SuaraJogja.id - Klaster sosial penularan Covid-19 mulai muncul di wilayah Kabupaten Gunungkidul. Kali ini puluhan warga Pedukuhan Ngasem, Kalurahan Getas, Kapanewon Playen terdeteksi positif Covid-19 usai menghadiri hajatan 7 bulanan dari warga setempat.
Panewu Getas Setyawan membenarkan adanya klaster tersebut. Saat ini setidaknya ada 29 warga Ngasem dan beberapa pedukuhan sekitarnya yang dinyatakan positif Covid-19. Dari puluhan warga yang positif tersebut, tiga di antaranya menjalani isolasi di RSUD Saptosari dan sisanya melakukan isolasi mandiri di rumah mereka.
"Ada 29 yang dinyatakan positif, kami tengah berupaya melokalisir," paparnya, Senin (19/4/2021).
Berdasarkan penelusuran yang dilakukan oleh pihak Satgas Penanganan Covid-19 Playen, klaster ini bermula ketika ada warga Ngasem yang datang ke hajatan saudaranya di Jakarta pekan lalu.
Sepulang dari Jakarta, mertua yang bersangkutan langsung menyelenggarakan hajatan 7 bulanan atau tingkepan pasangan yang baru hamil kali pertama. Setelah itu, ada salah satu anggota keluarga yang merasakan gejala demam.
Yang bersangkutan kemudian berinisiatif untuk memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan setempat dan menjalani uji swab. Rupanya ia dinyatakan positif Covid-19, lalu diminta isolasi mandiri di rumahnya.
Upaya tracing pun dilakukan oleh tim Satgas penanganan Covid-19 Playen terhadap puluhan orang yang terdeteksi melakukan kontak erat pasien positif tersebut. Dinas Kesehatan akhirnya memutuskan puluhan orang warga Ngasem harus menjalani uji swab beberapa hari yang lalu.
"Hasil swabnya keluar kemarin, sehingga total ada 29 orang yang positif," terangnya.
Kapolsek Playen AKP Hajar Wahyudi membenarkan peristiwa tersebut. Berdasarkan laporan dari anggota Bhabinkamtibas Kalurahan Getas, munculnya klaster Pedukuhan Ngasem terdeteksi pada seminggu yang lalu. Saat ini pihaknya tengah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait rencana tindak lanjut.
Baca Juga: Karyawan Leasing di Gunungkidul Jadi Korban Penusukan Saat Berangkat Kerja
Setelah mengetahui klaster Ngasem berkembang menjadi 29 orang, Senin ini pihaknya bersama lembaga terkait melakukan koordinasi. Salah satu yang dibahas adalah apakah akan ada lockdown di Padukuhan Ngasem atau tidak.
"Hari ini kita tentukan apakah ada tindakan (lockdown) atau tidak,"ujarnya.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
-
Karyawan Leasing di Gunungkidul Jadi Korban Penusukan Saat Berangkat Kerja
-
2021 Bunuh Diri di Gunungkidul Tembus 16 Kasus, Bupati Akan Evaluasi Satgas
-
Dua Sapi Limosinnya Mati Mendadak, Mbah Jumbadi Rugi Rp40 Juta Lebih
-
Harga Murah, Pil Sapi Jadi Narkoba Favorit di Gunungkidul
-
Kementan Dorong Petani Kakao Gunungkidul Manfaatkan KUR
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik
-
Liburan Akhir Tahun di Jogja? Ini 5 Surga Mie Ayam yang Wajib Masuk Daftar Kulineranmu!
-
Jelang Libur Nataru, Pemkab Sleman Pastikan Stok dan Harga Pangan Masih Terkendali
-
Waduh! Ratusan Kilometer Jalan di Sleman Masih Rusak Ringan hingga Berat
-
Dishub Sleman Sikat Jip Wisata Merapi: 21 Armada Dilarang Angkut Turis Sebelum Diperbaiki