Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Jum'at, 02 April 2021 | 11:15 WIB
Awan panas guguran Gunung Merapi muncul pada Jumat (2/4/2021) pagi. - (SuaraJogja.id/HO-BPPTKG)

"Sehari sebelumnya teramati 4 kali awan panas guguran pada pukul 12.36 WIB; 13.34 WIB; 14.55; dan 14.58 WIB. Jarak luncur maksimal 1.500 meter ke arah barat daya," tuturnya.

Saat itu juga teramati asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 100 meter di atas puncak kawah.

Teramati pula 33 kali guguran lava malam tampak pijar dengan jarak luncur maksimal 1.000 meter ke arah barat daya.

Hanik menambahkan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Kali Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km. Sementara potensi bahaya pada sektor tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 km.

Baca Juga: Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas Empat Kali ke Barat Daya

Sedangkan untuk kemungkinan jika terjadi lontaran material vulkanik saat terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

"Untuk yang berada di luar potensi daerah bahaya saat ini kondusif untuk beraktivitas sehari-hari," imbuhnya.

Selain itu kegiatan penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III juga tetap direkomendasikan untuk dihentikan sementara waktu.

Ditambah dengan imbauan kepada pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III Gunung Merapi termasuk kegiatan pendakian ke puncak dalam kondisi saat ini.

Perlu diketahui juga hingga saat ini, BPPTKG masih menetapkan status Gunung Merapi pada Siaga (Level III). Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.

Baca Juga: Update Merapi, 18 Luncuran Lava Terjadi Dalam Waktu 6 Jam

Load More