Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Selasa, 20 Mei 2025 | 18:27 WIB
Rilis kasus perusakan makam di Mapolsek Kotagede, Selasa (20/5/2025). [Hiskia/Suarajogja]

SuaraJogja.id - Polisi berencana melakukan pemeriksaan kejiwaan terhadap pelaku perusakan makam di Kotagede, Kota Yogyakarta, dan Banguntapan, Kabupaten Bantul.

Adapun pelaku yang sudah diamankan yakni ANFS (16) merupakan warga Pringgolayan, Banguntapan Bantul. Remaja yang masih duduk di bangku kelas 3 SMP Negeri di Bantul itu diketahui telah ditangkap pada Senin (19/5/2025) kemarin.

Kapolsek Kotagede, AKP Basungkawa mengatakan saat ini pemeriksaan masih terus dilakukan terhadap yang bersangkutan. Namun ANFS telah mengakui perbuatannya melakukan perusakan makam tersebut.

"Setelah dilakukan pemeriksaan, dia mengakui telah merusak empat papan nama makam dan satu nisan di Kotagede dan di wilayah Bantul yang jumlahnya masih didalami lagi," kata Basungkawa saat rilis di Mapolsek Kotagede, Selasa (20/5/2025).

Baca Juga: Cuaca Ekstrem Hantui Jogja, Kapan Berakhir? Ini Kata BMKG

Soal motif, Basungkawa mengaku masih melakukan pendalaman. Namun, indikasi awal menyebutkan bahwa pelaku menunjukkan perilaku menyimpang terkait persoalan kejiwaan.

"Mungkin mendekati seperti itu [stres atau orang dengan gangguan jiwa]. Namun mulai sejak gejala [muncul] SMP kelas 1-3 dia belum pernah dilakukan pemeriksaan [kejiwaan]," ucapnya.

ANFS diketahui tinggal bersama ibu serta dua kakaknya, satu kakaknya telah pisah rumah dan ayahnya telah meninggal. Basungkawa bilang salah satu kakak yang tinggal bersama pelaku di rumah menjalani pengobatan kejiwaan.

"Untuk kejiwaan [dugaan] memang ada keturunan, kakaknya berobat jalan, tapi dia belum pernah dilakukan pemeriksaan," ujar dia.

"Masih kita dalami, kita periksakan, karena sebelumnya belum pernah diperiksakan. Itu [indikasi kejiwaan] ahli yang menyimpulkan," imbuhnya.

Baca Juga: Ditutup Kain Hitam hingga Berujung Dibongkar, Reklame Ilegal Disikat Wali Kota Jogja

Polisi menyebut pelaku kerap tidak tidur di rumah dan beraktivitas tidak menentu.

"Pelaku kesehariannya itu tidak tidur di rumah, jalan-jalan terus, pagi pulang ganti baju sekolah, sekolahnya pun enggak mesti, kadang berangkat siang dan pagi," ungkapnya.

Rusak Makam Sendiri

Adapun ANF (16) melakukan aksi perusakan makam itu seorang diri dengan cara mematahkan nisan dan papan nama makam. Peristiwa ini pertama kali diketahui oleh juru kunci makam di Kotagede yang datang pada Jumat sekitar sore.

"Saat itu didapati empat papan nama dan satu nisan rusak, barang-barang yang rusak ditinggal di tempat," kata Basungkawa.

Pihak kepolisian kemudian melakukan pemeriksaan di sekitar lokasi kejadian dengan mencari saksi dan rekaman CCTV.

Load More