Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Muhammad Ilham Baktora
Jum'at, 22 Januari 2021 | 17:16 WIB
Penjual makanan dan minuman, Darmi, menata barang dagangan di Goa Selarong, Bantul, Jumat (22/1/2021). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

"Sekarang bertahan hidup dengan mengandalkan pemasukan lainnya. Jika sawah yang mengelola suami saya," ujarnya.

Koordinator Goa Selarong Mursidi (49) mengatakan, dalam sehari pengunjung yang datang sekitar 20-50 orang. Dalam satu pekan, pengunjung yang datang di tengah pandemi Covid-19 ini mencapai 140-200 orang.

Pihaknya sudah berkoordinasi dengan perangkat kalurahan dan Dinas Pariwisata Bantul untuk tetap membuka objek wisata, mengingat kondisi warga sekitar bergantung dengan pendapatan dari pengunjung Goa Selarong.

"Jadi keputusan kami untuk tetap membuka, pertama, karena warga yang menjadi pedagang bisa tetap mendapatkan uang dari pengunjung. Kedua, parkir juga seperti itu. Ketiga, kadang ada pengunjung yang sudah jauh datang dari luar DIY untuk ke sini, tetapi ditutup. Maka, kami buka, tentunya dengan protokol kesehatan yang ketat," jelas dia.

Baca Juga: Diguyur Hujan, Pohon Tua di Goa Selarong Ambruk

Mursidi menerangkan, penurunan tingkat pengunjung selama PTKM mencapai 40 persen. Padahal saat libur Natal dan Tahun Baru, banyak pengunjung yang datang dan sedikit mengembalikan perekonomian warga.

"Jika [PTKM] memang harus diperpanjang lagi, kami mengikuti aturan pemerintah, tapi harapannya, pengunjung bisa datang lebih banyak. Jika harus mengetatkan prokes, kami juga sudah melakukannya dari dulu," jelas dia.

Load More