Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Kamis, 14 Januari 2021 | 09:15 WIB
Kondisi di barak pengungsian Balai Kalurahan Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, Rabu (11/11/2020) - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

Arip mengakui, pemasangan penerangan belum merata, tetapi di sejumlah barak sudah ada penambahan pemasangan lampu flash.

"Seperti di Barak Bangunkerto, Girikerto, Wonokerto, Pandanpuro, Purwobinangun, dan Kelor. Sedangkan PJU terpasang ada di jalur evakuasi selain Girikerto, ada di jalur evakuasi Purwobinangun, dan Wonokerto. Di Purwobinangun arah Turgo juga sudah terpasang penerangan," sebutnya.

Saat ini, Dinas Perhubungan Sleman sedang menyurvei kebutuhan PJU di wilayah Candibinangun. Namun penambahan PJU ini dimungkinkan menyesuaikan pula dengan kebutuhan dan ketersediaan PLN.

Lurah Girikerto Sudibyo mengaku saat ini hal paling utama adalah kebutuhan lampu penerangan di sejumlah jalur evakuasi. Jalur yang tak kunjung cukup penerangan akan mempersulit proses evakuasi di malam hari.

Baca Juga: Volume Naik, Kubah Lava Gunung Merapi Sudah Capai 4.600 Meter Kubik

Selain penerangan, masalah lain adalah belum siapnya barak pengungsian Tanggung di Dusun Glagahombo. Di wilayah itu, pihaknya menilai perlu dilakukan renovasi bangunan agar layak digunakan sebagai barak pengungsian.

"[Permohonan] sudah kami ajukan ke Pemkab tapi belum ada jawaban, terakhir baru beberapa pekan ini. Meskipun fungsi barak Tanggung hanya sebagai cadangan, namun tetaplah penting. Barak tersebut akan difungsikan apabila terjadi lonjakan pengungsi di barak Nangsri dan tiga bangunan sekolah," papar Subagyo.

Tiga bangunan sekolah yang dimaksud oleh Bagyo yakni gedung sekolah milik SDN Somoitan, SDN Soprayan, dan SMP N 3 Turi.

Kontributor : Uli Febriarni

Baca Juga: Siapkan Mitigasi Merapi, Girikerto Keluhkan Jalur Evakuasi Minim Lampu

Load More