SuaraJogja.id - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) akhirnya telah berhasil mengukur volume satu kubah lava yang berada di tengah kawah Gunung Merapi. Beberapa waktu lalu angin dan cuaca masih menjadi kendala utama dalam pengukuran itu.
Kasi Gunung Merapi BPPTKG Agus Budi Santoso menuturkan, keberhasilan pengukuran ini dipastikan setelah drone diterbangkan pada Kamis (17/3/2021) lalu. Berdasarkan data yang diterima, estimasi volume kubah lava di tengah kawah tersebut sebesar 950.000 meter kubik.
“Berdasarkan hasil pemantauan drone pada Kamis (17/3/2021) diketahui kubah lava di bagian tengah kawah memiliki estimasi volume kubah sebesar 950.000 meter kubik dengan kecepatan pertumbuhan sejak 4 Januari 2021 sebesar 12.800 meter kubik per hari,” kata Agus kepada awak media secara daring, Jumat (19/3/2021).
Dijelaskan Agus, hingga saat ini rata-rata pertumbuhan kubah lava di bagian tengah itu hampir menyentuh angka 13 ribu meter kubik per hari. Pertumbuhan itu juga dibarengi dengan perubahan ketinggian kubah lava tersebut.
Menurut data yang tercatat pada tanggal 1 Maret 2021 lalu, ketinggian kubah lava di tengah kawah itu setinggi 45 meter. Lalu pada pengamatan terakhir saat ini tingginya sudah mencapai 65 meter.
“Ketinggian kubah lava di tengah kawah bertambah 20 meter dan saat ini tingginya 65 meter dengan lebar mencapai 118 meter,” jelasnya.
Disampaikan Agus, bahwa saat ini kubah lava yang berada di tengah kawah Merapi tersebut masih terpantau mengalami pertumbuhan. Hal ini membuat potensi guguran yang akan muncul mulai dari lava hingga awan panas dimungkinkan ke arah Kali Gendol.
“Jadi kubah lava di tengah ini masih terus tumbuh. Aktivitas pijaran dan guguran lava juga sudah mulai terlihat dari lereng. Sehingga memang memungkinkan saja ke depan terjadi guguran dan awan panas ke arah Kali Gendol,” tuturnya.
Selain kubah lava di tengah kawah yang masih terus bertumbuh, kata Agus, volume kubah lava di sisi barat daya juga mengalami hal serupa. Walaupun memang jika dibandingkan volume kubah lava itu lebih kecil daripada yang ada di tengah.
Baca Juga: Update Merapi, Sehari Luncurkan 25 Kali Guguran Lava Pijar
“Volume kubah lava di sektor barat daya sebesar 840.000 meter kubik dengan laju pertumbuhan 12.900 meter kubik per hari,” ucapnya.
Diketahui sebelumnya bahwa, Gunung Merapi dinyatakan sudah memliki 2 kubah lava. Satu kubah lava berada di sisi barat daya sedangkan satu lagi yang berada di tengah kawah.
“Pusat erupsi ada dua yakni di tebing barat daya dan tengah kawah. Hal ini merupakan kejadian unik pada erupsi Merapi kali ini,” terangnya.
Dalam kesempatan yang sama, Agus mengungkapkan dalam sepekan terakhir tepatnya pada tanggal 12-18 Maret 2021 Gunung Merapi mencatat kejadian awan panas guguran sebanyak 3 kali. Untuk jarak luncuran maksimum awan panas tersebut mencapai 1 kilometer.
Sementara untuk kejadian guguran lava tercatat sebanyak 211 kali dengan estimasi jarak luncur maksimal mencapai 1.200 meter. Sejauh ini luncuran masih ke arah barat daya dan hanya 4 kali yang menuju ke dalam kawah.
Agus menambahkan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Kali Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km. Sementara potensi bahaya pada sektor tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 km.
Berita Terkait
-
Update Merapi, Sehari Luncurkan 25 Kali Guguran Lava Pijar
-
Update Merapi, Teramati 38 kali Guguran Lava Jarak Luncur Maksimal 1,2 Km
-
Siang Ini, Gunung Merapi Kembali Luncurkan Awan Panas Sejauh 700 Meter
-
Potret Gunung Merapi, Warganet Temukan Siluet Seperti Wajah Tua Bersorban
-
Update Merapi, Dalam 6 Jam Luncurkan Guguran Lava 17 Kali ke Barat Daya
Terpopuler
- Selamat Tinggal Jay Idzes, Mohon Maaf Pintu Klub Sudah Ditutup
- Resmi! Thijs Dallinga Pemain Termahal Timnas Indonesia 1 Detik Usai Naturalisasi
- Makin Menguat, Striker Cetak 3 Gol di Serie A Liga Italia Dinaturalisasi Bersama Mauro Zijlstra
- Thijs Dallinga Ogah Bahas Peluang Bela Belanda, Sepakat Perkuat Timnas Indonesia?
- 1 Detik Naturalisasi 9 Pemain Keturunan Ini Harga Pasaran Timnas Indonesia Tembus Rp 1 Triliunan!
Pilihan
-
OJK Beberkan Fintech Penyumbang Terbanyak Pengaduan Debt Collector Galak
-
Tarif Trump 19% Berlaku 7 Agustus, RI & Thailand Kena 'Diskon' Sama, Singapura Paling Murah!
-
Pemerintah Dunia dan Tenryuubito: Antagonis One Piece yang Pungut Pajak Seenaknya
-
Persija Jakarta Bisa Lampaui Persib di Super League 2025/2026? Eks MU Beri Tanggapan
-
Tiga Hari Merosot Tajam, Harga Saham BBCA Diramal Tembus Segini
Terkini
-
Target PAD Pariwisata Bantul Terlalu Ambisius? Ini Strategi Dinas untuk Mengejarnya
-
Marak Pembangunan Abaikan Lingkungan, Lanskap Ekosistem DIY Kian Terancam
-
Status Kedaruratan Ditingkatkan Pasca Kasus Leptospirosis, Pemkot Jogja Sediakan Pemeriksaan Gratis
-
Bosan Kerja Kantoran? Pemuda Ini Buktikan Keripik Pisang Bisa Jadi Bisnis Menguntungkan di Kulon Progo
-
PSBS Biak 'Kuasai' Maguwoharjo, Pemkab Sleman Beri Lampu Hijau, Bagaimana Nasib PSIM?