SuaraJogja.id - Menyusul meningkatnya tindak kriminalitas yang terjadi dalam tiga bulan terakhir, Polsek Bantul berupaya makin menggiatkan keamanan di wilayahnya untuk menjaga kondusivitas.
Kanit Reskrim Polsek Bantul, AKP Heru Suryadi mengatakan apabila tindak kejahatan terjadi di saat orang-orang beristirahat. Tak hanya itu pada pagi hari saat situasi sepi, sangat berpotensi pelaku melancarkan aksi kejahatan.
"Ada waktu-waktu tertentu pelaku melancarkan aksinya, seperti jambret. Beberapa wilayah di luar Kapanewon Bantul rawan terjadi tindak kejahatan itu," jelas Heru ditemui di Mapolsek Bantul, Senin (29/3/2021).
Ia melanjutkan memang di Kapanewon Bantul belum ada laporan kasus penjambretan. Namun kasus pencurian di warung atau hunian yang sepi cukup banyak terjadi.
Baca Juga: Kekurangan Insentif Nakes di Bantul Cair April 2021
"Penjambretan biasanya menyasar ke korban ibu-ibu atau perempuan yang sedang berangkat ke pasar pada pagi hari. Jadi setelah patroli malam, kami lanjutkan dengan patroli pagi. Jadi kami antisipasi agar tidak terjadi peristiwa penjambretan," jelas dia.
Heru menerangkan jika pelaku-pelaku kejahatan setidaknya sudah merencanakan aksi kejahatannya. Ia mengatakan pada pukul 03.00-05.00 tindak kejahatan rawan terjadi.
"Biasanya (kejahatan) terjadi diatas jam 03.00 wib. Pelaku ada yang berkumpul di suatu tempat sebelum melancarkan aksinya, ada di Pantai Selatan," katanya.
Lebih lanjut, kejahatan di wilayah Kapanewon Bantul secara signifikan semakin naik. Dalam tiga bulan di 2021 ini tercatat 22 laporan polisi terkait tindak kejahatan.
"Tahun 2021 dibanding 2020 di tiga bulan pertama mengalami peningkatan tindak kejahatan di wilayah (Kapanewon) Bantul," kata dia.
Baca Juga: Tiga Bulan di 2021, Angka Kriminalitas di Kapanewon Bantul Meningkat
Dibandingkan tahun 2020, laporan polisi hingga akhir Maret hanya 17 laporan yang masuk.
Berita Terkait
-
Viral Pencari Bekicot Dituduh Mencuri Oleh Polisi, Kapolres Grobogan Minta Maaf, Aipda IR Diperiksa Propam
-
Waspada! Modus Baru Pencurian Laptop di Bus, Manipulasi CCTV dengan Cara Tak Terduga
-
Ditangkap Polisi, Ini Tampang 3 Pelaku Penjambretan WN Prancis di Pelabuhan Sunda Kelapa
-
Ramai 'Kabur Aja Dulu', Ini 7 Negara dengan Tingkat Kriminalitas Rendah: Ada Asia Tenggara
-
FBI Tuduh Korea Utara di Balik Pencurian Kripto Terbesar dalam Sejarah
Terpopuler
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- Dukung Penyidik Tahan Nikita Mirzani, Pakar Justru Heran dengan Dokter Reza Gladys: Kok Bisa...
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
- Ifan Seventeen Tiba-Tiba Jadi Dirut PFN, Pandji Pragiwaksono Respons dengan Dua Kata Menohok
- Media Asing Soroti Pernyataan Maarten Paes Soal Kualitas Emil Audero
Pilihan
-
Baru 2 Bulan, Penjualan Denza D9 Sudah Kalahkan Alphard di Indonesia
-
Saham BJBR Anjlok, Aksi Jual Marak Usai Dirut dan Corsec Terjerat Korupsi Dana Iklan Bank BJB
-
Owner Wong Solo Grup Laporkan Pengusaha Asal Bekasi dalam Kasus Penipuan Investasi
-
Sosok Widi Hartoto Corsec Bank BJB Tersangka Kasus Korupsi Iklan, Punya Harta Miliaran Rupiah
-
Kembali Difitnah Soal Kirim Utusan ke PDIP, Jokowi: Diam dan Senyumin Aja
Terkini
-
Papua Global Spices, UMKM Papua Barat yang Sukses Tembus Pasar Dunia Berkat BRI
-
Jogja Masuk 11 Besar, OJK Terima 58 Ribu Lebih Aduan Kejahatan Keuangan
-
Pelaku Pembakaran Gerbong di Stasiun Yogyakarta Jadi Tersangka, KAI Alami Kerugian Rp 6,9 Miliar
-
Cakupan Kepemilikan Dokumen Kependudukan Bantul Capai Target Nasional
-
Pertama di Indonesia, Wamenkop Resmikan Koperasi Merah Putih Gapoktan Sidomulyo di Sleman