SuaraJogja.id - Jumlah pengungsi di barak pengungsian Glagaharjo, Cangkringan, Sleman mengalami penurunan. Berkurangnya jumlah pengungsi masih didominasi oleh pulangnya warga berusia produktif.
Hal ini disampaikan langsung oleh Panewu Cangkringan Suparmono saat dikonfirmasi awak media, Senin (11/1/2021). Tercatat hingga Senin, angka pengungsi sebanyak 300 jiwa, atau berkurang jika dibandingkan beberapa waktu lalu, yang sempat menembus angka 328 warga.
"Berkurang, tapi memang tidak terlalu banyak. Mereka yang pulang itu juga usia produktif yang sebenarnya belum wajib mengungsi," kata Suparmono.
Suparmono menilai, pengungsi yang mulai meninggalkan barak pengungsian Glagaharjo disebabkan oleh aktivitas Gunung Merapi, yang lebih menampakkan bahayanya ke arah barat daya. Sementara, posisi Glagaharjo berada di sisi tenggara Merapi.
Baca Juga: Merapi Terus Muntahkan Lava Pijar, Hujan Abu di Wilayah Lereng Gunung
"Mungkin memang karena akhir-akhir ini guguran arahnya ke barat daya. Mereka mengatakan, mereka bisa lebih tenang soalnya Merapi sudah meleleh secara rutin," ucapnya.
Kendati begitu, Suparmono tetap mengimbau warga, terkhusus kelompok rentan, untuk dapat bertahan di pengungsian, mengingat wilayah Kalitengah Lor masuk dalam radius dengan potensi bahaya yang disampaikan dari BPPTKG, yakni sejauh 5 kilometer dari puncak.
Sebelumnya diberitakan bahwa aktivitas Gunung Merapi masih belum mengalami penurunan. Hal ini menyebabkan sempat terjadi hujan abu di wilayah sekitar lereng gunung yang berada di perbatasan DIY dan Jawa Tengah tersebut.
Kejadian hujan abu di sekitar lereng Gunung Merapi tersebut dibenarkan oleh Ketua Komunitas Siaga Merapi (KSM) Glagaharjo Rambat Wahyudi, Senin (11/1/2021).
Disebutkan, hujan abu itu terjadi pada Minggu (10/1/2021) sekitar pukul 20.00 - 21.00 WIB.
Baca Juga: BPBD Sleman: Permukiman Warga Masih Aman dari Lahar Hujan Gunung Merapi
"Dari pantauan temen-temen KSM, hujan abu tipis terjadi di Dusun Kalitengah Lor, Kalitengah Kidul, dan Srunen," ujar Rambat.
Rambat menyebutkan, kondisi hujan abu tipis yang terjadi semalam masih cukup aman bagi warga, sehingga belum diperlukan evakuasi kepada warga yang berada di atas dengan kemunculan hujan abu tipis tersebut.
Sementara itu, dari pengamatan BPPTKG pada periode Minggu (10/1/2021) pukul 18.00 - 24.00 WIB, tercatat telah terjadi guguran lava pijar sebanyak 26 kali.
"Guguran lava pijar sebanyak 26 kali dengan jarak luncur maksimum 900 meter ke arah hulu Kali Krasak," ujar Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta Hanik Humaida.
Hanik mengatakan, guguran tersebut sempat terdengar satu kali dari Pos Babadan.
Meski begitu, diketahui hingga saat ini, BPPTKG masih menetapkan status Gunung Merapi Siaga (Level III).
Berita Terkait
-
Di Balik Jeruji Truk: Kisah Pilu Pengungsi Rohingya yang Ditolak di Aceh
-
Tersambar Petir, 13 Anak Tewas di Gereja Kamp Pengungsi Uganda
-
Buldoser Israel Hancurkan Kantor PBB, Pengungsi Palestina Kehilangan Layanan Vital
-
Gencatan Senjata Gagal, Pemulangan Pengungsi Rohingya dari Bangladesh Tertunda
-
Inggris Soroti Kabar Warga Sipil Palestina Terbakar Hidup-Hidup, Saat Israel Bombardir Tenda Pengungsi
Terpopuler
- Tersandung Skandal Wanita Simpanan Vanessa Nabila, Ahmad Luthfi Kenang Wasiat Mendiang Istri
- Gibran Tinjau Makan Gratis di SMAN 70, Dokter Tifa Sebut Salah Sasaran : Itu Anak Orang Elit
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- Dibongkar Ahmad Sahroni, Ini Deretan 'Dosa' Ivan Sugianto sampai Rekening Diblokir PPATK
- Pernampakan Mobil Mewah Milik Ahmad Luthfi yang Dikendarai Vanessa Nabila, Pajaknya Tak Dibayar?
Pilihan
-
Patut Dicontoh! Ini Respon Eliano Reijnders Usai Kembali Terdepak dari Timnas Indonesia
-
Ada Korban Jiwa dari Konflik Tambang di Paser, JATAM Kaltim: Merusak Kehidupan!
-
Pemerintah Nekat Naikkan Pajak saat Gelombang PHK Masih Menggila
-
Dugaan Pelanggaran Pemilu, Bawaslu Pantau Interaksi Basri Rase dengan ASN
-
Kuasa Hukum Tuding Kejanggalan, Kasus Cek Kosong Hasanuddin Mas'ud Dibawa ke Tingkat Nasional
Terkini
-
Sororti Penyerapan Susu Peternak Lokal, Pemerintah Didorong Berikan Perlindungan
-
Viral Kegaduh di Condongcatur Sleman, Ternyata Pesta Miras Berujung Keributan
-
Solusi Kerja dan Kreativitas: Janji Harda-Danang Gaet Suara Pemuda Sleman
-
Keluhan Bertahun-tahun Tak Digubris, Pedagang Pantai Kukup Gunungkidul Sengsara Akibat Parkir
-
Dukung Partisipasi Masyarakat, Layanan Rekam KTP Kota Jogja Tetap Buka saat Pilkada 2024