SuaraJogja.id - Penambang pasir ilegal di Muara Sungai Opak nampaknya sudah tidak perduli lagi dengan dinamika yang terjadi di wilayah mereka. Meskipun warga sudah melakukan aksi demonstrasi menolak penambangan pasir di Muara Sungai Opak, Minggu (18/4/2021) lalu namun penambangan pasir ilegal kembali berulang.
Bahkan kehadiran Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) yang juga istri Gubernur DIY, GKR Hemas datang ke tempat tersebut dan mengancam akan mempidanakan mereka, nampaknya tak membuat nyali penambang pasir kendor dan tetap melakukan penambangan di muara sungai opak.
Setyo, warga sekitar muara Sungai Opak yang juga merupakan koordinator aksi warga pada hari Minggu lalu mengungkapkan, aksi penambangan pasir di Muara Sungai Opak hanya berhenti selama 3 hari yaitu mulai Minggu (18/4/2021) ketika aksi demo berlangsung hingga kehadiran GKR Hemas ke Muara Sungai Opak hari Selasa (20/4/2021) kemarin.
Namun, Rabu (21/4/2021) pagi, belasan perahu tempel mulai beraksi melakukan penambangan di kawasan Muara Sungai Opak. Tetapi, penambangan kali ini tidak menyenggol sempadan muara sungai Opak. Karena penambangan tersebut dilakukan dengan radius sekitar 1 hingga 3 kilometer (km) dari muara Sungai Opak.
"Warga yang berada di sekitar muara sungai Opak tidak menegurnya. Kami masih melakukan monitoring atau pemantauan saja,"terangnya, Rabu (21/4/2021) sore ketika dikonfirmasi.
Aktivitas penambangan tersebut berlangsung hingga Rabu sore. Belasan perahu yang menambang pasir hanya hilang ketika jam istirahat tengah hari. Namun sekitar pukul 13.30 WIB, para penambang pasir mulai nampak beraktivitas kembali. Bahkan aktivitas penambang pasir terlihat tak jauh dari tempat pembangunan jembatan Kretek II.
Meskipun tidak menyenggol sempadan Muara Sungai Opak, namun Setyo mengungkapkan jika aktivitas penambangan pasir di seputaran Muara Sungai Opak juga membahayakan. Karena jika melihat kajian monitor di lapangan, semakin lama ditambang maka permukaan air akan semakin rendah.
"Kerusakan pasti akan ada, apalagi dilakukan tak jauh dari proyek jembatan. Yaa raurungo proyek terganggu malah repot nanti," tuturnya
Jika penambangan pasir terus dibiarkan, tebing sungai akan semakin curam sehingga tinggal menunggu hancurnya tebing tebing ketika ada arus deras atau banjir besar. Padahal seperti diketahui bersama jika pemerintah DIY ataupun pemerintah kabupaten Bantul tidak memiliki dana yang cukup untuk mengurusi kerusakan sungai tersebut.
Baca Juga: Longsor Tebing Sungai Opak Ancam Talut Jembatan Ngablak
"Sekali ada gelombang pasang yang membuat sempadan rata. Apalagi kalau ada gelombang besar, jadi apa nanti,"keluhnya.
Seperti tuntutan awal, warga masyarakat seputaran Muara Sungai Opak tetap menolak aktivitas penambangan pasir di tempat mereka. Karena aktivitas penambangan pasir tersebut akan mengancam keberadaaan ekosistem dan juga lahan pertanian dari warga. Saat ini sekitar 15 hektare lahan pertanian yang merupakan Sultan Ground sudah hilang akibat aktivitas penambangan tersebut.
Saat ini masyarakat seputaran Muara Sungai Opak belum mengambil tindakan apapun terkait munculnya kembali penambangan tersebut. Semabri menunggu hasil kebijakan, maka menurut warga sepanjang tidak menyentuh sempadan pantai atau muara maka penambangan tersebut masih ditolerir.
Kontributor : Julianto
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
DANA Kaget: Saldo Gratis Menanti Anda, Amankan Sebelum Kehabisan di Sini
-
Dominasi Total, PSS Sleman Bungkam Persipal di Kandang Lawan: Taktik Jitu Bawa 3 Poin Penuh
-
Bukan Sekadar Makanan! Bupati Kulon Progo Ungkap Kunci Utama Atasi Stunting
-
Remaja Dianiaya karena Dikira Klitih di Bantul, Pelaku Berjaket Ojol?
-
Kisah Pilu Transmigran Eksodus: Kembali ke Yogyakarta, Hadapi Jalan Rusak dan Longsor