juga: IPL Proyek Pembangunan Jalan Prambanan-Lemahbang Selesai Pekan Ini
Rasyid menuturkan bahwa keadaan itu menjadi penting bagi perkembangan wilayah Prambanan ke depan. Sebab, melihat skenario yang ada, kemungkinan besar Prambanan akan menjadi pusat perkembangan ekonomi baru di wilayah Sleman.
Bukan tanpa alasan, kata Rasyid, kehadiran jalan tol itu bisa menjadi penguhubung jalur-jalur di setiap desa.
Hal itu disikapi sebagai hadirnya jalur ekonomi baru bagi masyarakat sekitar.
"Dengan keluarnya jalan tol nanti akan menjadi penguhubung jalur ekonomi yang langsung menuju wilayah Bokoharjo Kapanewon Prambanan. Tepatnya di selatan Telkom pinggir jalan Piyungan - Prambanan itu nanti bisa tembus ke objek wisata Gunung Api Purba di Nglanggeran," ucapnya.
Merespons hal itu, pihaknya juga sudah menyiapkan skema yang diyakini bakal mendukung perkembangan perekonomian di wilayah tersebut.
Baca Juga: Mulai Dikerjakan, Ruas Jalan Prambanan-Piyungan Target Rampung Desember
Salah satunya dengan menyusun empat klaster pengembangan.
Klaster pertama akan berada di bekas relokasi Pasar Prambanan.
Nantinya di situ, tepatnya di Bokoharjo, akan digunakan sebagai tempat parkir bus wisata terpadu, pusat oleh-oleh, hingga kegiatan UMKM.
Lainnya akan direncanakan di Tebing Breksi, lalu Bukit Klumprit sampai di Lemahbang, Gayamharjo.
Semua itu akan terkoneksi untuk menciptakan roda perekonomian yang terus bertumbuh di kawasan Sleman Timur.
"Hal ini juga dalam rangka mendukung kegiatan kepariwisataan di Prambanan sebagai kawasan strategis nasional. Beberapa investor pun sudah ada yang masuk untuk terus mendukunh perkembangan wilayah ini," tandasnya.
Berita Terkait
-
Ritual Abhiseka Meriahkan Peringatan Berdirinya Candi Prambanan oleh Umat Hindu
-
Candi Sojiwan, Candi Bercorak Buddha yang Tersembunyi di Prambanan
-
AVO dan GOLDLive Sukses Merayakan 10 Tahun Keberlanjutan di AVOrestation 2024
-
Kolaborasi AVO dan GOLDLive Indonesia di AVOrestation 2024: Perayaan Satu Dekade Lestarikan Kehidupan Berkelanjutan
-
Manggung di Prambanan Jazz Festival, Band Rock Remaja Senyum Rilis Lagu Indonesia Negeriku
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Logistik Pilkada Sleman sudah Siap, Distribusi Aman Antisipasi Hujan Ekstrem
-
Seharga Rp7,4 Miliar, Dua Bus Listrik Trans Jogja Siap Beroperasi, Intip Penampakannya
-
Skandal Kredit Fiktif BRI Rp3,4 Miliar Berlanjut, Mantri di Patuk Gunungkidul Mulai Diperiksa
-
Pakar Ekonomi UMY Minta Pemerintah Kaji Ulang Terkait Rencana Kenaikan PPN 12 %
-
DIY Perpanjang Status Siaga Darurat Bencana hingga 2 Januari 2025