SuaraJogja.id - Aktivis Jogja Corruption Watch (JCW) Baharuddin Kamba mengirimkan surat ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pengiriman surat ini dimaksudkan sebagai permohonan tindaklanjut terkait dengan kasus korupsi di Yogyakarta.
Terdapat dua surat yang dikirimkan kali ini. Pertama surat yang ditujukan kepada pimpinan dewan pengawas (Dewas) KPK sedangkan satu surat lainnya kepada pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Dua surat tersebut dikirim melalui Kantor Pos Besar Yogyakarta, Jalan P. Senopati Kota Yogyakarta, Selasa (23/2/2021).
"Hari ini kami dari JCW, mengirimkan dua surat yang pertama ditujukan ke pimpinan dewan pengawas (Dewas) KPK dan satu surat lainnya ditujukan ke pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)," kata Kamba.
Baca Juga: Bertemu Sultan di Tengah Penyidikan Korupsi Mandala Krida, KPK Disorot
Kamba menjelaskan surat yang ditujukan untuk Dewas KPK itu berisi permohonan agar dapat melakukan pemeriksaan terhadap Wakil Ketua KPK Alexander Marwata. Pemeriksaan itu terkait dengan pertemuan yang telah dilakukan sebanyak dua kali dengan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Pasalnya pertemuan dengan orang nomor satu di DIY itu dilangsungkan di tengah proses penyidikan yang hingga saat ini bahkan masih berlangsung atas dugaan korupsi proyek rehabilitasi pembangunan stadion Mandala Krida Yogykarta, Tahun Anggaran 2016-2017.
"Saat penyidikan proyek yang diduga merugikan keuangan negara sebesar Rp.35 miliar itu, justru ada pertemuan Wakil Ketua KPK Alexander Marwata dengan Gubernur DIY Sri Sultan HB X, yang sangatlah tidak etis," terangnya.
Sementara itu surat yang ditujukan kepada pimpinan KPK, kata Kamba, agar dapat melakukan audit investigasi terhadap seluruh bangunan atas pengerjaan proyek rehabiliasi pembangunan Stadion Mandala Krida Krida Yogyakarta tersebut. Hal ini menjadi penting untuk memastikan ada tidaknya penyimpangan yang terjadi.
"KPK dapat bekerjasama dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) perwakilan DIY dalam hal melakukan audit investigasi terhadap bangunan tersebut," ucapnya.
Baca Juga: Diperiksa KPK Soal Korupsi Stadion Mandala Krida, Edy: Semoga Berakhir Baik
Dalam kesempatan ini JCW mendorong KPK untuk dapat segera mengumumkan nama para tersangka dalam kasus dugaan korupsi pada pembangunan rehabilitasi stadion Mandala Krida Yogyakarta. Pasalnya penggeledahan maupun pemeriksaan terhadap para saksi terkait termasuk salah satunya, Sekda DIY Kadarmanta Baskoro Aji sudah dilakukan.
"Namun ada jeda waktu yang cukup lama antara pengumuman adanya tersangka dengan kegiatan penggeledahan. Di khawatirkan ada barang bukti maupun dokumen-dokumen terkait yang dapat berubah, dapat hilang maupun dihilangkan," ujarnya.
Dalam mengirimkan kedua surat tersebut, Kamba menggunakan uang koin recehan pecahan Rp.100, Rp.200, Rp.500, Rp. 1.000. Pecahan ini sebagai simbol perjuangan masyarakat untuk terus memberantas dan mengawal kasus korupsi yang ada di Yogyakarta.
"Ada uang koin biaya kirim surat sebesar Rp. 32 ribu. Uang itu dari saya sendiri. Harapannya publik turut serta mengawal dugaan kasus korupsi stadion Mandala Krida ini supaya tuntas. Kami komitmen kasus ini hingga tuntas ke pengadilan," tegasnya.
Berita Terkait
-
KPK Harapkan Pimpinan Baru Bisa Perkuat Regulasi soal Suap untuk Pejabat Asing dan Kekayaan Tak Wajar
-
Jajaran KPK Akan Awasi Pimpinan Baru Agar Tak Lakukan Pelanggaran Etika dan Pidana, Emang Berani?
-
Pesan Alex Marwata ke Pegawai KPK setelah Pimpinan Baru Diisi Polisi-Jaksa
-
Laki-laki Semua, Alexander Marwata Sebut Tak Harus Ada Keterwakilan Gender pada Komposisi Pimpinan KPK
-
Mau Dihapus usai Johanis Tanak jadi Pimpinan Lagi, Alex Marwata Jamin OTT KPK Tetap Ada, Ini Alasannya!
Tag
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
Terkini
-
Spesifikasi dan Harga Samsung Galaxy M15 5G
-
Membuka Mata tentang Pendidikan Inklusif Lewat Film 'Bird of a Different Feather'
-
Tragis, Kakek Asal Bantul Tewas Dihantam Mobil Saat Menyeberang Ring Road Selatan
-
Takaran Tera Tak Sesuai, Empat SPBU di Jogja Ditutup
-
Logistik Pilkada Sleman sudah Siap, Distribusi Aman Antisipasi Hujan Ekstrem