SuaraJogja.id - Lokasi Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan, Kabupaten Bantul masih menjadi salah satu persoalan pelik di Yogyakarta. Hampir tiap tahun warga setempat menutup gerbang masuk lantaran permintaannya tak dipenuhi.
Menanggapi masalah tersebut, Anggota Komisi C DPRD DIY, Amir Syarifudin mengatakan jika Pemerintah Provinsi harus berani mengambil langkah. Salah satunya membuat depo pengolahan sampah yang ada di tiap Kabupaten/Kota.
"Jadi harus ada keberanian Pemprov DIY. Salah satunya adalah harus diberikan program pengolahan sampah setiap daerah. Jadi calon bupati terpilih itu membuat depo-depo pengolahan sampah. Saya kira sangat kita dukung," ujar Amir kepada wartawan, Selasa (29/12/2020).
TPST Piyungan sendiri, lanjut Amir menerima sampah dari 3 Kabupaten/Kota yakni Sleman, Kota Yogyakarta dan Bantul. Setiap harinya ada sekitar 600 ton sampah yang dibuang ke TPST setempat.
Mantan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Keadilan Sosial (PKS) Bantul periode 2015-2020 itu mengakui bahwa persoalan yang terjadi saat ini karena satu dari dua dermaga pembuangan sampah tidak difungsikan. Sehingga membuat antrian panjang oleh ratusan truk dan mengganggu akses jalan warga.
"Jadi disana ada dua dermaga penampung sampah yang masuk ke sana. Satu dermaga ditutup yang ribut kan DLH. Karena ditutup ada perbaikan drainase maka penampungan dermaga 1 tidak mencukupi. Sehingga terjadi antrian yang cukup panjang," jelas dia.
Ia mendorong agar upaya Pemprov untuk membuat program depo di tiap daerah ini bisa dilakukan. Sehingga sampah-sampah yang ada di wilayah masing-masing daerah bisa diolah.
"Ya jika sampah itu diolahlah, jangan ditumpuk. Saat ini kan ditumpuk dan jadi masalah. Sampai sekarang kita masih koordinasikan dengan DPU ESDM dan Pemprov DIY. Jangan sampai M
masyarakat marah lagi, lalu menutup lagi," ujar dia.
Baca Juga: Proyek Pengembangan TPST Piyungan, Lilik: Sejak Dulu Masalah Masih Sama
Permintaan warga terkait fasilitas kesehatan dan fasilitas umum lainnya juga menjadi PR bagi pemerintah.
"Jika warga kemarin menutup saya anggap itu bagian protes yang cukup lama. Salah satunya pertama, kebutuhan masyarakat terutama kesehatan itu tidak dilakukan rutin di sana. Tidak ada pemeriksaan rutin. Lalu fasilitas umum seperti jalan menuju ke TPA sampah itu juga sejak dulu sampai sekarang kurang," ujar Amir.
Ia melanjutkan bahwa pada tahun 2021 nanti rencana sampah untuk diolah bisa segera dilakukan. Pasalnya di sisi barat TPST Piyungan akan diperluas hingga 6 hektar.
"Termasuk anggaran saat ini sudah masuk. Perluasan di wilayah barat TPST Piyungan ada sekitar 6 hektar yang akan kita lakukan di 2021," ujar dia.
Tidak hanya menyediakan lahan seluas 6 hektar. Pengolahan sampah dengan cara pembakaran atau incenerator akan disiapkan alat di lokasi tersebut.
"Ya ini yang kita tanyakan mestinya besok, perluasan yang 6 hektar itu salah satunya untuk pengolahan dengan incenerator itu. Sampah jangan samapi ditumpuk," ungkapnya.
Berita Terkait
-
Dapat Kabar TPST Piyungan Buka, Armada Pengangkut Sampah Keliling dari Pagi
-
Masalah Sampah di TPST Piyungan Ditindaklanjuti, Pemda Siapkan Payung Hukum
-
Tuntutan Warga Dipenuhi, TPST Piyungan Hari Ini Dibuka Lagi
-
Drainase Buruk di TPST Piyungan, Sutam Takut Tertimbun Tanah Longsor
-
TPST Piyungan Ditutup 4 Hari, Warga Desak Pemerintah Ikut Tanggung Jawab
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 7 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Alpha Arbutin untuk Hilangkan Flek Hitam di Usia 40 Tahun
- 7 Pilihan Parfum HMNS Terbaik yang Wanginya Meninggalkan Jejak dan Awet
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
Terkini
-
Sultan HB X Bertemu KPK: Hakordia 2025 di Jogja dan Kabar Terbaru Korupsi Mandala Krida
-
Jangan Anggap Sepele, Demam Plus Nyeri Betis? Awas Leptospirosis, Sleman Catat 9 Kematian
-
DBD di Sleman Terkendali Berkat Wolbachia? Ini Strategi Dinkes Jaga Efektivitasnya
-
Bahaya! Kasus Leptospirosis di Sleman Renggut 9 Nyawa, Episentrum Bergeser ke Permukiman Padat
-
Generasi Muda Sulit Dapat Pekerjaan Layak, Ekonom UGM: Sistem Belum Berpihak pada Kemampuan Mereka