SuaraJogja.id - Ketua RT 92 Padukuhan Lopati, Kalurahan Trimurti, Kapanewon Srandakan, Kabupaten Bantul, Kuswanto mengklarifikasi bahwa wilayahnya tidak menolak pemakaman jenazah tanpa prosedur Covid-19. Ia menjelaskan bahwa ada dua RT yang sebelumnya terjadi kasus yang sama namun di waktu yang berbeda.
"Di RT kami baru satu kasus terjadi seperti ini. Memang almarhum sudah tua dan punya penyakit penyertaan paru-paru dan jantung. Jika ada penolakan itu kasus lama, beda RT," terang Kuswanto ditemui wartawan di Padukuhan Lopati RT 92, Kalurahan Trimurti, Kapanewon Srandakan, Bantul, Sabtu (5/6/2021).
Ia menjelaskan bahwa kasus lama tersebut terjadi pada 18 Mei 2021. Saat itu dari pihak keluarga sudah mendengar bahwa almarhum suspect Covid-19.
"Itu kasus pertama, itu kan baru suspect, keluarga sudah menandatangani protokol kesehatan. Tapi ada beberapa warga punya pendapat lain. Untungnya saja hasil yang keluar itu negatif (Covid-19)," jelas Kuswanto di sela Swab PCR di Padukuhan Lopati RT 92, Sabtu (5/6/2021).
Baca Juga: Puluhan Warga Lopati Dijadwalkan Swab PCR, Hanya 6 Warga yang Hadir
Ia menjelaskan bahwa kekhawatiran warga diduga karena pemakaman yang dilakukan oleh satgas Covid-19 kurang sempurna.
"Ada kabar bahwa pemakaman itu (dilakukan oleh Satgas) kurang sempurna, maksudnya gundukan tanahnya itu tidak sempurna dan ditinggal oleh tim (pemakaman), itu rumor dari masyarakat," jelas dia.
Disinggung soal adanya provokator di Lopati, Kuswanto menjelaskan bahwa orang tersebut bukan warga di RT 92. Selain itu pihaknya mengatakan bahwa orang tersebut tidak akan berani memprovokasi ke sini.
"Nah mungkin Satgas Covid-19 sudah mangkel (kesal) duluan (kepada provokator) dalam satu kampung disamakan semua. Mungkin ada dendam antara oknum warga itu dengan satgas," terang dia.
Kuswanto kecewa jika wilayahnya dikabarkan menolak pemakaman dengan prosedur Covid-19. Ia mengaku bahwa saat peristiwa terjadi pada 1 Juni 2021 lalu, warga RT 92 sudah menghubungi petugas pemakaman.
Baca Juga: Swab PCR Warga Mayongan, 5 Orang Dinyatakan Positif
"Kami menghubungi orang-orang untuk kejelasan pemakaman, karena sudah di dalam peti kami pikir ini harus dimakamkan dengan prosedur Covid-19. Tapi kami tidak mendapat respon dari petugas karena waktunya tengah malam juga. Selanjutnya kami makamkan sendiri," terang dia.
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 10 HP Midrange Terkencang Versi AnTuTu Maret 2025: Xiaomi Nomor 1, Dimensity Unggul
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
-
Jenazah Anak Kami Tak Bisa Pulang: Jerit Keluarga Ikhwan Warga Bekasi yang Tewas di Kamboja
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
Terkini
-
Kisah Udin Si Tukang Cukur di Bawah Beringin Alun-Alun Utara: Rezeki Tak Pernah Salah Alamat
-
Dari Batu Akik hingga Go Internasional: Kisah UMKM Perempuan Ini Dibantu BRI
-
Pertegas Gerakan Merdeka Sampah, Pemkot Jogja Bakal Siapkan Satu Gerobak Tiap RW
-
Lagi-lagi Lurah di Sleman Tersandung Kasus Mafia Tanah, Sri Sultan HB X Sebut Tak Pernah Beri Izin
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan