SuaraJogja.id - Melanjutkan usaha turun temurun adalah salah satu upaya yang akan dilakukan orang untuk tetap bertahan hidup. Namun apa jadinya jika yang diperjual-belikan adalah barang yang langka dan jarang orang membuat?
Hal itu masih dilakukan oleh satu keluarga yang tinggal di Pedukuhan Polosiyo RT 3, Kalurahan Poncosari, Kapanewon Srandakan, Kabupaten Bantul.
Empat anggota keluarga dalam satu rumah, yang terdiri dari suami, istri, satu anak, dan seorang ibu itu, membangun usaha pembuatan genting. Usaha yang mereka beri nama Genteng Kripik ini sudah berjalan hingga 50 tahun dan masih bertahan hingga hari ini.
Pemilik usaha, Rohmad, menuturkan bahwa usaha ini adalah warisan dari sang ayah, yaitu Wardi Utomo. Pria 45 tahun ini menuturkan, Genteng Kripik milik ayahnya dimulai produksi pada 1965.
Baca Juga: Tingkat Partisipasi Warga Bantul pada Pilkada Serentak Tertinggi di DIY
"Sudah ada setengah abad usaha ini kami jalankan. Waktu kecil saya hanya melihat dan suka bermain-main ketika Bapak membuat genting. Ketika sudah remaja karena sering melihat jadi tertarik ikut membuat," ujar Rohmad, ditemui wartawan di kediamannya, Selasa (15/12/2020).
Ia melanjutkan, di usianya yang menginjak 12 tahun, Rohmad sudah mahir membuat genting, mulai dari mencetak dan menjemur hingga membakar genting.
Seiring berjalannya waktu, dirinya mulai belajar mencari tanah liat yang sesuai untuk dijadikan genting. Ia mengaku, tanah liat yang dia cari masih berada di sekitar Poncosari.
"Jadi ada teknik ketika mencari tanah liat. Biasanya Bapak mencari tanah liat yang belum dikeruk atau dicangkul orang, tapi untuk detailnya saya tidak bisa memberi tahu lebih jauh," terang dia.
Dalam mencari tanah liat, dirinya biasa menyiapkan dua mobil pickup. Mulai pagi pukul 09.00 WIB sampai pukul 16.00 WIB, sebanyak dua kubik tanah liat dia bawa pulang.
Baca Juga: Hadir di Detik Akhir Pleno KPU, Joko Purnomo Lakukan ini ke Saksi Suharsono
Ketika di rumah, dirinya menyimpan tanah liat di luar halaman. Tanah liat hanya ditutup terpal agar tak terkena terik matahari dan guyuran hujan.
Berita Terkait
-
THR Ludes Pasca Lebaran? Simak Tips Kelola Keuangan Agar Usaha Tidak Boncos
-
Pertamina Mandalika Racing Series 2025 Ciptakan Multiplier Effect bagi UMKM dan Masyarakat Sekitar
-
Bantu Pelaku Usaha, Prabowo Akan Hapus Kuota Impor
-
Begini Cara Cari Hari Baik untuk Membeli Motor Buat Buka Usaha Menurut Primbon Jawa
-
Pria Ini Raup Keuntungan Rp 3,5 Triliun Hanya Jualan Sosis Online
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
Pilihan
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
-
Penurunan Fungsi Kognitif Akibat Kebiasaan Pakai AI: Kemajuan atau Ancaman?
-
'Di Udara' Efek Rumah Kaca: Seruan Perjuangan yang Tidak Akan Pernah Mati
Terkini
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan
-
Dari Perjalanan Dinas ke Upah Harian: Yogyakarta Ubah Prioritas Anggaran untuk Berdayakan Warga Miskin
-
PNS Sleman Disekap, Foto Terikat Dikirim ke Anak: Pelaku Minta Tebusan Puluhan Juta
-
Tendangan Maut Ibu Tiri: Balita di Sleman Alami Pembusukan Perut, Polisi Ungkap Motifnya yang Bikin Geram
-
Ribuan Umat Padati Gereja, Gegana DIY Turun Tangan Amankan Paskah di Jogja