SuaraJogja.id - Sejumlah warga Kadirojo 2, Purwomartani, Kalasan mulai membongkar rumahnya usai menerima ganti untung lahan tol Jogja-Solo.
Seperti yang terlihat di sebuah bangunan yang berdiri tidak jauh dari selokan mataram di Kadirojo 2. Lahan dan bangunan tersebut menjadi bagian dari lahan proyek jalan tol Jogja-Solo. Bangunan yang awalnya berdiri tegak di lahan tersebut, saat ini sudah rata dengan tanah.
Sejumlah barang yang masih bisa digunakan, seperti kayu kusen, pintu dan lainnya oleh pemilik bangunan diambil. Rencananya, barang-barang yang diambil dimanfaatkan kembali untuk membangun rumah.
"Iya itu ada tiga rumah dalam satu bidang tanah yang sudah dibongkar oleh pemiliknya. Miliknya pak Sugimin," kata Dukuh Kadirojo 2 Purwomartani, Petrus Budi Santosa seperti dikutip dari harianjogja.com.
Sesuai kesepakatan antara panitia pengadaan tanah jalan tol dengan warga terdampak, kata Budi, barang-barang yang masih bisa digunakan oleh warga, boleh diambil dan dimanfaatkan kembali.
"Itu legal dan sudah disepakati. Jadi bagi yang sudah menerima pembayaran ganti kerugian, kalau mau dibongkar dipersilahkan. Kalau yang belum menerima ganti kerugian, jangan dulu [dibongkar]," kata Budi.
Sampai saat ini, katanya, dari 80 pemilik lahan terdampak ada sekitar tujuh warga yang belum menerima ganti kerugian. Warga terdampak masih menunggu proses pencairan dari LMAN.
"Ada rencana Jumat pekan ini dicairkan oleh LMAN. Tapi belum semuanya. Saya tidak tahu kendalanya apa. Yang jelas seluruh persyaratan yang dibutuhkan sudah clear," ujarnya.
Appraisal turun Mei
Baca Juga: Juara Ketiga Piala Menpora, Modal Berharga PSS Sleman Tatap Liga 1 2021
Terpisah, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Satker Pelaksanaan Jalan Bebas Hambatan (PBJH) Jogja-Solo, Wijayanto persiapan untuk melanjutkan tahapan pengadaan lahan tol Jogja-Solo terus dilakukan. Pihaknya akan melanjutkan proses atau tahapan penilaian lahan, bangunan dan tanaman warga ditiga padukuhan lainnya.
Proses penilaian baik di padukuhan Temanggal 1, Kadirojo 1 maupun Cupuwatu, akan digelar setelah libur lebaran. Pihaknya masih menunggu pengesahan tugas tim appraisal dari BPN DIY.
"Ya targetnya akhir Mei, tim appraisal sudah bisa turun. Diharapkan, Juni sudah ada musyawarah warga untuk tiga padukuhan tersebut," katanya.
Tidak hanya menyelesaikan proses pembayaran, Satker juga melakukan proses pembangunan fisik di Karangasem, exit Kartosuro. Satker juga terus berupaya menyelesaikan trase seksi 3 Gamping-Kulonprogo (YIA). Sampai saat ini, katanya, perubahan trase di wilayah Mlangi Gamping belum ada titik temu.
"Ya untuk trase Gamping-Kulonprogo masih ada kendala di Mlangi. Masih dibahas di tingkat pusat. Yang jelas setiap tahapan masih berjalan sesuai target karena ini termasuk proyek strategis nasional," kata Totok.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Dari Lorong Sempit Jadi Ladang Rezeki: Kisah Emak-Emak Rejosari Ubah Kampung Jadi Produktif di Jogja
-
Kondisi Lapangan Palu Bikin Pemain PSS Sleman 'Sesak Napas'? Ini Kata Pelatih
-
Jangan Sampai Ketinggalan, Ini Cara Jitu Klaim DANA Kaget & Ciri-Ciri Tautan Palsu
-
Ansyari Lubis Ungkap Resep Kemenangan PSS: Disiplin Bertahan dan Serangan Balik Jadi Momok Lawan
-
PSS Sleman Menggila, Modal Penting Raih Mimpi Promosi ke Super League