SuaraJogja.id - Dua warga asal Bantul harus berurusan dengan kepolisian. Dua orang berinisial NV (31) asal Banguntapan dan AK (21) asal Sewon diringkus setelah jajaran Sat Resnarkoba mengamankan salah satunya di Pasar Bantul karena mengedarkan narkoba.
Kasat Resnarkoba Polres Bantul, AKP Archye Nevada membenarkan penangkapan itu. Peristiwa terjadi pada 1 Juni 2021 malam.
"Iya benar kami mengamankan dua pelaku pengedar narkoba yang diketahui warga Bantul juga," terang Archye dihubungi wartawan, Sabtu (12/6/2021).
Ia menjelaskan awal mulanya, ada warga yang mencurigai jika di Pasar Bantul kerap menjadi lokasi transaksi barang haram berupa narkoba oleh sejumlah orang. Dari laporan tersebut jajaran Sat Resnarkoba melakukan penyelidikan di lokasi pasar.
Baca Juga: Ikut Vaksinasi di Pasar Bantul, Satu Pedagang Dilaporkan Sempat Demam
Dari penyelidikan yang dilakukan, sekitar pukul 19.30 wib terdapat tiga orang yang mencurigakan. Tepatnya di area tempat parkir pasar, ketiga orang itu terlihat melakukan transaksi.
"Polisi langsung melakukan penyergapan. Tiga orang ini kami amankan dan kami menggeledah mereka. Polisi menemukan barang bukti 600 butir Pil Y dari AK yang diamankan di pasar tersebut," jelasnya.
Dari keterangan AK, lanjut Archye pihaknya melakukan interogasi lanjutan dan ditemukan pelaku lain berinisial NV.
Meski warga Bantul, NV tinggal di sebuah indekos wilayah Kalurahan Nogotirto, Kapanewon Gamping, Sleman. Polisi berhasil meringkus NV tanpa perlawanan di tempat tinggalnya.
"Dari tangan pelaku kami temukan barang bukti berupa pil Y yang jumlahnya mencapai 1.950 butir," jelas dia.
Baca Juga: Jalani Vaksinasi, Ngadilah Tak Lagi Waswas Berjualan di Pasar Bantul
Tak hanya itu, ada sejumlah narkoba lain yang diamankan polisi. Mulai dari 177 tablet Calmlet Alprazolam, 184 Riknola 2 Clonazepam dan enam tablet Valdex Diazepam.
Atas perbuatan kedua tersangka, AK dan NV dijerat dengan Pasal 196 UU RI no 36 Tahun 2009 dan Pasal 62 no UU RI no 5 tahun 1997 tentang psikotropika.
Ancaman hukumannya paling lama lima tahun atau denda paling banyak Rp500 juta.
Berita Terkait
-
Ikut Vaksinasi di Pasar Bantul, Satu Pedagang Dilaporkan Sempat Demam
-
Jalani Vaksinasi, Ngadilah Tak Lagi Waswas Berjualan di Pasar Bantul
-
4 Orang Pengedar Sabu di Jateng-DIY Diduga dari Sindikat Pengedar Narkoba Internasional
-
Bareskrim Polri Bongkar Peredaran Sabu 45 Kg Jaringan Malaysia-Indonesia
-
Sinopsis Film Collide: Aksi Pencurian Narkoba Demi Bayar Operasi Kekasih
Terpopuler
- Ogah Ikut Demo Besar-besaran Ojol di Jakarta 20 Mei, KBDJ: Kami Tetap Narik Cari Rezeki!
- 10 Mobil Bekas di Bawah Rp100 Jutaan: Kabin Lapang, Keluaran Tahun Tinggi
- 8 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Vitamin C, Ampuh Hilangkan Noda Hitam
- 7 Sunscreen Mengandung Salicylic Acid, Ampuh Atasi Jerawat dan Kulit Berminyak
- Kritik Suporter PSS ke Manajeman Viral, Bupati Sleman: Ya Harus segera Berbenah
Pilihan
-
Mau Wajah Glowing? Inilah Urutan Menggunakan Skincare Malam yang Tepat
-
7 Brand Skincare Korea Terbaik, Auto Bikin Kulit Mulus Harga Mulai Rp19 Ribu
-
3 Rekomendasi HP Samsung Rp 3 Jutaan RAM 8 GB Terbaik Mei 2025, Performa Handal Memori Lega
-
5 Rekomendasi Sunscreen Terbaik: Cocok untuk Semua Jenis Kulit, Cegah Penuaan Dini
-
Ratusan Pengusaha Tekstil Tolak Keras BMAD Benang Impor, Ancaman PHK Massal di Depan Mata!
Terkini
-
Sebanyak 14 SPPG BUMDes di DIY Diluncurkan, Ekosistem Ekonomi Lokal Makin Dikuatkan
-
Jangan Skip Ini Bocoran Tempat Berburu DANA Kaget yang Terbukti Ampuh Dapatkan Saldo Rp100 Ribu
-
Pastikan Tak Ada Unsur SARA di Perusakan Nisan Makam, Polda DIY Beberkan Motif Pelaku
-
Remaja 16 Tahun Hancurkan Makam di Kotagede: Polisi Dalami Motif, Dugaan Gangguan Jiwa Jadi Sorotan
-
UMR Naik, Tarif Ojol Tetap Stagnan? Ribuan Ojol di Jogja Geruduk Kantor Gubernur