SuaraJogja.id - Sebuah video yang menunjukkan kerumunan pemuda saling melempar sebuah bungkusan plastik viral di media sosial, Minggu (9/5/2021). Video yang dibagikan oleh akun Twitter @upil_jaran67 tersebut berlokasi di sebuah simpang empat Jejeran, Kalurahan Wonokromo, Kapanewon Pleret, Bantul.
Awalnya netizen menduga terjadi sebuah tawuran antar-pemuda di lokasi tersebut. Namun setelah ditelusuri, aksi saling lempar tersebut merupakan kegiatan yang biasa dilakukan warga sekitar pada bulan Ramadan.
Salah seorang warga, Jede (23) menyatakan bahwa video viral tersebut bukanlah tawuran, tetapi tradisi pemuda setempat dengan cara melempar plastik berisi air yang sudah dicampur dengan berbagai kotoran.
"Iya kegiatan itu sudah ada sejak lama. Biasanya dilakukan ketika Ramadan, tetapi tidak menentu. Memang semalam sudah direncanakan dan dipilih pada akhir pekan di bulan Ramadan," jelas pria yang juga bekerja di salah satu toko di sekitar simpang empat Jejeran ditemui wartawan, Minggu.
Baca Juga: Dinpar Bantul Targetkan 2022 Semua Objek Wisata Gunakan Pembayaran Digital
Jede menjelaskan aksi saling lempar air bercampur kotoran ini bisa dibilang menjadi tradisi. Pasalnya hampir tiap tahun dilakukan oleh warga sekitar.
"Sebelum ada Covid-19 selalu ada acara ini. Biasanya ada di simpang empat ini, kebetulan tadi malam saya hanya lewat tapi tidak ikut melempar (air kotoran)," jelasnya.
Sementara warga lainnya, O'o (38) mengaku bahwa kegiatan itu diperkirakan sudah ada sejak tahun 2004-2005. Bermula saat anak-anak membangunkan sahur di wilayah Jejeran.
"Awalnya kan hanya anak-anak dan juga pemuda membangunkan sahur tiap bulan Ramadan. Tapi ada yang terganggu, dan disiram air. Besoknya anak-anak ini membangunkan warga ini (yang menyiram air) menggunakan plastik berisi air," terang warga yang bekerja di sebuah jasa pembuatan plat motor.
Ia mengatakan setelah kejadian itu, tiap Ramadan, biasanya menjelang lebaran dilakukan kegiatan lempar air oleh warga sekitar.
Baca Juga: Gaungkan Wisata Level Dunia, Pemkab Bantul Kenalkan QR Quat untuk Transaksi
"Tiap tahun dilakukan, tapi saat Covid-19 2020 lalu, tidak ada. Mungkin karena tahun ini jenuh, mereka melakukan lagi," ujar dia.
Berita Terkait
-
Gerebek Markas Geng Tawuran di Kemayoran, Polisi Sita Celurit hingga Stick Golf
-
Remaja di Medan Tertusuk Senjata Tajam Teman Saat Kabur Usai Tawuran Waktu Sahur
-
Viral Pelaku Tawuran di Tanjung Priok Mundur usai Digertak Emak-emak: Gue Gak Takut Sama Lo!
-
Viral Pengantin Ubah Tradisi Lempar Bunga Jadi Lempar Durian, Netizen Ngamuk vs Ngakak
-
Sebut Pengangguran Jadi Faktor Terjadinya Tawuran, Sekda DKI Mau Carikan Pekerjaan Buat Jagoan Kampung
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Megawati dan Prabowo Subianto Akhirnya Bertemu, Begini Respon Jokowi
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan ASEAN Solid dan Bersatu
-
Emas dan Bitcoin Banyak Diborong Imbas Ketegangan Perang Dagang AS vs China
-
Red Sparks Bangkit Dramatis, Paksa Set Penentuan di Final Liga Voli Korea 2024/2025
-
RESMI Lawan Manchester United di Malaysia, ASEAN All-Stars Bakal Dilatih Shin Tae-yong?
Terkini
-
Libur Lebaran di Sleman, Kunjungan Wisatawan Melonjak Drastis, Candi Prambanan Jadi Primadona
-
Zona Merah Antraks di Gunungkidul, Daging Ilegal Beredar? Waspada
-
Miris, Pasar Godean Baru Diresmikan Jokowi, Bupati Sleman Temukan Banyak Atap Bocor
-
Kawasan Malioboro Dikeluhkan Bau Pesing, Begini Respon Pemkot Kota Yogyakarta
-
Arus Balik Melandai, Tol Tamanmartani Resmi Ditutup, Polda DIY Imbau Pemudik Lakukan Ini