SuaraJogja.id - Tidak pernah terbayangkan di benak Dewati Rahmayani untuk menjadi abdi dalem. Kesukaannya menari berbagai tarian Jawa justru menghantarnya menjadi Lalitamardowo di Keraton Yogyakarta saat ini.
Sarjana salah satu perguruan tinggi ini pada awalnya sering mengikuti gladi rutin sebagai penari pada 2014 silam. Namun seiring berjalannya waktu, dia akhirnya mengikuti seleksi abdi dalem dan bekerja untuk keraton sejak 2018. Tak hanya menjadi penari, Dewa kini pun bekerja di bagian kantor untuk urusan seni.
"Sudah tiga tahun ini menjadi abdi dalem," ujar Dewa di sela seleksi abdi dalem Keraton Yogyakarta, Kamis (4/3/2021).
Laiknya abdi dalem yang lain, Dewa tak mengharap gaji besar. Sebagai bentuk pengabdian, gaji yang jauh dari UMR pun disyukurinya.
Baca Juga: Viral Mobil Rp40 Miliar Berlogo Keraton Jogja, Ini Respon Keluarga Keraton
Padahal sebagai sarjana, dia punya peluang bekerja dan mendapatkan gaji yang layak. Namun karena ingin mengabdi di keraton sebagai penari, dia memilih tak memikirkan gaji kecilnya.
Meski tak mendapat gaji memadai, pengalaman yang dilaluinya sebagai penari keraton hingga ke luar negeri membuatnya bangga dan tetap bertahan menjadi abdi dalem. Sebagai abdi dalem, dia tak hanya belajar menari, tetapi juga mendalami kesenian dan budaya Jawa, keuangan, dan lainnya.
"Saya merasa banyak berkah saat masuk keraton. Ini salah satu alasan saya betah menjadi abdi dalem meski gajinya tak sampai UMR," jelasnya.
Hal senada disampaikan Reni, salah satu abdi dalem yang sudah menari di keraton sejak enam tahun terakhir. Meski baru ditetapkan sebagai abdi dalem sejak dua tahun terakhir, sang sarjana juga merasa bersyukur bisa masuk ke keraton.
"Di sini saya saya dapat berkah, itu menurut saya lebih dari materi atau gaji kecil. Saya bisa belajar ini itu. Di sini bukan cari materi, tapi membuat saya belajar. Saya pribadi merasa, seiring perjalanan waktu ada berkah. Bukan gaji kecil yang diperdebatkan karena kami siap untuk mengabdi," ungkapnya.
Baca Juga: Anggun dan Berwibawa, Ini 5 Pakaian Adat Yogyakarta untuk Wanita dan Pria
Berbagai aturan yang ditetapkan keraton untuk menjadi abdi dalem pun tak menjadi soal buat mereka. Aturan di keraton justru membentuknya menjadi pribadi yang santun, termasuk belajar berbusana Jawa yang benar.
Berita Terkait
-
Berencana Liburan ke Keraton Yogyakarta? Ini Harga Tiket dan 5 Pengalaman Unik yang Didapat
-
Fakta Unik Keraton Kilen Yogyakarta: Tempat Jokowi Bertemu Empat Mata dengan Sultan Hamengkubuwono X
-
Tanpa Keluarga, Jokowi Temui Sri Sultan HB X di Keraton Yogya, Ada Apa?
-
Novel Rahasia Salinem, Menguak Kehidupan Abdi Dalem di Keluarga Bangsawan
-
Viral Gaji Tahun 1997 Lebih Tinggi dari UMR Jogja, Warganet: Sedih Lihatnya
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Kabar Duka, Hotma Sitompul Meninggal Dunia
- HP Murah Oppo A5i Lolos Sertifikasi di Indonesia, Ini Bocoran Fiturnya
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
Terkini
-
Dari Batu Akik hingga Go Internasional: Kisah UMKM Perempuan Ini Dibantu BRI
-
Pertegas Gerakan Merdeka Sampah, Pemkot Jogja Bakal Siapkan Satu Gerobak Tiap RW
-
Lagi-lagi Lurah di Sleman Tersandung Kasus Mafia Tanah, Sri Sultan HB X Sebut Tak Pernah Beri Izin
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan
-
Dari Perjalanan Dinas ke Upah Harian: Yogyakarta Ubah Prioritas Anggaran untuk Berdayakan Warga Miskin