SuaraJogja.id - Satgas Covid-19 DIY menyebut pelaksanaan kebijakan PPKM Mikro belum berjalan maksimal. Sejumlah kendala dinilai melatarbelakangi hal tersebut, termasuk salah satunya terkait dengan biaya operasional yang masih terbatas.
"Dari satgas itu tidak ada pembiayaan hingga ke tingkat RT. Memang ada Linmas dan Jagawarga dari Satpol PP. Tapi operasionalnya pakai swadaya masyarakat. Sehingga tidak setiap saat penjagaannya," kata Koordinator Bidang Penegakkan Hukum Satgas Covid-19 DIY Noviar Rahmad saat dihubungi awak media, Rabu (16/6/2021).
Noviar mengatakan bahwa sebenarnya poin-poin yang terdapat di dalam kebijakan PPKM Mikro itu sudah sesuai dengan situasi wilayah DIY. Namun memang peran Satgas Covid-19 di tingkat RT itu masih terbatas.
Persoalan terkait anggaran tersebut yang perlu menjadi perhatian khusus dari pihak-pihak terkait. Mulai dari pemerintah desa hingga pengambil kebijakan tertinggi perlu kembali merumuskan jalan keluar yang baik demi mendukung kebijakan itu lebih maksimal.
Nihilnya dukungan anggaran yang berasal dari pemerintah sendiri bukan tanpa alasan. Pasalnya disebutkan Noviar, bahkan jika memang hal itu diusulkan maka secara perhitungan biaya operasional akan terhitung terlalu tinggi.
Noviar merinci, saat ini tercatat ada 438 Kalurahan yang ada di DIY. Maka estimasi anggaran yang dibutuhkan pemerintah dalam satu bulan saja akan mencapai Rp100 miliar.
Anggaran itu dihitung berdasarkan biaya operasional baik makan dan minum setidaknya 110 anggota Linmas. Belum ditambah lagi dengan akomodasi sebesar Rp50 ribu perhari.
"Itung-itungannya seperti itu. Nah kalau berbulan-bulan kan ya nggak mungkin. Pemerintah DIY maupun Kabupaten nggak akan sanggup," ujarnya.
Kepala Satpol PP DIY itu lantas mengusulkan upaya lain untuk menutup kebutuhan biaya operasional tersebut. Salah satu saran yang diberikan adalah drngan memanfaatkan uang jimpitan dari masing-masing RT.
Baca Juga: Hajatan Picu Lonjakan Covid-19 Gunungkidul, Keterisian Tempat Tidur RS 2 Kali Lebih Banyak
"Alternatifnya seperti itu. Saya mengusulkan nanti di setiap pembekalan itu supaya operasional Linmas dan Jagawarga diambilkan dari uang Jimpitan," usulnya.
Kendati begitu, Noviar menyerahkan keputusan dari usulan itu kepada masing-masing pemerintah desa atau kalurahan terkait termasuk dengan Ketua RT.
Terkait dengan penyebaran kasus Covid-19 sendiri sebelumnya diberitakan kasus COVID-19 di DIY terus saja mengalami kenaikan yang signifikan. Beberapa hari terakhir, penambahan pasien baru rata-rata di atas 400 kasus per harinya.
Menanggapi persoalan ini, Gubernur DIY Sri Sultan HB X meminta masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dalam menerapkan protokol kesehatan. Apalagi pandemi COVID-19 ini benar-benar nyata adanya dan sudah memakan korban banyak orang.
"Bagaimana kita perlu kesadaran bahwa corona itu riil (nyata-red). Orang harus hati-hati," ungkap Sultan.
Sementara itu Kabupaten Sleman yang juga mengalami kenaikan kasus Covid-19 yang cukup signifikan dalam beberapa hari terakhir turut mengambil langkah cepat dengan menerbitkan instruksi Bupati Sleman Nomor 14.
Berita Terkait
-
Hajatan Picu Lonjakan Covid-19 Gunungkidul, Keterisian Tempat Tidur RS 2 Kali Lebih Banyak
-
Warga Bekasi Dilarang Nobar Piala Euro, Siap-siap Disikat Satgas Covid-19 Jika Ngeyel
-
Undang Hijau Daun, Konser Amal untuk Palestina Dibubarkan Satgas Covid-19 Bandar Lampung
-
Tekan Laju Kasus Baru Covid-19, Kabupaten Jember Perketat Penerapan PPKM Mikro
-
Selter Wilayah Akan Kembali Digunakan, Sosromenduran Pakai Balai RW untuk Keluarga Pasien
Terpopuler
- Satu Kata Misteri dari Pengacara Pratama Arhan Usai Sidang Cerai dengan Azizah Salsha
- 15 Titik Demo di Makassar Hari Ini: Tuntut Ganti Presiden, Korupsi CSR BI, Hingga Lingkungan
- 3 Negara yang Bisa Gantikan Kuwait untuk Jadi Lawan Timnas Indonesia di FIFA Matchday
- Liga Inggris Seret Nenek ke Meja Hukum: Kisah Warung Kopi & Denda Ratusan Juta yang Janggal
- Deretan Kontroversi yang Diduga Jadi Alasan Pratama Arhan Ceraikan Azizah Salsha
Pilihan
-
Jangan Tertipu Tampilan Polosnya, Harga Sneaker Ini Bisa Beli Motor!
-
Tom Haye ke Persib, Calvin Verdonk Gabung ke Eks Klub Patrick Kluivert?
-
Alasan Federico Barba Terima Persib, Tolak Eks Klub Fabio Grosso
-
Siapa Federico Barba? Anak Emas Filippo Inzaghi yang Merapat ke Persib
-
Stok BBM Shell Kosong Lagi, Kapan Kembali Tersedia?
Terkini
-
Danais Dipangkas, Bagaimana Nasib Event Budaya Bantul di Tahun 2026?
-
Jogja Jadi Pusat Smart City Nasional 2025: JSS Jadi Kunci, Integrasi Data Dikebut
-
Ratusan Buruh Geruduk DPRD DIY, Kibarkan Bendera One Piece dan Desak Pemerintah Penuhi Tuntutan
-
Dana Transfer Dipangkas Rp250 M, Pemkot Jogja Lakukan Strategi Refocusing Anggaran
-
Jangan Sampai Ketinggalan, Ini 3 Link Aktif Raih DANA Kaget secara Cuma-cuma