SuaraJogja.id - Kasus kematian pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Sleman semakin mengkhawatirkan. Hal ini terlihat dari fatality rate di Bumi Sembada yang semakin meningkat hingga di bulan Januari mencapai 2,05 persen.
"Fatality rate di Sleman pada tahun 2020 berkisar pada 1,1 persen. Kemudian meningkat sebelum bulan Desember yang mencapai 1,5 persen. Nah di Januari meningkat 2,05 persen," kata Kepala Dinas Kesehatan Sleman Joko Hastaryo saat dikonfirmasi awak media, Rabu (3/2/2021).
Menurut Joko, angka tersebut masih di bawah angka kematian pasien Covid-19 di tingkat nasional sebesar 3 persen. Namun terus meningkatnya angka kematian itu menjadi hal yang mengkhawatirkan dan harus segera ditangani.
"Di bulan Januari 2021 saja, kasus pasien yang meninggal terkonfirmasi positif Covid-19 itu mencapai 86 kasus," ucapnya.
Baca Juga: Selama Januari, 131 Jenazah Pasien Covid-19 Dimakamkan Satgas Pemkab Sleman
Angka tersebut naik dari catatan di beberapa bulan sebelumnya. Bahkan tercatat sepanjang bulan Maret-November 2020 saja hanya ada 44 kasus kematian pasien terkonfirmasi positif Covid-19.
Baru pada Desember 2021 angka kematian tersebut melonjak menjadi 48 kasus kematian hanya dalam satu bulan. Hingga puncaknya pada Januari atau tepatnya 20 Januari 2021 yang mencatat bahwa ada 8 kasus meninggal dalam sehari.
Joko menyebut peningkatan angka kematian di bulan Januari tersebut sebagai dampak dari minimnya ketersediaan tempat tidur pasien critical Covid-19 yang berada di rumah sakit rujukan. Minimnya ketersediaan tempat tidur tersebut lantas mengakibatkan pelayanan yang juga lambat.
"Bulan Januari itu kan sempat terjadi overload di rumah sakit khusus critical. Sehingga memang ada yang hanya ditangan di IGD, tidak sampai ICU sudah meninggal. Bahkan ada yang masih mencari tempat di rumah sakit karena penuh semua. Itu yang membuat pertolongan pasien menjadi lambat," tuturnya.
Ditambahkan Joko semua pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang tidak terselamatkan nyawanya ini memiliki penyakit bawaan atau komorbid. Pasien yang meninggal pun masih didominasi oleh pasien yang berusia 60 tahun ke atas.
Baca Juga: Sleman Masih Zona Merah, Kasus COVID-19 Didominasi Klaster Keluarga
Berdasarkan catatan medis yang diterima Dinkes Sleman, penyakit berat berupa komorbid seperti jantung, diabetes, hipertensi hingga asma menjadi yang paling banyak dimiliki pasien. Hal ini membuat penanganan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 tidak hanya sebatas Covid-19 saja tapi juga pengobatan komorbid yang dipunya.
"Memang semua itu meninggal karena komorbid sehingga tidak ada yang murni Covid-19. Usianya pun rata-rata sudah berada di 60 tahun ke atas," tandasnya.
Sebelumnya Koordinator Lapangan Tim Pemakaman Pasien Terkonfirmasi Positif Covid-19 TPU Madurejo, Prambanan, Purwanto, mengakui memang pada bulan Januari terjadi peningkatan jumlah pemakaman. Setidaknya dalam sebulan tim khusus pemakaman Covid-19 di TPU Madurejo harus mengantarkan 14 jenazah pasien Covid-19 ke liang kubur.
Terkait data jumlah pemakaman kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di TPU Madurejo, Purwanto mengatakan pada 2020, pihaknya sudah memakamkan sebanyak 45 jenazah. Sementara 10 pasien lain yang juga terkonfirmasi positif Covid-19 menjalani proses kremasi.
"Kalau pada tahun 2021, pemakaman jenazah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 sudah sebanyak 14, sedangkan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang dikremasi sebanyak 4 jenazah," terang Purwanto.
Berita Terkait
-
Hasil BRI Liga 1: Drama 5 Gol, Persis Solo Kalahkan PSS Sleman
-
Polisi Mulai Selidiki Penyebab Kematian Wheesung, Diduga Alami Overdosis
-
Film Singsot: Siulan Kematian, dari Film Pendek ke Layar Lebar
-
Terima Tantangan Persis Solo, PSS Sleman Ingin Beri Jamuan Mimpi Buruk
-
Persib Nol! Daftar Klub Liga 1 Paling Banyak Sumbang Pemain ke Timnas Indonesia Era Patrick Kluivert
Terpopuler
- Ditahan Atas Dugaan Pemerasan, Beredar Rekaman Suara Reza Gladys Sebut Mail Syahputra Tolak Transferan
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
- Jebloskan Nikita Mirzani ke Penjara Reza Gladys Sempat Disebut Cocok Gabung Gen Halilintar
- Ifan Seventeen Tiba-Tiba Jadi Dirut PFN, Pandji Pragiwaksono Respons dengan Dua Kata Menohok
Pilihan
-
Saham BJBR Anjlok, Aksi Jual Marak Usai Dirut dan Corsec Terjerat Korupsi Dana Iklan Bank BJB
-
Owner Wong Solo Grup Laporkan Pengusaha Asal Bekasi dalam Kasus Penipuan Investasi
-
Sosok Widi Hartoto Corsec Bank BJB Tersangka Kasus Korupsi Iklan, Punya Harta Miliaran Rupiah
-
Kembali Difitnah Soal Kirim Utusan ke PDIP, Jokowi: Diam dan Senyumin Aja
-
Driver Ojol Dapat 'Tunjangan Hari Raya (THR)' 2025, Ini Kriteria dan Syaratnya
Terkini
-
Pelaku Pembakaran Gerbong di Stasiun Yogyakarta Jadi Tersangka, KAI Alami Kerugian Rp 6,9 Miliar
-
Cakupan Kepemilikan Dokumen Kependudukan Bantul Capai Target Nasional
-
Pertama di Indonesia, Wamenkop Resmikan Koperasi Merah Putih Gapoktan Sidomulyo di Sleman
-
Ekonom UGM Soroti Isu Sri Mulyani Mundur, IHSG Bakal Memerah dan Sentimen Pasar Negatif
-
Nekat, Perempuan Asal Gunungkidul Ajak Suami Curi Motor dan Uang di Bekas Tempat Kerjanya