SuaraJogja.id - Balai Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) menyatakan akan meningkatkan sejumlah langkah antisipasi menyusul kejadian viral sekelompok pemuda yang mengaku sempat hendak ke pasar bubrah.
Perlu diketahui bahwa jalur pendakian ke Gunung Merapi telah ditutup sejak 2018 lalu. Penutupan itu masih diberlaku hingga sekarang, mengingat aktivitas Merapi yang masih tinggi.
"Kemudian antisipasi berikutnya kemarin temen-temen lapangan di resort untuk berkoordinasi dengan masyarakat untuk lebih mengimbau bahwa sebaiknya memang tidak naik [mendaki ke Merapi]," kata Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Balai Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM), Akhmadi saat dihubungi awak media, Kamis (10/6/2021).
Menurutnya, edukasi kepada masyarakat masih akan terus ditingkatkan. Khususnya terkait dengan jalur pendakian yang masih ditutup hingga saat ini.
"Papan informasi larangan mendaki mungkin juga akan kita tambah dalam waktu dekat," ucapnya.
Selain itu, kata Akhmadi, kegiatan patroli turut dilakukan oleh pihak-pihak berwenang di wilayah Selo. Salah satu yang menjadi poin utama yakni dengan meningkatkan kembali kesadaran semua pihak untuk keselamatan bersama di lereng Merapi.
"Itu untuk menguatkan kembali dan untuk mengcounter juga yang sedang viralnya ini. Kita harus kembali untuk lebih waspada kepada mungkin para pengunjung yang mau mendaki ini, yang belum tahu atau nekat," tuturnya.
Akhmadi menyebut bahwa pihaknya juga telah bekerja sama dengan masyarakat untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan dalam kaitannya dengan pendakian Merapi.
"Kita ada Masyarakat Mitra Polhut (MMP). Nah itu yang kita istilahnya diajak kerjasama, kalau ada apa-apa bisa dilaporkan. Kalau bisa disampaikan di tempat ya monggo saja. Pada intinya adalah larangan naik dan tidak boleh masuk kawasan taman nasional dan sebagainya," tegasnya.
Baca Juga: Respons Video Viral Pendaki Pamer di Pasar Bubrah Gunung Merapi, TNGM Klarifikasi
Hingga saat ini, Akhmadi memastikan tidak ada pendaki yang berhasil naik ke Gunung Merapi semenjak jalur pendakian ditutup pada 2018 lalu.
"Sampai saat ini tidak ada [pendaki yang naik]. Jadi kita bisa memastikan itu," ujarnya.
Pasalnya, TNGM sendiri juga telah bekerja sama dengan BPPTKG terutama untuk pemantauan aktivitas warga di sekitar Merapi. Pemantauan itu sendiri dilakukan salah satunya melalui sejumlah CCTV yang dipasang, termasuk yang ada di pasar bubrah.
Jika memang ada pendaki yang ternyata lolos hingga bisa naik ke puncak Merapi dapat dipastikan akan terekam di dalam CCTV tersebut.
"Kalau pun ada yang sampai itu kemungkinan besar pasti akan tertangkap CCTV kecuali mendung atau tertutup awan. Jadi memang potensinya lolos minim sekali karena CCTV lumayan banyak di situ dan beberapa sudut itu. Maksudnya pasti ketahuan yang mau ke pasar bubrah itu," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan media sosial diramaikan sebuah video viral yang memperlihatkan sekelompok pemuda di area Gunung Merapi.
Berita Terkait
-
Respons Video Viral Pendaki Pamer di Pasar Bubrah Gunung Merapi, TNGM Klarifikasi
-
Wedhus Gembel Meluncur Sejauh 1,2 Kilometer dari Puncak Merapi ke Arah Barat Daya
-
Viral Pendaki Pamer ke Pasar Bubrah Saat Merapi Siaga, Panen Hujatan Publik
-
Keasyikan Buat Vlog, Pemuda Ini Malah Tewas Usai Masuk Jurang Gunung Merapi
-
Pagi Tadi Awan Panas Meluncur dari Puncak Merapi Sejauh 1,5 Km ke Barat Daya
Terpopuler
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
PSSI Protes AFC, Wasit Laga Timnas Indonesia di Ronde 4 Kok dari Timur Tengah?
Terkini
-
Ni Made Jadi Sekda DIY: Mampukah Selesaikan Masalah Sampah dan TKD yang Membelit Yogyakarta?
-
40 Kebakaran dalam 8 Bulan di Yogyakarta: Waspada Korsleting dan Kelalaian
-
Kesiapsiagaan Nasional Gagal Tanpa Ini! Pakar UGM Ingatkan Masyarakat Soal Musim Hujan Lebih Awal
-
Ijazah Jokowi Belum Kelar, KPU Malah Bikin Aturan Baru yang Bikin Publik Geram
-
Cara Cerdas Jogja Atasi Darurat Sampah: Sisa Makanan Jadi Pakan Ternak, Tiap Warga akan Diberi Ember