SuaraJogja.id - Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Bantul mencatat adanya penurunan kunjungan wisatawan saat diberlakukannya Pengetatan secara Terbatas Kegiatan Masyarakat (PTKM). Sejak Senin (11/1/2021) hingga Minggu (17/1/2021), Dispar Bantul mencatat, hanya ada 16.318 kunjungan ke destinasi wisata di bumi Projotamansari.
Sekretaris Dispar Bantul Annihayah menerangkan, jumlah tersebut jauh dibandingkan jumlah wisatawan yang datang ke Bantul dari 4-10 Januari 2021, yang mencapai 30.017 orang.
"Jika dihitung, jumlah wisatawan sedikit sekali. Jumlah itu [16.318] jika pada tahun 2020 sama seperti akhir pekan. Penurunan ini mencapai 50 persen," ungkap Annihayah, dihubungi wartawan, Senin (18/1/2021).
Ia mengatakan, rata-rata dalam sehari, kunjungan wisatawan hanya berkisar 1.700 orang. Jumlah tersebut cukup signifikan dibanding jumlah kunjungan saat situasi normal, yang mencapai 5.000 orang per hari.
Baca Juga: Gelar Pernikahan Selama PTKM di Sleman, Catat 4 Poin Penting Aturannya!
Atas kondisi tersebut, pihaknya tidak bisa berbuat banyak. Sebab, usaha dari Dispar Bantul untuk melakukan promosi juga tidak mungkin dilakukan, menyusul penerapan PTKM hingga 25 Januari mendatang.
“Tidak ada pilihan lain, selain menunggu selesainya PTKM," ujar dia.
Disinggung soal objek wisata mana yang masih menjadi pilihan wisatawan saat PTKM diterapkan, Annihayah mengatakan, Pantai Parangtritis lebih banyak dikunjungi wisatawan.
"Sejauh ini memang Pantai Parangtritis masih jadi primadona meskipun ada PTKM, di mana jumlah pengunjung bisa mencapai 1.000 orang,” jelas Annihayah.
Sebelumnya diberitakan, kasus pasien terkonfirmasi Covid-19 di DI Yogyakarta secara signifikan terus mengalami peningkatan. Situasi itu juga terjadi di Kabupaten Bantul.
Baca Juga: Pekan I PTKM, Satgas Covid-19 Sleman Tindak Ratusan Pelanggaran Prokes
Pemprov menekan laju penyebaran virus tersebut dengan menerapkan PTKM di lima Kabupaten/Kota di DIY, seprti yang tertuang di Instruksi Gubernur No 2/INSTR/2021.
Bantul, yang memiliki banyak destinasi wisata, tak menutup total objek wisatanya. Hanya pembatasan jam buka-tutup objek wisata yang dipercepat serta pengetatan protokol kesehatan di masing-masing objek wisata.
Berita Terkait
-
10 Rekomendasi Tempat Wisata Murah di Jogja untuk Liburan Natal 2024
-
Candi Sojiwan, Candi Bercorak Buddha yang Tersembunyi di Prambanan
-
Pantai Sedahan, Panorama Pantai dengan Dua Bukit Hijau Mempesona di Jogja
-
Berkunjung ke La Li Sa Farmers Village, Destinasi Wisata Jogja Rasa Eropa
-
Sindu Kusuma Edupark: Dari Kolam Terapi Ikan sampai Wahana Pacu Adrenalin
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Harga Emas Antam Berbalik Lompat Tinggi Rp23.000 Hari Ini, Jadi Rp1.777.000/Gram
-
Wall Street Keok, IHSG Diprediksi Melemah Imbas Perang Dagang Trump vs Xi Jinping
-
Megawati dan Prabowo Subianto Akhirnya Bertemu, Begini Respon Jokowi
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan ASEAN Solid dan Bersatu
-
Emas dan Bitcoin Banyak Diborong Imbas Ketegangan Perang Dagang AS vs China
Terkini
-
Libur Lebaran di Sleman, Kunjungan Wisatawan Melonjak Drastis, Candi Prambanan Jadi Primadona
-
Zona Merah Antraks di Gunungkidul, Daging Ilegal Beredar? Waspada
-
Miris, Pasar Godean Baru Diresmikan Jokowi, Bupati Sleman Temukan Banyak Atap Bocor
-
Kawasan Malioboro Dikeluhkan Bau Pesing, Begini Respon Pemkot Kota Yogyakarta
-
Arus Balik Melandai, Tol Tamanmartani Resmi Ditutup, Polda DIY Imbau Pemudik Lakukan Ini