Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Rabu, 31 Maret 2021 | 19:00 WIB
Gusti Bendoro Pangeran Haryo (GBPH) Prabukusumo - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

Mendengar kabar kakaknya dilarikan ke rumah sakit, Gusti Prabu langsung berinisiatif datang menjenguk. Ketika sudah sampai di rumah sakit, ia prihatin dan sedih melihat kondisi Gusti Hadi.

Pasalnya saat itu, kondisi Gusti Hadi hanya bisa terbaring dengan berbagai instalasi alat bantu yang terpasang di tubuhnya. Detak jantungnya pun sudah berkisar antara 40 hingga 50 persen saja.

"Jadi saya melihat alat-alat itu. Begitu saya masuk di ICCU saya sudah mau nangis itu karena ada alat bantu pernapasan. Terus saya lihat detak jantungnya sudah 40-50 persen naiknya. Saya pulang saja tidak bisa tidur. Sampai setengah 2 malam baru bisa tidur," paparnya.

Dalam mengenang sosok kakaknya yang terus aktif sebagai Penghageng Tepas Wahono Sarto Kriyo dan Penghageng Tepas Panitikismo, Gusti Prabu juga tak lupa menceritakan kisah kebersamaan sewaktu muda dulu.

Baca Juga: Gusti Hadiwinoto Dimakamkan Besok, Gamelan Keraton Tiga Hari Tak Dibunyikan

Adalah kisah dari ibunya, KRA Hastungkara tentang bagaimana KGPH Hadiwinoto muda yang ketakutan ketika melihat sebuah truk tanki berwarna merah melintas.

"Saya deket sekali dengan Kang Mas Hadi. Jadi seperti apa Mas Hadi waktu muda, gimana dulu ibu saya cerita beliau paling takut sama truk tanki yang warnanya merah itu. Dikira yang suka ambil anak-anak terus untuk disesaji kalau bikin kretek itu loh. Jadi ketakutan itu, kalau waktu di mobil melihat itu langsung masuk ke lorong kaki," kenangnya.

Gusti Prabu menambahkan, meski terlahir dari ibu yang berbeda, mendiang kakanya tak pernah ada perlakuan khusus. Atau dalam artian diskriminalisasi terhadap para saudara-saudara tirinya yang juga masih keturunan Sri Sultan Hamengku Buwono IX.

"Kelihatan dari sikap dan cara bicaranya. Mas Hadiwinoto tidak gitu [membedakan], beliau sosok yang baik," tambahnya.

Jenazah KGPH Hadiwinoto rencananya dikebumikan di Pemakaman Keluarga Pasareyan Hastorenggo, Kotagede, Kota Yogyakarta, Kamis (1/4/2021) besok pukul 10.00 WIB.

Baca Juga: Kenang KGPH Hadiwinoto, Walkot Jogja: Sosok yang Menyejahterakan Masyarakat

"Jadi saya cuma mohon doa restu semua warga masyarakat kalau ada salah kekhilafan dari Mas Hadi mohon maaf. Kemudian juga semoga amal ibadahnya juga diterima di sisinya dan mudah-mudah besok prosesi pemakaman juga lancar. Besok jam 10 pagi di Hastorenggo, Kotagede di sebelah istri saya," pungkasnya.

Load More