SuaraJogja.id - Ratusan orang berbaris rapi untuk mengantri mendaftarkan diri di meja vaksinasi yang digelar di Pasar Bantul, Rabu (9/6/2021). Satu di antaranya yakni Ngadilah.
Tak berapa lama, sambil mengikuti arahan petugas kesehatan (nakes) di pasar setempat, wanita 68 tahun ini akhirnya mendapat vaksin AstraZeneca usai menunggu sekitar 10 menit.
Ngadilah, merupakan satu dari 612 pedagang Pasar Bantul yang mendapat jatah vaksinasi untuk kelompok pedagang. Wanita asal Bantul tersebut cukup lega ketika mendapat vaksinasi dosis pertama yang dia nantikan.
"Senang ya dan sudah baik, setelah disuntik dan menunggu (dari reaksinya) tidak ada efek apa-apa," ujar Ngadilah ditemui SuaraJogja.id usai vaksinasi dosis pertama Pedagang Pasar Bantul, Rabu.
Baca Juga: Diduga Terlibat Cekcok, Sekelompok Remaja Tawuran hingga Buat Macet Jalan Bantul
Ngadilah tak menampik bahwa vaksinasi ini merupakan harapan agar dia bisa lebih kuat ketika terserang Covid-19. Wanita yang sudah 30 tahun berjualan di Pasar Bantul mengaku merupakan penyintas Covid-19 pada November 2020 lalu.
"Tanggal 5 November itu saya sudah menjalani isolasi di rumah. Karena sebelumnya ada gejala Covid-19. Saya tidak nafsu makan, rasa makanan pahit bahkan aroma makanan saja tidak bisa tercium. Setelah dicek ternyata positif Covid-19," kata dia.
Ngadilah tak begitu paham bagaimana dirinya bisa terpapar Covid-19. Seingatnya, banyak pelanggan di pasar yang bertemu dirinya saat menjajakan makanannya.
"Awal Covid-19 itu ya sempat khawatir saya biasa berjualan dan banyak bertemu orang bisa saja tertular. Tapi jika tidak berjualan mau makan apa nanti. Ya sudah tetap berjualan dengan mematuhi protokol kesehatan. Walaupun ya itu susah, akhirnya malah tertular juga," keluhnya saat menceritakan awal mula dinyatakan positif Covid-19.
Melakukan isolasi mandiri, Ngadilah menutup total usaha jajanan pasarnya. Tidak ada yang menggantikan dirinya berjualan. Pasalnya anak-anak dia merantau ke Jakarta.
Baca Juga: Wawancara Bupati Bantul Abdul Halim: Dari Bangun Desa hingga Genjreng Gitar
"Saya juga bingung tidak ada pemasukan karena harus isolasi kan. Untungnya gejalanya ringan, tapi ya badan tetap pegal-pegal, rasanya tidak enak saat itu," kisah Ngadilah.
Berita Terkait
-
Jemaah Haji Wajib Vaksinasi Meningitis dan PolioSebelum ke Tanah Suci, Kemenkes Ungkap Alasannya!
-
Dear Pawrents, Kapan Kucing Bisa Vaksin Setelah Melahirkan? Jangan sampai Anabul Sakit
-
Pedagang Pasar Khawatir Omzet Bisa Anjlok Gegara Kebijakan Kemasan Rokok Polos
-
Menko Zulhas Dianggap Gagal Total MinyaKita Disunat, Pedagang Pasar Murka dan Tuntut Pertanggungjawaban
-
Pentingnya Vaksinasi Influenza Ibu Hamil, Bisa Jadi Garda Terdepan Lindungi Antibodi Bayi?
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 10 HP Midrange Terkencang Versi AnTuTu Maret 2025: Xiaomi Nomor 1, Dimensity Unggul
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
-
Jenazah Anak Kami Tak Bisa Pulang: Jerit Keluarga Ikhwan Warga Bekasi yang Tewas di Kamboja
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
Terkini
-
Kisah Udin Si Tukang Cukur di Bawah Beringin Alun-Alun Utara: Rezeki Tak Pernah Salah Alamat
-
Dari Batu Akik hingga Go Internasional: Kisah UMKM Perempuan Ini Dibantu BRI
-
Pertegas Gerakan Merdeka Sampah, Pemkot Jogja Bakal Siapkan Satu Gerobak Tiap RW
-
Lagi-lagi Lurah di Sleman Tersandung Kasus Mafia Tanah, Sri Sultan HB X Sebut Tak Pernah Beri Izin
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan