SuaraJogja.id - Kemenkes catatkan rekor terbanyak vaksinasi tenaga kesehatan yang digelar di Grha Sabha Pramana, UGM, Kamis (28/1/2021).
Dalam agenda vaksinasi massal yang dihadiri langsung oleh Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin tersebut terdapat 3000 nakes yang mengikuti kegiatan vaksinasi.
Kegiatan vaksinasi massal itu pun memecahkan rekor MUIR dalam hal vaksinasi terbanyak dalam satu hari di DIY.
"Ini betul-betul suatu rekor yang sangat layak dicatat dalam sejarah karena ini yang pertama," kata pendiri MURI, Jaya Suprana lewat video konferensi.
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengapresiasi atas upaya semua pihak yang mensukseskan vaksinasi massal tersebut.
Ia meminta torehan rekor tersebut bisa turut mendongkrak atau memotivasi daerah lain menggencarkan vaksinasi covid-19 guna memutus mata rantai penularan Covid-19.
"Jadi kalau Yogyakarta bikin 5 atau 10 seperti ini artinya bisa 30 ribu per hari. Kalau daerah lain bisa mengikuti itu bagus," katanya.
Mengomentari vaksinasi COVID-19 massal di GSP, Budi melihat pemilihan lokasi GSP sudah tepat, karena vaksinator bisa dikumpulkan jadi satu, serta antrean peserta imunisasi bisa dirapikan.
"Saya sempat lihat kerumunan tapi sudah bisa diatur dan sudah ada pembagian kedatangan peserta juga. Ini memang yang penting bagaimana mengatur protokol kesehatan agar bagaimana mengatur jarak, mencuci tangan," tambahnya.
Baca Juga: Tak Ada Kapolda dan Dirut Sardjito, 13 Pejabat DIY Divaksin Kali Kedua
Kepala Bagian, Hukum, Organisasi dan Hubungan Masyarakat RSUP Dr Sardjito, Banu Hermawan mengungkapkan semua peserta yang mengikuti vaksinasi massal harus melalui empat tahap, dimulai dari pendaftaran, skrining, divaksin dan menunggu di lokasi sekitar 15 menit.
"Kalau tekanan darahnya tinggi tidak bisa divaksin, jadi dimonitor. Kalau hamil juga jangan dulu, kalau diabetes melitus tidak masalah," ungkapnya.
Saat menunggu usai divaksinasi, peserta yang merasa pusing akan dibawa ke ruang istirahat. Kalau tidak merasa efek apapun, akan lanjut ke meja berikutnya untuk mengambil kartu kontrol vaksin.
Sejauh ini, ada 11 kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) dijumpai dalam proses vaksinasi di GSP, satu di antaranya peserta merasa vertigo.
"Peserta tersebut kemudian menyatakan kalau ternyata memang ia punya bawaan vertigo," ujarnya.
Direktur Utama RSUP Dr. Sardjito Rukmono Siswishanto menyatakan, Yogyakarta ditunjuk menjadi pilot project pelaksanaan vaksinasi massal bagi nakes di wilayah Kabupaten Sleman dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Anak Mantan Bupati Sleman Ikut Terseret Kasus Korupsi, Kejaksaan Buka Suara Soal Peran Raudi Akmal
-
Imbas Jembatan Kewek Ditutup, Polisi Siapkan Skema Dua Arah di Sekitar Gramedia-Bethesda
-
Lambat Tangani Korban, Muhammadiyah Desak Prabowo Tetapkan Status Bencana Nasional Sumatera
-
Kasus Korupsi Hibah Pariwisata Sleman, Dakwaan JPU Dinilai Belum Singgung Peran Harda Kiswaya
-
Kocak! Study Tour ke Kantor Polisi, Murid TK Ini Malah Diajarin Bentrok