SuaraJogja.id - Peningkatan aktivitas Gunung Merapi dalam beberapa waktu terakhir berdampak pada jumlah warga yang akhirnya turun menuju ke barak pengungsian Balai Desa Glagaharjo, Cangkringan, Sleman. Tercatat sejak Minggu (3/1/2021) malam, sebanyak 310 jiwa telah memutuskan untuk mengungsi.
Penambahan jumlah pengungsi ini disampaikan oleh Lurah Glagaharjo Suroto saat ditemui awak media, Senin (4/1/2021). Diakui Suroto, penambahan ini berkaitan dengan sebaran informasi perihal peningkatan aktivitas Gunung Merapi yang cukup signifikan.
"Artinya memang berkaitan dengan aktivitas Gunung Merapi seperti kegempaan, guguran, dan lain-lain yang naik secara signifikan. Maka sejak kemarin, kita dapat informasi dari BPBD Sleman warga yang mengungsi tambah lagi," ujar Suroto.
Suroto menyebutkan, memang beberapa waktu lalu warga yang telah mengungsi sejak awal sempat memutuskan untuk kembali ke rumahnya. Merespons hal tersebut, pihaknya juga telah melaksanakan rapat darurat untuk mengambil keputusan terkait warga yang masih berada di zona bahaya erupsi.
Baca Juga: Gunung Merapi Luncurkan Guguran Material Sejauh 1,5 Km
Hasilnya diputuskan bahwa untuk warga, terutama yang telah sempat mengungsi dari awal, kata Suroto, diminta untuk kembali turun ke barak pengungsian. Edukasi terhadap warga yang masih bertahan di rumahnya juga terus dilakukan untuk memberikan pemahaman tentang makin meningkatnya aktivitas Gunung Merapi saat ini.
"Respons warga masyarakat juga sangat bagus. Terlihat dari mulai sejak tadi malam mereka sudah kembali mengungsi. Bahkan tidak hanya jumlah jiwa yang bertambah tapi dari segi Kepala Keluarga (KK) pun juga ada penambahan," ucapnya.
Disebutkan bahwa penambahan pengungsi sendiri tidak hanya pada kategori umur tertentu saja. Sebab, memang satu KK bisa terdiri dari berbagai kategori umur, seperti bapak, ibu, dan anak.
Dijelaskan Suroto, saat ini barak pengungsian Glagaharjo tersebar di beberapa titik. Pertama ada di gedung serbaguna Balai Desa Glagaharjo, kedua di SD Muhammadiyah Cepitsari, dan ketiga ada di Panti Asuhan Al-Hikmah.
"Jadi kita sudah siapkan dan tadi malam sudah ditempati oleh warga," tuturnya.
Baca Juga: Juru Kunci Gunung Merapi: Juru Kunci Bukan Dukun dan Kiai
Suroto tidak menampik bahwa kemungkinan penambahan warga masih sangat besar terjadi. Pasalnya, ia berharap, warga masyarakat, termasuk pemuda yang produktif, turun ke barak pengungsian, terutama pada malam hari.
Disampaikan Suroto bahwa para pengungsi tetap diperbolehkan untuk naik kembali ke rumahnya di Kalitengah Lor dengan beberapa catatan. Di antaranya ketika hari masih memasuki pagi hari dengan dukungan cuaca yang bagus pula.
"Kalau tidak kondisi seperti itu ya tidak boleh. Jadi kita memang berharap baik Merapi akan erupsi ataupun tidak intinya warga masyarakat harus aman. Besok BPPTKG akan kita undang untuk menjelaskan kepada masyarakat tentang kondisi Merapi saat ini. Intinya nanti informasi BPPTKG akan langsung diterima oleh warga masyarakat," jelasnya.
Terkait dengan warga yang tidak mempunyai fasilitas kendaraan untuk mengungsi, pihaknya juga sudah menyiapkan beberapa fasilitas pendukung. Bahkan saat warga yang bersangkutan hendak naik kembali ke rumahnya, mereka juga akan difasilitasi.
"Kalau kondisi baik dan warga mau naik akan diantar. Ada mobil khusus untuk transportasi baik untuk pakan ternak dan warga yang mau ke rumah," terangnya.
Suroto menambahkan, terkait kondisi warga di pengungsian sendiri, tidak ada masalah yang cukup berpengaruh dengan kenyamanan. Bahkan secara umum, warga masyarakat di barak pengungsian dinyatakan dalam kondisi sehat.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Gunung Merapi Luncurkan Guguran Material Sejauh 1,5 Km
-
Gunung Merapi Keluarkan Guguran Material Sejauh 1,5 KM ke Arah Kali Lamat
-
Juru Kunci Gunung Merapi: Juru Kunci Bukan Dukun dan Kiai
-
Masih Berstatus Siaga, Petugas Jaga Ketat Jalur Pendakian ke Gunung Merapi
-
Kemungkinan Erupsi Eksplosif Gunung Merapi Menguat
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 5 Rekomendasi Mobil Tangguh Mulai Rp16 Jutaan: Tampilan Gagah dan Mesin Badak
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Tipe SUV Juni 2025: Harga di Bawah 80 Juta, Segini Pajaknya
- 36 Kode Redeem FF Max Terbaru 5 Juni: Klaim Ribuan Diamond dan Skin Senjata Apik
- 6 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Tranexamic Acid: Atasi Flek Hitam & Jaga Skin Barrier!
Pilihan
-
Daster Bukan Simbol Kemalasan: Membaca Ulang Makna Pakaian Perempuan
-
Daftar 5 Sepatu Olahraga Pilihan Dokter Tirta, Brand Lokal Kualitas Internasional
-
10 Mobil Bekas Punya Kabin Luas: Harga di Bawah Rp100 Juta, Muat Banyak Keluarga
-
Daftar 5 Pinjol Resmi OJK Bunga Rendah, Solusi Dana Cepat Tanpa Takut Ditipu!
-
Hadapi Jepang, Patrick Kluivert Akui Timnas Indonesia Punya Rencana Bagus
Terkini
-
KPK Dapat Kekuatan Super Baru? Bergabung OECD, Bisa Sikat Korupsi Lintas Negara
-
Pemkab Sleman Pastikan Ketersediaan Hewan Kurban Terpenuhi, Ternak dari Luar Daerah jadi Opsi
-
8 Tersangka, 53 Miliar Raib: KPK Sikat Habis Mafia Pungli TKA di Kemenaker
-
Dapur Kurban Terbuka, Gotong Royong Warga Kauman Yogyakarta di Hari Idul Adha
-
Masjid Gedhe Kauman Sembelih Puluhan Hewan Kurban, Ada dari Gubernur DIY