Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Senin, 01 Maret 2021 | 13:39 WIB
Presiden Jokowi berbicara dengan buruh gendong Pasar Beringharjo yang baru saja divaksin Covid-19, Senin (1/3/2021). [Kontributor / Putu Ayu Palupi]

SuaraJogja.id - Kerinduan warga Yogyakarta untuk bertemu Presiden Joko Widodo akhirnya kembali terpenuhi. Sebab pasca pandemi COVID-19, Presiden jarang menyapa warga Yogyakarta. Padahal sebelumnya, Jokowi dan keluarga sering berkunjung ke kota ini untuk sekedar jalan-jalan di Malioboro dan bertemu warga.

Kesempatan bertemu orang nomor satu di Indonesia ini didapat sejumlah pedagang dan buruh gendong di Pasar Beringharjo. Dalam program vaksinasi tahap kedua bagi 19.800 warga Malioboro, Presiden hadir langsung melihat proses vaksinasi di Pasar Beringharjo, Senin (01/03/2021).

Jokowi sempat menemui beberapa pedagang dan buruh gendong yang ikut divaksin kali ini. Presiden sempat bertanya perasaan mereka saat divaksin sembari membagikan hadiah sembako.

"Gimana? setelah sudah [divaksin] kayak dicokot [digigit-red) semut?," papar Presiden.

Baca Juga: Resmikan KRL Jogja-Solo, Jokowi: Ke Depan Harus Ramah Lingkungan

Wahyuni (54), salah seorang buruh gendong Pasar Beringharjo usai divaksin kaget saat bertemu Presiden. Warga Gamping ini tidak percaya bisa mengobrol dengan Jokowi meski sangat singkat.

"Iya saya ditanya pak presiden bagaimana rasanya [disuntik vaksin]. Rasanya seperti dicokot (digigit-red) semut," ujarnya.

Wahyuni mengaku sempat takut saat akan disuntik vaksin. Namun berkat teman-teman di pasar yang menyemangati, dia akhirnya memiliki keberanian untuk ikut divaksin.

"Ya semoga setelah ini selalu sehat, tidak sakit,"ujarnya.

Sementara pedagang pasar lain, Sriyati (68) mengaku bersyukur mendapatkan kesempatan untuk divaksin sembari ditunggu Jokowi. Karenanya warga Sayidan yang sudah berjualan makanan sejak 1987 ini berharap vaksinasi kali ini membuatnya tetap sehat di masa pandemi COVID-19.

Baca Juga: Cerita Mantan PSK Jogja, Tubuh Dipenuhi Tato Hingga Temukan Jalan Hijrah

"Lega [sudah divaksin], tinggal nunggu vaksin kedua lagi. Tadi tidak sakit seperti disuntik biasa," ujarnya.

Sriyati menunggu jadwal vaksin kedua yang akan dilaksanakan sebulan kedepan. Masuk kategori lansia, jadwal vaksinasi kedua memang lebih lama dibandingkan warga usai dibawah 60 tahun.

Sriyati mengungkapkan, selama pandemi ini membatasi jualan di pasar. Kalau dulu dia setiap hari mengambil setoran makanan dari banyak pengepul, maka selama pandemi ini dia hanya mengambil setoran dari tetangga sekitarnya.

Karenanya melalui program vaksinasi tersebut dia berharap pandemi akan segera berakhir. Aktivitas ekonomi yang pun bisa segera pulih seperti sediakala.

"Semoga pengunjung makin banyak lagi dan pedagang juga buka [lapak]," jelasnya.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

Load More