SuaraJogja.id - Sebanyak lima Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di wilayah lingkungan Pemkab Sleman menjadi sasaran swab PCR massal usai adanya sejumlah Aparatur Sipil Negeri (ASN) dinyatakan positif COVID-19.
Juru Bicara Satgas Pencegahan dan Penanganan COVID-19 Sleman Shavitri Nurmala mengatakan swab massal yang dipusatkan di salah satu halaman parkir Dinas Pariwisata itu, diikuti oleh lebih dari 80 orang.
"Mereka diketahui sempat berkontak atau rapat bersama ASN yang positif COVID-19," kata dia, Jumat (18/6/2021).
Tracing tak hanya dilakukan atas adanya kontak erat dengan kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Sleman dan pejabat Badan Keuangan dan Aset Daerah Sleman, sambung Evie. Melainkan juga, dikarenakan melaksanakan meeting dengan institusi luar, bertemu dengan teman.
Selain itu, ada pula tracing bagi pegawai ASN, ia bersuamikan pekerja luar Sleman yang positif COVID-19. Sehingga mengharuskannya isolasi mandiri.
"Sehingga teman-teman sekitarnya harus ditracing," urainya.
Akibat kondisi ini, sedikitnya tiga bidang kerja di tiga OPD dilockdown. Namun, OPD tersebut menerapkan pekerjaan secara daring dengan rasio 50% WFH dan 50% WFO. Pasalnya, saat ini Kapanewon Sleman berada dalam zona oranye sehingga pelayanan untuk masyarakat tetap berjalan lancar.
Ia mengatakan, berkaca pada kondisi ini, zonasi memang penting dan harus menjadi perhatian bagi seluruh institusi.
"Apabila akan menyelenggarakan pelayanan harus dicek dulu, wilayah mereka itu zona merah atau kuning," ucapnya.
Baca Juga: Trotoar Diduga Disewakan dengan Harga Tinggi, Begini Respons Satpol PP Sleman
Evie menyebutkan, dengan adanya tracing diikuti penanganan, maka kasus konfirmasi positif COVID-19 di lingkungan Pemkab Sleman lebih cepat tertangani. Dengan demikian tidak menjalar ke mana-mana. Ditambah lagi, semua gedung institusi langsung disterilisasi desinfektan.
"Untuk hasil tracing Dispora sudah keluar dari 33 orang, negatif semua. Tapi disarankan isolasi mandiri selama 5 hari," tuturnya.
Untuk pelayanan di Dispora, diselenggarakan secara daring. Namun aktivitas pertemuan fisik ditunda.
Kontributor : Uli Febriarni
Berita Terkait
-
Viral Kerumunan di Pusat Perbelanjaan Sleman Saat Ada Lonjakan Covid, Ini Kata Pengelola
-
Pemkab Sleman Akui Ketersediaan Selter Kalurahan Masih Terkendala
-
PPKM Mikro Diperpanjang Lagi, WFH 75 Persen Saat Sleman Zona Merah
-
Kasus Covid-19 di Lapas Narkotika Sleman Tinggi, Kemenkumham DIY: Banyak yang Abai Prokes
-
Covid-19 Tersebar di Lapas Narkotika Sleman, Diduga dari Petugas yang Pulang Kampung
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
Terkini
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik