SuaraJogja.id - Keluarga akhirnya berhasil memulangkan Sunakib (21), Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang meninggal saat bekerja di kapal nelayan berbendera Taiwan. Jenazah warga Pedukuhan Temuireng, RT 05 RW 08 Kalurahan Girisoko, Kapanewon Panggang, Kabupaten Gunungkidul ini tiba di kampung halamannya, Minggu (31/1/2021) dini hari.
Kerabat Sunakib, Danang Wahyudiyanto (37), mengatakan, jenazah tiba di Bandara Soekarno Hatta pada pukul 13.40 WIB dengan menggunakan maskapai China Airlines. Jenazah langsung diberangkatkan ke rumah duka di Pedukuhan Temuireng II menggunakan ambulans yang difasilitisi dari PJTKI, PT Mina Sari Persada.
"Jenazah sampai di sini pukul 00.15 WIB dan langsung menuju ke pemakaman umum sini," ujarnya, Minggu.
Sejak sore hari, puluhan warga Temuireng memang telah menunggu kedatangan Sunakib. Mereka ingin menyaksikan prosesi pemakaman TKI yang meninggal di Taiwan tersebut.
Baca Juga: Tersengat Listrik Saat Mengelas, Suami Istri Asal Playen Tewas
Meskipun belum diketahui penyebab kematian Sunakib, tetapi pelaksanaan pemakaman sudah menerapkan standar protokol kesehatan dan juga disaksikan dari pemerintah Kalurahan Girisuko. Warga Temuireng hanya diperkenankan melihat dari jauh.
"Alhamdulillah, keluarga sudah lega meskipun masih terpukul," terangnya.
Sunakib Setiawan bekerja pada kapal nelayan berbendera Taiwan. Sunakib dikabarkan meninggal pada Senin (4/1/2021) sekitar pukul 13.00 WIB.
Sunakib meninggal dunia di tengah laut saat mencari ikan bersama dengan rekan-rekannya.
Proses pemulangan jenazah Sunakib sempat tertunda karena menunggu kepastian apakah yang bersangkutan positif Covid-19 atau tidak.
Baca Juga: Atap SLB di Purwosari Roboh Usai Hujan Deras, Satu Siswa Terluka
Setelah hampir sebulan menunggu, akhirnya jenazah Sunakib tiba di tanah kelahirannya.
Sunakib adalah anak dari pasangan Bani (52) dan Wagiyah (52). Sunakib Setiawan merupakan anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Bani dan Wagiyah.
Sunakib Setiawan merupakan lulusan SMK Pelayaran Tanjungsari, Gunungkidul dan Ikut penyaluran Program sekolah SMK Pelayaran untuk kerja di Taiwan dalam pelayaran pencari ikan di laut.
Sunakib bekerja sejak Agustus 2019 sampai dengan saat ini sekitar 1 tahun 6 bulan. Sunakib menandatangani kontrak kerja selama 2 tahun.
Sunakib Setiawan juga berkerja di tempat yang sama dengan warga Temuireng lainnya, Edi dan Udiyanto. Penyebab kematiannya sampai saat ini belum diketahui.
Petugas medis dan kepolisian Taiwan mengatakan akan segera menginformasikan jika hasil medis telah keluar.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
-
Menjelajahi Desa Wisata Nglanggeran: Desa Wisata Terbaik Dunia
-
Liburan ke Gunungkidul? Jangan Sampai Salah Pilih Pantai! Ini Dia Daftarnya
-
3 Gempa Berkekuatan Lebih dari Magnitudo 5 Guncang Indonesia Kurang dari Sehari
-
Kenali Ciri-Ciri Rip Current, Arus Kuat Pantai Drini yang Seret Belasan Siswa SMP Mojokerto
-
Daftar Nama Korban Siswa SMP 7 Mojokerto yang Terseret Ombak Pantai Drini Gunungkidul
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
-
Perhatian! Harga Logam Mulia Diprediksi Akan Terus Alami Kenaikan
-
Baru Masuk Indonesia, Xpeng Diramalkan Segera Gulung Tikar
-
Profil Helmy Yahya yang Ditunjuk Dedi Mulyadi jadi Komisaris Independen Bank BJB
Terkini
-
Omzet Ratusan Juta dari Usaha Sederhana Kisah Sukses Purna PMI di Godean Ini Bikin Menteri Terinspirasi
-
Waspada Jebakan Kerja di Luar Negeri, Menteri Ungkap Modus PMI Unprosedural Incar Anak Muda
-
Dana Hibah Pariwisata Sleman Dikorupsi? Bupati Harda Kiswaya Beri Klarifikasi Usai Diperiksa Kejari
-
Empat Kali Lurah di Sleman Tersandung Kasus Tanah Kas Desa, Pengawasan Makin Diperketat
-
Guru Besar UGM: Hapus Kuota Impor AS? Petani Lokal Bisa Mati Kutu