SuaraJogja.id - Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan DIY dan Jawa Tengah masih terus berlangsung. Selain lava yang terus keluar, pagi ini teramati juga awan panas guguran yang kembali muncul.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida, mengatakan terhitung pada Kamis (6/5/2021) awan panas guguran telah dua kali terjadi. Luncuran awan panas itu masih mengarah ke barat daya.
"Teramati 2 kali awan panas guguran dengan jarak luncur 1500-2000 meter mengarah ke barat daya," kata Hanik dalam keterangan tertulisnya, Kamis (6/5/2021).
Awan panas guguran Merapi tanggal 6 Mei 2021 pertama itu terjadi pada pukul 02.46 WIB. Saat itu tercatat di seismogram dengan amplitudo 35 mm dan durasi 91 detik dengan estimasi jarak luncur 1.400 meter ke arah barat daya.
Baca Juga: Awan Panas Meluncur Sejauh 2 Kilometer dari Puncak Gunung Merapi Tadi Malam
Lalu disusul awan panas guguran kedua pada pukul 04.46 WIB tercatat di seismogram dengan amplitudo 37 mm dan durasi 86 detik. Saat itu teramati estimasi jarak luncur 1.200 meter ke arah barat daya.
Pada periode pengamatan Selasa (20/4/2021) selama 6 jam atau tepatnya pukul 00.00 WIB - 06.00 WIB, selain dua awan panas guguran. Terdapat juga aktivitas luncuran lava dari puncak Merapi.
Sejumlah guguran lava itu masih didominasi luncuran ke arah barat daya. Namun dalam kesempatan itu teramati juga sebagian ke arah tenggara.
"Teramati 17 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1.600 meter ke arah barat daya dan sebagian kecil ke arah tenggara," terangnya.
Tercatat juga sejumlah kegempaan di antaranya kegempaan guguran sejumlah 51 kali, hembusan sejumlah 1 kali dan hybrid atau fase banyak sejumlah 7 kali serta vulkanik dangkal sebanyak 5 kali.
Baca Juga: Gunung Merapi 11 Kali Keluarkan Lava ke Barat Daya, Jarak Maksimal 1,2 Km
Sedangkan pada periode pengamatan sebelumnya atau selama 24 jam, tepatnya Rabu (5/5/2021) pukul 00.00 WIB - 24.00 WIB, juga sempat teramati munculnya awan panas guguran. Luncuran wedus gembel dari hari sebelumnya itu mengarah ke barat daya.
Awan panas guguran tersebut teramati dengan jarak luncur 1500 meter. Dibarengi juga dengan 5 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1.500 meter ke arah barat daya.
Tercatat juga ada sejumlah kegempaan dalam periode pengamatan 24 sebelumnya itu. Di antaranya adalah guguran sebanyak 163 kali dan hybrid atau fase banyak sejumlah 6 kali. Serta ada juga kegempaan hembusan sejumlah 4 kali dan tektonik jauh sebanyak 2 kali.
Hanik menambahkan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Kali Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km. Sementara potensi bahaya pada sektor tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 km.
Sedangkan untuk kemungkinan jika terjadi lontaran material vulkanik saat terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
"Untuk yang berada di luar potensi daerah bahaya saat ini kondusif untuk beraktivitas sehari-hari," imbuhnya.
Selain itu kegiatan penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III juga tetap direkomendasikan untuk dihentikan sementara waktu.
Ditambah dengan imbauan kepada pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III Gunung Merapi termasuk kegiatan pendakian ke puncak dalam kondisi saat ini.
Perlu diketahui juga hingga saat ini, BPPTKG masih menetapkan status Gunung Merapi pada Siaga (Level III). Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Berita Terkait
-
Mengenang Erupsi Gunung Merapi 2010 di Museum Mini Sisa Hartaku
-
Sejarah Erupsi Gunung Lewotobi dari Masa ke Masa, Terbaru Telan 10 Nyawa
-
Aktivitas Gunung Merapi Intensif, Ratusan Guguran Lava dan Awan Panas Ancam Zona Bahaya
-
Potret dan Profil Juliana Moechtar, Istri Komandan Upacara di IKN Dulunya Pemain Misteri Gunung Merapi
-
Letusan Gunung Kanlaon Filipina: 625 Hektar Lahan Pertanian Hancur Tak Berbekas!
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
Terkini
-
Spesifikasi dan Harga Samsung Galaxy M15 5G
-
Membuka Mata tentang Pendidikan Inklusif Lewat Film 'Bird of a Different Feather'
-
Tragis, Kakek Asal Bantul Tewas Dihantam Mobil Saat Menyeberang Ring Road Selatan
-
Takaran Tera Tak Sesuai, Empat SPBU di Jogja Ditutup
-
Logistik Pilkada Sleman sudah Siap, Distribusi Aman Antisipasi Hujan Ekstrem