Tak hanya segera memperbaiki dermaga pembuangan, warga sekitar juga meminta drainase di sekitar TPST diperbaiki. Drainase yang ada di akses jalan warga sudah tak bisa difungsikan.
"Satu hal paling penting, musim hujan ini air selalu memberi dampak kepada warga yang tinggal di sekitar. Karena tak ada drainase yang baik di sini, akhirnya air mengalir ke permukiman warga. Masalah ini belum diselesaikan juga oleh pemerintah," keluhnya.
Hingga kini, TPST masih ditutup. Dari pantauan SuaraJogja.id, tidak ada spanduk tertempel yang menolak truk pengangkut sampah masuk ke dalam dermaga pembuangan. Hanya saja, truk pengangkut material keluar-masuk untuk memperbaiki dan menata dermaga pembuangan.
"Hari ini masih kami tutup, hingga ada perbaikan dari pemerintah. Jika di tempat pembuangan utama sudah dibersihkan, kami tinggal menunggu perbaikan drainase. Kemarin sudah dimediasi dan hari ini berjanji untuk diselesaikan," katanya.
Baca Juga: TPST Piyungan Kembali Ditutup, Pemkot Jogja Minta Warga Simpan Sampah
Perbaikan drainase sendiri akan memanfaatkan drainase yang sudah disiapkan pemerintah. Drainase dalam proses pembangunan dan untuk menanggulangi air yang mengalir ke rumah warga akan dibuatkan jalur khusus.
"Jadi di dekat tumpukan sampah [di sekitar dermaga] sudah dibuat drainase. Baru saja dibangun. Nanti semua aliran air difokuskan ke drainase itu agar tak mengalir ke rumah warga lagi. Janjinya, pemerintah bisa diselesaikan malam ini," jelas dia.
Ditemui terpisah, seorang warga terdampak aliran air, Sutam (36), mengaku harus bersiaga ketika hujan deras datang. Pasalnya, rumah ayah dua anak ini tepat berada di sekitar TPST Piyungan.
"Jaraknya hanya 20 meter dari TPST Piyungan, dan rumah saya ada di bawah TPST itu, jadi terhalang oleh tebing. Yang saya khawatirkan ketika air itu terus turun dari TPST, bisa menyebabkan longsor dan menimbun rumah saya," ujar dia.
Dirinya hanya berharap, persoalan ini ditanggapi serius oleh pemerintah. Jika tidak, dirinya takut, terjadi hal yang tak diinginkan.
Baca Juga: Selama Pandemi Sampah di TPST Piyungan Naik Drastis 630 Ton per Hari
Hingga berita ini ditulis, belum ada tanggapan dari Pemda DIY. SuaraJogja.id sudah berusaha menghubungi pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DIY, tetapi belum ada respons.
Berita Terkait
-
Atasi Masalah Bau, Dinas LH DKI Pindahkan Sampah di RDF Rorotan ke Bantar Gebang
-
Diresmikan April Nanti, Begini Wujud Tempat Pengolahan Sampah RDF Rorotan
-
Bangun TPST di IKN, Brantas Abipraya Mengolah Sampah Menjadi Energi
-
RK Mau Ubah Sampah di TPST Bantargebang Jadi Bongkahan, Bisa Jadi Pengganti Batako
-
PLN Kolaborasi dengan Pemda Banyumas Manfaatkan Sampah untuk Co-firing PLTU
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
Profil CV Sentosa Seal Surabaya, Pabrik Diduga Tahan Ijazah Karyawan Hingga Resign
-
BMKG Bantah Ada Anomali Seismik di Bogor Menyusul Gempa Merusak 10 April Kemarin
-
6 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Terbaik April 2025, Kamera dan Performa Handal
-
5 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Snapdragon, Performa Handal Terbaik April 2025
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
Terkini
-
Maut di Jalan Wates: Ninja Hantam Tiang, Satu Nyawa Melayang
-
Jogja Diserbu 4,7 Juta Kendaraan Saat Lebaran, 9 Nyawa Melayang Akibat Kecelakaan
-
Malioboro Bau Pesing? Ide Pampers Kuda Mencuat, Antara Solusi atau Sekadar Wacana
-
BI Yogyakarta Catat Penurunan Drastis Peredaran Uang Tunai saat Lebaran, Tren Transaksi Berubah
-
Kantongi Lampu Hijau dari Pusat, Pemkab Sleman Tancap Gas Isi Kursi Kosong OPD