SuaraJogja.id - Virus corona varian Delta atau B1617.2 belum masuk ke DIY. Namun Dinas Kesehatan (dinkes) DIY meminta masyarakat mewaspadai varian baru tersebut karena dimungkinkan bisa menular ke warga.
"Laporan varian delta sampai hari ini belum [masuk] ke DIY, di sampel yang rombongan tidak ada, mudah-mudahan tidak ada. Tapi gak tau kita kan kalau kemudian cepatnya penularan," ungkap Kepala Dinkes DIY, Pembajun Setiyaningastutie disela vaksinasi komunitas difabel, ojol dan abdi dalem di GOR UNY, Kamis (17/06/2021).
Menurut Pembajun, Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) dan laboratorium mikro UGM diminta untuk memeriksa sampel. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kemungkinan masuknya varian baru COVID-19 tersebut.
Apalagi saat ini kasus COVID-19 di DIY terus bertambah secara signifikan hingga angka pasien positif sudah mencapai 50.746 kasus. Ada tambahan 595 kasus baru pada Kamis ini di DIY.
Baca Juga: Begini Kondisi 2 Pasien Mutasi Covid-19 Delta India Klaster Bangkalan di RSLI Surabaya
Ketersediaan bed non kritikal pun sudah digunakan hingga lebih dari 75 persen dari total sekitar 900 bed di 27 rumah sakit rujukan COVID-19. Sedangkan bed ICU sudah terisi lebih dari 50 persen. Karenanya masyarakat diminta untuk waspada penularan COVID-19.
"Ini yang harus kita waspadai, kan angka kasus meninggal kita cukup banyak ya, setiap hari hampir sepuluh [kasus]," ujarnya.
Sementara terkait lonjakan kasus yang signifikan beberapa hari terakhir, Pembajun menyebutkan kasus tersebut kebanyakan muncul disebabkan karena klaster kerumunan. Mulai dari hajatan, takjiah, reuni hingga silaturahmi Lebaran.
Karenanya selain penambahan 30 persen kapasitas rumah sakit rujukan COVID-19 untuk penanganan pasien, Pemda meminta kabupaten/kota menambah shelter untuk isolasi mandiri. Pemkab/pemkot diminta mengelola shelter dengan optimal agar warga bisa melakukan isolasi mandiri sesuai protokol kesehatan.
"Saya selalu bilang jangan sampai shelter jadi klaster, itu harus juga ditata bahwa yang wira wiri yang mengelola shelter tidak boleh keluar masuk keluar masuk sebanyak-banyaknya," imbuhnya.
Baca Juga: Singapura Laporkan Kenaikan Penularan Lokal, Varian COVID-19 Delta Terbanyak
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Pasar Saham Indonesia Terjun Hebat, Lebih Parah dari IHSG Era Pandemi COVID-19?
-
Trump Sempat Telepon Presiden China Soal Asal-Usul COVID, Ini Kata Mantan Kepala CDC!
-
Survei: Milenial Rela Rogoh Kocek Lebih Dalam untuk Rumah Modern Minimalis
-
Trump Tarik AS dari WHO! Salahkan Penanganan COVID-19
-
Kronologi Dewi Soekarno Didenda Pengadilan Jepang Rp3 Miliar Gegara Pecat Karyawan
Tag
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
- Rekaman Lisa Mariana Peras Ridwan Kamil Rp2,5 M Viral, Psikolog Beri Komentar Menohok
Pilihan
-
Hasil Akhir! Pesta Gol, Timnas Indonesia U-17 Lolos Piala Dunia
-
Hasil Babak Pertama: Gol Indah Zahaby Gholy Bawa Timnas Indonesia U-17 Unggul Dua Gol
-
BREAKING NEWS! Daftar Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Yaman
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
-
Sosok Murdaya Poo, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Meninggal Dunia Hari Ini
Terkini
-
Gunungkidul Sepi Mudik? Penurunan sampai 20 Persen, Ini Penyebabnya
-
Kecelakaan KA Bathara Kresna Picu Tindakan Tegas, 7 Perlintasan Liar di Daop 6 Ditutup
-
Arus Balik Pintu Masuk Tol Jogja-Solo Fungsional di Tamanmartani Landai, Penutupan Tunggu Waktu
-
AS Naikan Tarif Impor, Kadin DIY: Lobi Trump Sekarang atau Industri Indonesia Hancur
-
Petani Jogja Dijamin Untung, Bulog Siap Serap Semua Gabah, Bahkan Setelah Target Tercapai