Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Senin, 19 April 2021 | 14:51 WIB
Ilustrasi Virus Corona (Unsplash/CDC)

SuaraJogja.id - Selain klaster hajatan 7 bulanan di Padukuhan Ngasem Kalurahan Getas Kapanewonan Playen, muncul lagi klaster lain penyebaran Covid-19 di Gunungkidul. Kali ini adalah masih klaster sosial yaitu layatan atau takziah. Klaster takziah ditemukan di wilayah Kapanewonan Panggang.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Dewi Irawaty menuturkan, hari Minggu (18/4/2021) kemarin jumlah pasien Covid-19 di Gunungkidul bertambah 22 orang. Sehari sebelumnya, Sabtu (17/4/2021) kenaikan kasus Covid-19 di Gunungkidul juga terjadi yaitu 8 kasus baru yang muncul.

"Dengan tambahan tersebut, angka akumulasi kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Gunungkidul menjadi 2473,"paparnya, Senin (19/4/2021).

Dewi mengatakan dari angka total kasus tersebut, 2237 pasien diantaranya telah sembuh. Sementara, total pasien yang saat ini masih dalam perawatan ada sebanyak 117 orang. Sementara itu, jumlah warga yang meninggal dengan status positif Covid-19 jumlahnya mencapai  119 warga.

Baca Juga: Karyawan Leasing di Gunungkidul Jadi Korban Penusukan Saat Berangkat Kerja

Dewi menyebut penyebab kenaikan kasus yang terjadi pada akhir pekan kemarin diantaranya diakibatkan karena adanya kerumunan masyarakat saat takziah di salah satu padukuhan di Kapanewonan Panggang. Lebih jauh disampaikan, munculnya klaster layatan tersebut berada di Kapanewon Panggang. 

Hingga saat ini pihaknya belum bersedia menyampaikan jumlah total yang tertular pada klaster baru itu. Namun dalam data terbaru dari Dinas Kesehatan, hari Minggu (18/4/2021) kemarin, jumlah pasien positif Covid-19 di wilayah Kapanewonan Panggang ada 18 kasus. 

“Saat ini tracing masih berlanjut,” tukas dia.

Kepala Puskesmas Panggang 1 drg Lucia enggan berkata banyak terkait dengan kelas terbaru yang terjadi di wilayah tempat kerjanya. Namun Lucia mengungkapkan jika Cluster baru tersebut terjadi ketika ada salah seorang warga di kapanewon meninggal dan dikuburkan pada tanggal 29 Maret 2021 yang lalu.

"Saat penguburan memang banyak yang datang takziah,"paparnya.

Baca Juga: 2021 Bunuh Diri di Gunungkidul Tembus 16 Kasus, Bupati Akan Evaluasi Satgas

Kontributor : Julianto

Load More