Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Muhammad Ilham Baktora
Selasa, 22 Desember 2020 | 14:36 WIB
Ketua Paguyuban Mardiko Maryono menunjukkan drainase yang sudah tak berfungsi di sekitar akses jalan menuju dermaga pembuangan di TPST Piyungan, Kabupaten Bantul, Selasa (22/12/2020). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

"Jadi di dekat tumpukan sampah [di sekitar dermaga] sudah dibuat drainase. Baru saja dibangun. Nanti semua aliran air difokuskan ke drainase itu agar tak mengalir ke rumah warga lagi. Janjinya, pemerintah bisa diselesaikan malam ini," jelas dia.

Ditemui terpisah, seorang warga terdampak aliran air, Sutam (36), mengaku harus bersiaga ketika hujan deras datang. Pasalnya, rumah ayah dua anak ini tepat berada di sekitar TPST Piyungan.

"Jaraknya hanya 20 meter dari TPST Piyungan, dan rumah saya ada di bawah TPST itu, jadi terhalang oleh tebing. Yang saya khawatirkan ketika air itu terus turun dari TPST, bisa menyebabkan longsor dan menimbun rumah saya," ujar dia.

Dirinya hanya berharap, persoalan ini ditanggapi serius oleh pemerintah. Jika tidak, dirinya takut, terjadi hal yang tak diinginkan.

Baca Juga: TPST Piyungan Kembali Ditutup, Pemkot Jogja Minta Warga Simpan Sampah

Hingga berita ini ditulis, belum ada tanggapan dari Pemda DIY. SuaraJogja.id sudah berusaha menghubungi pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DIY, tetapi belum ada respons.

Load More