SuaraJogja.id - Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih tetap mengizinkan masyarakat menggelar tradisi padusan atau penyucian diri sebelum memasuki bulan Ramadan. Halim membolehkan warga yang akan melaksanakan padusan yang biasa dilakukan di Pantai Parangtritis.
"Yang jelas karena ini tradisi, dibolehkan saja. Artinya bisa dilaksanakan di tempat yang memang sudah biasa menjadi lokasi padusan," ujar Halim kepada wartawan, Jumat (9/4/2021).
Halim mengaku bahwa di tengah pandemi kali ini masyarakat harus menaati protokol kesehatan. Dengan demikian tradisi padusan harus mengetatkan prokes.
"Yang penting prokes tetap dijalankan, menggunakan masker mungkin sulit. Bisa seperti menjaga jarak saat turun ke air. Boleh saja melakukannya (padusan)," ujar Halim.
Baca Juga: Minat Vaksin Tinggi, Dinkes Bantul Tunggu Kiriman Tambahan dari Kemenkes
Terpisah, Sekretaris Dinas Pariwisata Bantul, Annihayah menjelaskan bahwa dari Surat Edaran Bupati terkait Panduan Pelaksanaan Puasa di Bulan Ramadan 1442 Hijriyah/ 2021 Masehi, tidak ada poin yang mengatur terkait padusan.
"Di SE sendiri tidak ada yang membahas terkait padusan. Artinya diperbolehkan dan warga yang akan melaksanakan tradisi ini menjaga prokes," terang Annihayah.
Ia tak menampik jika dibolehkannya padusan di Pantai Parangtritis, akan terjadi lonjakan wisatawan ke lokasi tersebut. Sehingga, dirinya telah mengajukan permohonan tambahan personel baik dari TNI-Polri dan Satpol PP.
"Lonjakan wisatawan tentunya akan bertambah ya. Sehingga, kami meminta bantuan ada 50 personel untuk pengamanan dan pengawasan," ujar dia.
Disinggung jumlah wisatawan yang biasa menggelar padusan di Parangtritis, Annihayah tak bisa merinci. Namun sebelum pandemi Covid-19 jumlahnya mencapai ribuan orang
Baca Juga: Bantul Belum Layak Anak, Kasus Kekerasan Masih Jadi Penyebab Utama
"Sebelum pandemi jelas banyak, bisa sampai ribuan ya. Tapi jika saat ini kami tidak bisa prediksi, hanya saja prokes tetap dijalankan," katanya.
Terpisah, Kasatpol PP Bantul, Yulius Suharta mengaku hingga kini pihaknya masih berkoordinasi dengan OPD lain terkait penyelenggaran tradisi padusan menjelang bulan puasa.
"Sekarang masih koordinasi, namun pengawasannya tetap kami lakukan. Jika menaati protokol tersebut ya harus dijalankan. Harapannya masyarakat yang akan melakukan tradisi ini bisa menerapkan prokesnya," kata Yulius.
Berita Terkait
Terpopuler
- Mengenal Klub Sassuolo yang Ajukan Tawaran Resmi Rekrut Jay Idzes
- 6 Pilihan HP RAM 12 GB Dibawah Rp2 Juta: Baterai Jumbo, Performa Ngebut Dijamin Anti Lag!
- Polemik Ijazah Jokowi Memanas: Anggota DPR Minta Pengkritik Ditangkap, Refly Harun Murka!
- 5 Pilihan Mobil Bekas Honda 3 Baris Tahun Muda, Harga Mulai Rp50 Jutaan
- 5 AC Portable Murah Harga Rp350 Ribuan untuk Kamar Kosan: Dinginnya Juara!
Pilihan
-
Akal Bulus Oknum Debt Collector Jebak Petugas Damkar Bantu Tagih Utang Pinjol
-
BREAKING NEWS! Hasil RUPS LIB: Liga 1 Super League, Liga 2 Jadi Championship
-
5 Rekomendasi HP Murah Memori 256 GB Harga di Bawah 2 Juta, Terbaik Juli 2025
-
Timnas Putri Indonesia Gagal, Media Asing: PSSI Cuma Pakai Strategi Instan
-
8 Pilihan Sepatu Gunung Hoka: Cengkeraman Lebih Kuat, Mendaki Aman dan Nyaman
Terkini
-
Sekolah Swasta Jogja Siap Gratiskan Pendidikan, Asal... Dana Pemerintah Harus Cukup
-
Selain Bukan Kurir ShopeeFood Resmi, Dua Tersangka Pengerusakan Mobil Polisi Tak Saling Kenal
-
Dulu Panen, Sekarang Gigit Jari: Curhat Pedagang dan Jukir Pasca Relokasi Parkir ABA di Jogja
-
Pasangan Couplepreneur Ini Dapat Dukungan BRI, Ekspansi Bisnis Sampai Amerika
-
Polisi Tegaskan Keterlambatan Pengantaran ShopeeFood di Godean Tak Berjam-jam tapi Hanya 5 Menit