Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Jum'at, 27 November 2020 | 07:40 WIB
Panewu Prambanan Rasyid Ratnadi Sosiawan - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

SuaraJogja.id - Proses pembangun Jalan Tol Yogyakarta–Solo atau Jalan Tol Joglo masih berlangsung. Beberapa warga yang lahannya terdampak mulai mendapatkan ganti untung.

Namun, ada satu wilayah di Sleman yang tidak terdampak dan malah mendapat keuntungan dari rencana proyek pembangunan jalan tol ini. Wilayah itu adalah Kapanewon Prambanan, yang masuk dalam kawasan Sleman Timur.

Menurut Panewu Prambanan Rasyid Ratnadi Sosiawan, wilayahnya tersebut terbebas dari dampak langsung oleh pembangunan jalan tol Jogja-Solo. Kehadiran jalan tol yang menghubungkan Kota Yogyakarta dan Surakarta, Jawa Tengah ini justru dinilai menjadi sesuatu yang positif bagi wilayahnya.

"Proyek jalan tol Jogja-Solo lancar saja karena kita malah mendapat keuntungan. Tidak terkena, tapi justru wilayah kita menjadi jalan masuk dan keluar tol," kata Rasyid kepada awak media, Kamis (26/11/2020).

Baca Juga: IPL Proyek Pembangunan Jalan Prambanan-Lemahbang Selesai Pekan Ini

Rasyid menuturkan bahwa keadaan itu menjadi penting bagi perkembangan wilayah Prambanan ke depan. Sebab, melihat skenario yang ada, kemungkinan besar Prambanan akan menjadi pusat perkembangan ekonomi baru di wilayah Sleman.

Bukan tanpa alasan, kata Rasyid, kehadiran jalan tol itu bisa menjadi penguhubung jalur-jalur di setiap desa.

Hal itu disikapi sebagai hadirnya jalur ekonomi baru bagi masyarakat sekitar.

"Dengan keluarnya jalan tol nanti akan menjadi penguhubung jalur ekonomi yang langsung menuju wilayah Bokoharjo Kapanewon Prambanan. Tepatnya di selatan Telkom pinggir jalan Piyungan - Prambanan itu nanti bisa tembus ke objek wisata Gunung Api Purba di Nglanggeran," ucapnya.

Merespons hal itu, pihaknya juga sudah menyiapkan skema yang diyakini bakal mendukung perkembangan perekonomian di wilayah tersebut.

Baca Juga: Mulai Dikerjakan, Ruas Jalan Prambanan-Piyungan Target Rampung Desember

Salah satunya dengan menyusun empat klaster pengembangan.

Klaster pertama akan berada di bekas relokasi Pasar Prambanan.

Nantinya di situ, tepatnya di Bokoharjo, akan digunakan sebagai tempat parkir bus wisata terpadu, pusat oleh-oleh, hingga kegiatan UMKM.

Lainnya akan direncanakan di Tebing Breksi, lalu Bukit Klumprit sampai di Lemahbang, Gayamharjo.

Semua itu akan terkoneksi untuk menciptakan roda perekonomian yang terus bertumbuh di kawasan Sleman Timur.

"Hal ini juga dalam rangka mendukung kegiatan kepariwisataan di Prambanan sebagai kawasan strategis nasional. Beberapa investor pun sudah ada yang masuk untuk terus mendukunh perkembangan wilayah ini," tandasnya.

Load More