SuaraJogja.id - Aktivitas Gunung Merapi pada Senin (22/3/2021) pagi menunjukkan adanya luncuran awan panas guguran (APG) sebanyak dua kali.
Jarak luncur maksimal mencapai 1.500 meter atau 1,5 kilometer ke arah barat daya.
"Berdasarkan data yang dihimpun Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), awan panas guguran yang pertama terjadi pada pukul 02.03 WIB dengan amplitudo 40 milimeter selama 134 detik dan estimasi jarak luncur 1.300 meter," ungkap Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati di Jakarta, dikutip dari ANTARA.
Lalu awan panas guguran kedua tercatat di seismogram dengan amplitudo 48 milimeter selama 150 detik dan estimasi jarak luncur sejauh 1.500 meter pada pukul 05.11 WIB.
BNPB melaporkan, dari segi meteorologi yang dipantau sejak pukul 00.00-06.00 WIB, cuaca berawan, mendung, dan hujan.
Di samping itu, angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur.
Kemudian, suhu udara 14-21 derajat celsius, kelembapan udara 75-96 persen, dan tekanan udara 565-700 mmHg.
Sementara itu, volume curah hujan tiga milimeter per hari.
"Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan sejak 5 November 2020 hingga hari ini, maka disimpulkan aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa erupsi efusif," terang Raditya.
Baca Juga: Bertambah Besar, Kubah Lava di Gunung Merapi Sekarang 950.000 Meter Kubik
Hingga saat ini BPPTKG masih menetapkan status Gunung Merapi dalam level III atau siaga.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya, meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal lima kilometer, dan pada sektor tenggara yaitu sungai Gendol sejauh tiga kilometer.
Bila terjadi erupsi eksplosif, lontaran material vulkanik dapat menjangkau radius tiga kilometer dari puncak.
Masyarakat lantas diminnta untuk tidak melakukan kegiatan apa pun di daerah potensi bahaya dan selalu waspada akan bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Kegiatan penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan sementara.
Selain itu, pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh lima kilometer dari puncak Gunung Merapi.
Berita Terkait
-
Bertambah Besar, Kubah Lava di Gunung Merapi Sekarang 950.000 Meter Kubik
-
Kubah Lava Terus Tumbuh, Gunung Merapi Punya Dua Pusat Erupsi
-
BPPTKG Akhirnya Bisa Ukur Volume Kubah Lava Gunung Merapi di Tengah Kawah
-
Update Merapi, Sehari Luncurkan 25 Kali Guguran Lava Pijar
-
Update Merapi, Teramati 38 kali Guguran Lava Jarak Luncur Maksimal 1,2 Km
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik
-
Liburan Akhir Tahun di Jogja? Ini 5 Surga Mie Ayam yang Wajib Masuk Daftar Kulineranmu!
-
Jelang Libur Nataru, Pemkab Sleman Pastikan Stok dan Harga Pangan Masih Terkendali
-
Waduh! Ratusan Kilometer Jalan di Sleman Masih Rusak Ringan hingga Berat
-
Dishub Sleman Sikat Jip Wisata Merapi: 21 Armada Dilarang Angkut Turis Sebelum Diperbaiki