SuaraJogja.id - Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan DIY dan Jawa Tengah masih terus berlangsung. Selain luncuran awan panas guguran yang kembali teramati, lava dari puncak Merapi juga masih terus keluar.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengatakan pada periode pengamatan selama 24 jam atau tepatnya Selasa (24/3/2021) pukul 00.00 WIB - 24.00 WIB, teramati sejumlah guguran lava yang keluar dari puncak Merapi. Jarak maksimum luncuran tersebut mencapai 900 meter ke arah barat daya.
"Teramati 19 kali guguran lava dengan jarak luncur maksimal 900 m ke barat daya untuk asap kawah nihil," ucap Hanik dalam dalam keterangannya, Rabu (24/3/2021).
Dua kali luncuran awan panas guguran juga sempat teramati pada periode yang sama. Pertama terjadi pada pukul 10.54 WIB siang dengan estimasi jarak luncur lebih kurang 1.500 meter ke arah barat daya.
Lalu disusul oleh kejadian kedua pada pukul 12.02 WIB. Dalam pengamatan tersebut awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 70 mm dan durasi 172 detik. Sedangkan estimasi jarak luncur kurang lebih mencapai 1.800 meter atau 1,8 kilometer.
Tercatat juga sejumlah kegempaan yang terjadi di Gunung Merapi dalam periode pengamatan 24 jam tersebut. Selain kegempaan karena awan panas guguran yang muncul, kegempaan guguran juga tercatat berjumlah 148 kali.
Untuk kegempaan hembusan sebanyak 2 kali dan hybrid atau fase banyak sejumlah 1 kali serta low frekuensi sebanyak 1 kali.
Sementara itu untuk pengamatan periode terbaru selama enam jam atau tepatnya pada Rabu (24/3/2021) pukul 00.00 WIB - 06.00 WIB, Gunung Merapi telah kembali mengeluarkan lava. Sedangkan visual Gunung Merapi terlihat jelas namun asap kawah tidak teramati.
"Teramati 3 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1.000 m ke barat daya," ujarnya.
Baca Juga: Siang Ini, 2 Kali Wedhus Gembel Meluncur dari Puncak Merapi Sejauh 1,8 Km
Sementara untuk kegempaan tercatat kegempaan guguran sejumlah 18 kali, hembusan 2 kali dan kegempaan hybrid atau fase banyak 1 kali.
Hanik menambahkan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Kali Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km. Sementara potensi bahaya pada sektor tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 km.
Sedangkan untuk kemungkinan jika terjadi lontaran material vulkanik saat terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
"Untuk yang berada di luar potensi daerah bahaya saat ini kondusif untuk beraktivitas sehari-hari," imbuhnya.
Selain itu kegiatan penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III juga tetap direkomendasikan untuk dihentikan sementara waktu.
Ditambah dengan imbauan kepada pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III Gunung Merapi termasuk kegiatan pendakian ke puncak dalam kondisi saat ini.
Perlu diketahui juga hingga saat ini, BPPTKG masih menetapkan status Gunung Merapi pada Siaga (Level III). Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Berita Terkait
-
Siang Ini, 2 Kali Wedhus Gembel Meluncur dari Puncak Merapi Sejauh 1,8 Km
-
Update Merapi, Muncul 2 Awan Panas dan 19 Guguran Lava dalam Sehari
-
Gunung Merapi Luncurkan Sembilan Kali Guguran Lava Pijar dan 40 Kali Gempa
-
Awan Panas Guguran Gunung Merapi Meluncur 2 Kali, Capai Jarak 1,5 Km
-
Bertambah Besar, Kubah Lava di Gunung Merapi Sekarang 950.000 Meter Kubik
Terpopuler
- Selamat Tinggal Jay Idzes, Mohon Maaf Pintu Klub Sudah Ditutup
- Resmi! Thijs Dallinga Pemain Termahal Timnas Indonesia 1 Detik Usai Naturalisasi
- Makin Menguat, Striker Cetak 3 Gol di Serie A Liga Italia Dinaturalisasi Bersama Mauro Zijlstra
- Thijs Dallinga Ogah Bahas Peluang Bela Belanda, Sepakat Perkuat Timnas Indonesia?
- 1 Detik Naturalisasi 9 Pemain Keturunan Ini Harga Pasaran Timnas Indonesia Tembus Rp 1 Triliunan!
Pilihan
-
OJK Beberkan Fintech Penyumbang Terbanyak Pengaduan Debt Collector Galak
-
Tarif Trump 19% Berlaku 7 Agustus, RI & Thailand Kena 'Diskon' Sama, Singapura Paling Murah!
-
Pemerintah Dunia dan Tenryuubito: Antagonis One Piece yang Pungut Pajak Seenaknya
-
Persija Jakarta Bisa Lampaui Persib di Super League 2025/2026? Eks MU Beri Tanggapan
-
Tiga Hari Merosot Tajam, Harga Saham BBCA Diramal Tembus Segini
Terkini
-
Target PAD Pariwisata Bantul Terlalu Ambisius? Ini Strategi Dinas untuk Mengejarnya
-
Marak Pembangunan Abaikan Lingkungan, Lanskap Ekosistem DIY Kian Terancam
-
Status Kedaruratan Ditingkatkan Pasca Kasus Leptospirosis, Pemkot Jogja Sediakan Pemeriksaan Gratis
-
Bosan Kerja Kantoran? Pemuda Ini Buktikan Keripik Pisang Bisa Jadi Bisnis Menguntungkan di Kulon Progo
-
PSBS Biak 'Kuasai' Maguwoharjo, Pemkab Sleman Beri Lampu Hijau, Bagaimana Nasib PSIM?