SuaraJogja.id - Genap empat hari Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan, Kabupaten Bantul ditutup, sejak Jumat (19/12/2020). Imbasnya, sejumlah Tempat Pembuangan Sementara (TPS) yang berada di Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, dan Bantul menumpuk.
Bukan tanpa alasan penutupan dilakukan. Sejumlah warga yang tinggal di sekitar TPST terkena dampak penuhnya sampah dan air hasil limpasan hujan deras hingga akses jalan terganggu.
Ketua Paguyuban Mardiko TPST Piyungan Maryono menjelaskan, hampir sebulan lalu, sampah-sampah yang diangkut oleh truk milik swasta dan pemerintah dibuang sembarangan sampai menutup jalan warga.
"Di dalam itu kan ada akses jalan warga yang juga akses truk untuk menuju dermaga pembuangan. Nah beberapa waktu lalu itu sampah malah diletakkan di pinggir jalan bahkan sampai menutup jalan. Jika sudah begitu, bagaimana warga bisa melintas?" ujar Maryono, ditemui di TPST Piyungan, Kabupaten Bantul, Selasa (22/12/2020).
Ia mengaku bahwa penutupan itu bertujuan untuk meminta pihak pemerintah bertanggung jawab membersihkan sampah yang diletakkan sembarangan.
"Kami sebenarnya tidak mau menutup TPST ini. Namun jika tidak ditutup, tidak ada yang mau membersihkan. Kami juga berharap pemerintah bisa bertanggung jawab agar tempat sampah dibuka kembali," terang Maryono, yang juga warga Piyungan.
Dalam sehari, ada sekitar 100-150 truk yang membuang sampah ke dermaga pembuangan, yang saat ini hanya ada satu yang difungsikan. Banyaknya truk tersebut mengakibatkan antrean panjang dan lagi-lagi mengganggu akses jalan warga.
Maryono meminta agar ada perhatian lebih lanjut soal tempat pembuangan di TPST setempat. Jika hanya satu yang difungsikan, tentu itu tak efisien.
"Sebenarnya ada tempat [dermaga] pembuangan alternatif, tapi sekarang tak digunakan lagi. Kami meminta agar persoalan ini diselesaikan, seperti membuat tempat pembuangan lainnya agar tak fokus satu tempat saja," ujar dia
Baca Juga: TPST Piyungan Kembali Ditutup, Pemkot Jogja Minta Warga Simpan Sampah
Ia menjelaskan, dengan satu truk yang akan membuang sampah, butuh waktu lama untuk memindahkan sampah ke dermaga pembuangan. Di samping itu, lokasi dermaga yang sempit menyebabkan waktu yang lama untuk truk berbalik arah.
Tak hanya segera memperbaiki dermaga pembuangan, warga sekitar juga meminta drainase di sekitar TPST diperbaiki. Drainase yang ada di akses jalan warga sudah tak bisa difungsikan.
"Satu hal paling penting, musim hujan ini air selalu memberi dampak kepada warga yang tinggal di sekitar. Karena tak ada drainase yang baik di sini, akhirnya air mengalir ke permukiman warga. Masalah ini belum diselesaikan juga oleh pemerintah," keluhnya.
Hingga kini, TPST masih ditutup. Dari pantauan SuaraJogja.id, tidak ada spanduk tertempel yang menolak truk pengangkut sampah masuk ke dalam dermaga pembuangan. Hanya saja, truk pengangkut material keluar-masuk untuk memperbaiki dan menata dermaga pembuangan.
"Hari ini masih kami tutup, hingga ada perbaikan dari pemerintah. Jika di tempat pembuangan utama sudah dibersihkan, kami tinggal menunggu perbaikan drainase. Kemarin sudah dimediasi dan hari ini berjanji untuk diselesaikan," katanya.
Perbaikan drainase sendiri akan memanfaatkan drainase yang sudah disiapkan pemerintah. Drainase dalam proses pembangunan dan untuk menanggulangi air yang mengalir ke rumah warga akan dibuatkan jalur khusus.
Berita Terkait
-
TPST Piyungan Kembali Ditutup, Pemkot Jogja Minta Warga Simpan Sampah
-
Selama Pandemi Sampah di TPST Piyungan Naik Drastis 630 Ton per Hari
-
Sudah Tepatkah Pengurangan Sampah Plastik di Kota Metropolitan?
-
Dibantu Swasta, Pemprov DKI Olah Sampah di TPST Bantargebang Jadi Energi
-
Proyek Pengembangan TPST Piyungan, Lilik: Sejak Dulu Masalah Masih Sama
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
'Kuburan Demokrasi' Dibuat di UII: Mahasiswa Geram, Tuntut Pembebasan Paul dan Aktivis Lain
-
Dari Lorong Sempit Jadi Ladang Rezeki: Kisah Emak-Emak Rejosari Ubah Kampung Jadi Produktif di Jogja
-
Kondisi Lapangan Palu Bikin Pemain PSS Sleman 'Sesak Napas'? Ini Kata Pelatih
-
Jangan Sampai Ketinggalan, Ini Cara Jitu Klaim DANA Kaget & Ciri-Ciri Tautan Palsu
-
Ansyari Lubis Ungkap Resep Kemenangan PSS: Disiplin Bertahan dan Serangan Balik Jadi Momok Lawan