SuaraJogja.id - Luncuran lava pijar dari puncak Gunung Merapi yang berada di perbatasan DIY dan Jawa Tengah masih terus terjadi. Kendati tidak sebanyak beberapa waktu lalu, namun luncuruan itu perlahan mulai kembali semakin jauh.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengatakan dalam aktivitas Gunung Merapi periode pengamatan Kamis (4/2/2021) pukul 00.00 WIB - 06.00 WIB sudah terjadi 9 kali luncuran lava dari dalam Gunung Merapi. Jarak luncur maksimum guguran lava tersebut tercatat sepanjang 1000 meter atau 1 kilometer.
"Dari pengamatan Kamis (4/2/2021) pukul 00.00 WIB - 06.00 WIB teramati 9 kali luncuran lava dengan jarak luncur 1000 meter mengarah ke Barat Daya atau ke hulu Kali Krasak dan Boyong," ujar Hanik.
Dalam periode yang sama, tercatat kegempaan guguran yang berjumlah 26 kali dengan amplitudo 4-35 mm dan durasi 18-94 detik. Sedangkan hybrid atau fase banyak sejumlah 1 kali dengan amplitudo 3 mm dan durasi 6 detik.
Baca Juga: Tanggap Darurat Merapi Diperpanjang, Tiap OPD Bisa Ajukan Usulan Anggaran
"Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 50 meter di atas puncak kawah," ucapnya.
Sementara itu dalam periode pengamatan sebelumnya atau pada Rabu (3/2/2021) pukul 00.00 WIB - 24.00 WIB, Gunung Merapi mengeluarkan 4 kali guguran lava pijar. Jarak luncur maksimum dalam periode ini tercatat lebih pendek yakni 900 meter.
"Arahnya masih ke Barat Daya atau hulu Kali Krasak dan Boyong," tuturnya.
Hanik menyampaikan, bahwa BPPTKG terus memantau aktivitas pertumbuhan kubah lava 2021 yang saat ini berada di Lava 1997. Diketahui sebelumnya volume kubah lava tersebut sempat mencapai 157.000 meter kubik pada tanggal 25 Januari 2021 lalu.
Namun pada tanggal 28 Januari 2021, volume kubah lava menurun menjadi drastis menjadi sebesar 62.000 meter kubik. Atau berkurang sebanyak 82.000 meter kubik akibat dari aktivitas guguran dan awan panas yang cukup banyak.
Baca Juga: Gunung Merapi Luncurkan 16 Kali Lava Pijar Dalam Sehari
Pasca kejadian awan panas guguran tanggal 27 Januari 2021 lalu, kata Hanik, laju pertumbuhan kubah lava 2021 tercatat sebesar 4.000-5.000 meter kubik per hari. Menurutnya laju pertumbuhan kubah lava ini relatif kecil dibandingkan kecepatan pertumbuhan kubah lava rata-rata Gunung Merapi yaitu sebesar 20.000 meter kubik per hari.
Berita Terkait
-
Tradisi Sadranan di Boyolali: Jaga Kerukunan Jelang Ramadan
-
Pelaku Penusukan Sandy Permana Bukan Tetangga yang Ramah Menurut Warga
-
Sandy Permana Ditusuk, Warga Ungkap Kebiasaan Korban Sebelum Kejadian
-
Tanpa Kejanggalan, Keseharian Sandy Permana Sebelum Tewas Ditusuk Diungkap Orang Dekat
-
Sebelum Tewas Ditusuk, Sandy Permana Sempat Tegur Pelaku Gara-gara Kebiasaan Mabuk
Terpopuler
- Menguak Sisi Gelap Mobil Listrik: Pembelajaran Penting dari Tragedi Ioniq 5 N di Tol JORR
- Kode Redeem FF SG2 Gurun Pasir yang Aktif, Langsung Klaim Sekarang Hadiahnya
- Dibanderol Setara Yamaha NMAX Turbo, Motor Adventure Suzuki Ini Siap Temani Petualangan
- Daftar Lengkap HP Xiaomi yang Memenuhi Syarat Dapat HyperOS 3 Android 16
- Xiaomi 15 Ultra Bawa Performa Jempolan dan Kamera Leica, Segini Harga Jual di Indonesia
Pilihan
-
Link Live Streaming AC Milan vs Inter Milan: Duel Panas Derby Della Madonnina
-
FULL TIME! Yuran Fernandes Pahlawan, PSM Makassar Kalahkan CAHN FC
-
Libur Lebaran, Polresta Solo Siagakan Pengamanan di Solo Safari
-
Dipermak Nottingham Forest, Statistik Ruben Amorim Bersama MU Memprihatinkan
-
Partai Hidup Mati Timnas Indonesia vs China: Kalah, Branko Ivankovic Dipecat!
Terkini
-
Arus Lalin di Simpang Stadion Kridosono Tak Macet, APILL Portable Belum Difungsikan Optimal
-
Kunjungan Wisatawan saat Libur Lebaran di Gunungkidul Menurun, Dispar Ungkap Sebabnya
-
H+2 Lebaran, Pergerakan Manusia ke Yogyakarta Masih Tinggi
-
Exit Tol Tamanmartani Tidak Lagi untuk Arus Balik, Pengaturan Dikembalikan Seperti Mudik
-
Putra Prabowo Berkunjung ke Kediaman Megawati, Waketum PAN: Meneduhkan Dinamika Politik