SuaraJogja.id - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melanjutkan pemeriksaan terhadap sejumlah pejabat yang diduga terkait dalam dugaan korupsi proyek Stadion Mandala Krida Yogyakarta APBD 2016-2017. Kali ini Staf Ahli Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Bidang Hukum Pemerintahan dan Politik, Sumadi yang dipanggil KPK di Mapolres Sleman, Selasa (23/2/2021).
"Tidak diperiksa karena aku inspektorat mung dilit (cuma sebentar) gitu loh. Cuma ditanya tugas pokok fungsi inspektorat gitu aja," kata Sumadi kepada awak media sambil berjalan menuju mobilnya.
Diketahui bahwa Sumadi sebelumnya pernah menjabat sebagai Kepala Inspektorat DIY. Hingga setelahnya ditunjuk sebagai Sekda Kabupaten Sleman pada Januari 2017 silam.
"Karena aku sebentar [menjabat] di sana [inspektorat] jadi saya tidak berkaitan dengan apa yang jadi bahan pemeriksaan," imbuhnya.
Baca Juga: Dipanggil KPK, 6 Saksi Korupsi Stadion Mandala Krida Diperiksa Hari Ini
Ditegaskan Sumadi, semasa menjabat Kepala Inspektorat pihaknya tidak pernah melakukan pemeriksaan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan khususnya perihal proyek pembangunan Stadion Mandala Krida.
"Enggak, enggak. Tidak memeriksa," tegasnya.
Sumadi menuturkan bahwa pemeriksaan yang dilakukan oleh penyidik KPK tadi hanya berlangsung sebentar.
Disinggung terkait jumlah pertanyaan yang diajukan sewaktu diperiksa, kata Sumadi, ia tidak terlalu mengingatnya. Ia juga tidak mengetahui lebih lanjut siapa saja yang masuk dalam pemeriksaan KPK kali ini.
"Hanya sebentar tadi [diperiksa] habis dzuhur aku ke sini. Siapa saja tidak tahu, tidak bareng datangnya terakhir. Kalau pertanyaan, waduh lupa tadi karena sambil bercanda," tandasnya.
Baca Juga: Dugaan Korupsi Mandala Krida, Sri Sultan Minta Cepat Diselesaikan
Sementara itu Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri dalam keterangan tertulisnya menyampaikan terdapat sejumlah saksi kasus dugaan korupsi pembangunan Stadion Mandala Krida yang dipanggil untuk diperiksa di Mapolres Sleman hari ini Selasa (23/2/2021).
Berita Terkait
-
Sepakat Bebaskan Ronald Tannur, Hakim PN Surabaya Pakai Istilah Satu Pintu
-
KPK Minta Hakim Gugurkan Praperadilan Staf Hasto, Pengacara Kusnadi PDIP Meradang!
-
Kusnadi Desak KPK Pulangkan Barang Sitaan: Ada iPhone 15, Kwitansi PDIP hingga Buku Catatan Hasto
-
Ungkap Kronologis Penggeledahan dan Penyitaan, Kusnadi Akui Dihampiri Penyidik yang Menyamar
-
HP Disita saat Dampingi Hasto Diperiksa, Kubu Kusnadi Tuding Penyidik KPK Sewenang-wenang
Tag
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Megawati dan Prabowo Subianto Akhirnya Bertemu, Begini Respon Jokowi
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan ASEAN Solid dan Bersatu
-
Emas dan Bitcoin Banyak Diborong Imbas Ketegangan Perang Dagang AS vs China
-
Red Sparks Bangkit Dramatis, Paksa Set Penentuan di Final Liga Voli Korea 2024/2025
-
RESMI Lawan Manchester United di Malaysia, ASEAN All-Stars Bakal Dilatih Shin Tae-yong?
Terkini
-
Libur Lebaran di Sleman, Kunjungan Wisatawan Melonjak Drastis, Candi Prambanan Jadi Primadona
-
Zona Merah Antraks di Gunungkidul, Daging Ilegal Beredar? Waspada
-
Miris, Pasar Godean Baru Diresmikan Jokowi, Bupati Sleman Temukan Banyak Atap Bocor
-
Kawasan Malioboro Dikeluhkan Bau Pesing, Begini Respon Pemkot Kota Yogyakarta
-
Arus Balik Melandai, Tol Tamanmartani Resmi Ditutup, Polda DIY Imbau Pemudik Lakukan Ini