Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Selasa, 30 Maret 2021 | 20:18 WIB
Ilustrasi virus corona Covid-19, masker bedah (Pixabay/Coyot)

SuaraJogja.id - Klaster takziah di Blekik, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman terus bertambah. Dari hasil tracing terbaru yang dilakukan Puskesmas Ngaglik I, terdapat penambahan kasus positif menjadi 53 orang.

Kepala Puskesmas Ngaglik I Khamidah Yuliati menjelaskan bahwa tracing klaster takziah tersebut dimulai pada tanggal 24 Maret 2021 lalu. Saat itu jumlah kontak erat yang tercatat sebanyak 390 orang.

"Lalu untuk yang datang skrining atau mengikuti tes saat itu sebanyak 208 orang," kata Yuli sapaan akrabnya, ketika dihubungi awak media, Selasa (30/3/2021).

Yuli merinci, dari 208 orang yang mengikuti skrining itu, sebanyak 16 orang berhasil lolos skrining karena dinyatakan tidak masuk dalam kontak erat. Sementara itu, untuk 192 orang, dilakukan swab antigen dan rapid antibodi.

Baca Juga: Muncul Dua Klaster Takziah, Sri Sultan Minta Sleman Tak Seenaknya Sendiri

Dari 149 yang di-swab antigen, sebanyak 23 orang dinyatakan positif dan 126 orang negatif. Sedangkan untuk 43 orang yang mengikuti tes rapid antibodi, hasilnya 1 orang reaktif dan 42 nonreaktif.

"Pada tanggal 25 Maret 2021 puskesmas melakukan proses evakuasi [pasien positif] ke shelter," ucapnya.

Lalu pada 26 Maret 2021 dilakukan juga tracing lanjutan yang dihadiri sekitar 182 warga. Warga yang hadir itu langsung dilakukan swab antigen.

Hasilnya, dari 182 orang, sebanyak 30 orang dinyatakan positif antigen dan 152 sisanya negatif.

"Jadi total Swab Antigen sebanyak 331 orang. Hasilnya 53 orang positif antigen dan 278 orang negatif," terangnya.

Baca Juga: Meningkat, Klaster Takziah di Plalangan Tambah 4 Kasus Positif

Sementara itu, untuk hasil rapid antibodi dari 43 orang, sebanyak 1 orang reaktif dan 42 orang dinyatakan non reaktif.

Disampaikan Yuli, memang terdapat perubahan data dari hasil tracing yang sebelumnya. Sebab ada warga yang belum sempat datang akhirnya menyusul untuk melakukan tes.

"Iya betul [ada perubahan data] karena ada beberapa warga yang belum datang dan akhirnya datang ke puskesmas dengan tambahan baru menjadi 30 kasus [pada swab massal kedua]," ungkapnya.

Hingga saat ini, kata Yuli, pasien positif itu sudah ada yang langsung dibawa ke selter, baik Rusunawa Gemawang atau Asrama Haji. Lalu ada juga yang menjalani isolasi mandiri serta di rumah sakit.

"Ada yang di shelter, ada yang isoman dan ada 2 orang yang di Rumas Sakit, 1 orang di RS Harjolukito dan 1 orang di RS DKT karena dengan komorbid," tandasnya.

Load More