SuaraJogja.id - Penambahan kasus positif Covid-19 masih terus terjadi di klaster takziah yang muncul di Sleman. Terbaru untuk klaster takziah di Dusun Blekik, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman bertambah menjadi 64 orang.
Kepastian ini disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Joko Hastaryo saat dikonfirmasi awak media, Selasa (30/3/2021). Hasil itu didapat dari tracing warga kontak erat kasus positif sebelumnya.
"Ada tambahan info untuk [klaster takziah] Blekik [hasil hari ini], antigen positif 56, PCR positif 8, total positif 64 orang," ujar Joko.
Joko menjelaskan mengenai kasus positif yang terus bertambah itu hanya berasal dari satu Padukuhan Blekik saja.
Dalam kesempatan yang sama, Joko sekaligus meluruskan kabar yang beredar bahwa ada satu kasus positif yang meninggal di klaster takziah Plalangan.
Sejauh ini, kata Joko, dari dua klaster takziah yang ada di Sleman yakni klaster takziah Blekik, Sardonoharjo dan Plalangan, Pandowoharjo tidak ada pasien Covid-19 yang dinyatakan meninggal dunia.
"Tidak ada yang meninggal dunia karena Covid-19 di dua padukuhan tersebut," tegasnya.
Sementara itu, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X mengharapkan Kabupaten Sleman dapat lebih memperketat pengawasan protokol kesehatan di wilayahnya.
"Saya hanya punya harapan bagaimana Sleman itu makin ketat. Mengketati dalam arti pengawasan untuk tidak berkerumun. Ya [sekarang ini] sering seenaknya sendiri," kata Sultan.
Baca Juga: Muncul Dua Klaster Takziah, Sri Sultan Minta Sleman Tak Seenaknya Sendiri
Menurut Sultan, Pemkab Sleman sudah seharusnya lebih memperhatikan lagi perihal mobilitas warganya. Terlebih saat mereka kembali beraktivitas di luar rumah dan bertemu orang lain.
Sultan menilai masih banyak orang yang keluar rumah dengan alasan mencari makan padahal hanya nongkrong. Belum lagi dengan pesta pernikahan yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi.
"Tidak ada perkawinan [katanya], [padahal] ada perkawinan ning didelikke [tapi disembunyikan] gitu lo. Saya kira itu yang rugi masyarakat sendiri. Jadi saya mohon sleman itu memperhatikan mobilitas masyarakat untuk tidak seenaknya sendiri," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
Terkini
-
BJLB1 Jadi Tonggak Penting Pengembangan Investasi Syariah di Pasar Modal Nasional
-
Dari Luka Jadi Cahaya: Resep Hati 'Glowing' ala DRW Skincare dan Ustaz Hilman Fauzi
-
Perusahaan Skincare Resmikan Klinik Baru di Yogyakarta, Siap Bangun Pabrik pada Tahun Depan
-
DANA Kaget Spesial Warga Jogja: Akhir Pekan Cuan Rp199 Ribu, Sikat Linknya!
-
10 Kuliner Hidden Gem Jogja yang Wajib Dicoba, Cocok Buat Jalan Santai Akhir Pekan