Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Senin, 03 Mei 2021 | 07:10 WIB
Bandiman (36), warga Pedukuhan Salakan, Kalurahan Bangunharjo, Kapanewon Sewon, Kabupaten Bantul, menunjukkan foto Naba Faiz Prasetyo (8), anaknya yang meninggal usai menyantap sate beracun, Sabtu (1/5/2021). - (Kontributor SuaraJogja.id/Julianto)

Namun, karena calon penerima tak mau menerima makanan dari orang tak dikenal, yang dititipkan ke driver ojol tanpa melalui aplikasi, akhirnya oleh Bandiman sang driver, takjil sate itu dibawa ke rumah untuk dimakan bersama keluarganya hingga kemudian menewaskan putranya.

Kasubbag Humas Polresta Yogyakarta AKP Timbul Sasana Raharja pun membenarkan bahwa sasaran utama wanita misterius yang mengirimkan sate beracun itu merupakan anggota kepolisian, tetapi saat dihubungi SuaraJogja.id, ia mengaku belum mengecek kembali apakah yang bersangkutan masih bertugas di Polresta Jogja.

Di samping itu, terdapat tiga fakta lainnya yang turut menjadi sorotan publik dalam kasus sate beracun sianida ini:

1. Identitas wanita misterius

Baca Juga: Top 5 SuaraJogja: Polisi Diduga Jadi Target Sate Beracun yang Tewaskan Naba

Pada akhir April lalu, polisi mengaku telah mengantongi identitas pemberi sate beracun yang menewaskan Naba.

Kasat Reskrim Polres Bantul AKP Ngadi menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan penyelidikan dengan mencocokkan petunjuk yang didapat pada wanita misterius itu.

"Ya identitas (sudah dikantongi), ciri-cirinya sudah kami dapatkan," terang Ngadi pada Kamis (29/4/2021).

2. Racun sianida

Ngadi juga menyebutkan bahwa bumbu sate yang dikonsumsi korban mengandung racun jenis C.

Baca Juga: 4 Temuan Terkini Kasus Sate Beracun di Bantul, Targetnya Anggota Polisi

Ngadi tak menjelaskan secara detail racun jenis c yang dimaksud itu seperti apa. Namun, kata dia, barang tersebut mudah didapatkan dan biasa terdapat di dalam kandungan Apotas serta obat tikus.

Load More