SuaraJogja.id - Pemda DIY memastikan rencana Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pada tahun ajaran baru mendatang batal dilakukan. Kebijakan ini diterapkan mulai dari pendidikan dasar hingga perguruan tinggi.
Pembatalan ini dilakukan karena tren kasus COVID-19 di DIY semakin tinggi. Saat ini kasus COVID-19 di DIY sudah mencapai lebih dari 50 ribu kasus. Bahkan dari hasil ujicoba PTM terbatas justru muncul klaster baru dari dua sekolah seperti SD di Gunung Kidul dan SMP Kulon Progo.
"PTM Batal, wedi [kasus covid-19 di diy tinggi], sementara off dulu" ujar Sekda DIY, Baskara Aji di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Jumat (18/06/2021).
Menurut Aji, Pemda menunggu hasil evaluasi penanganan COVID-19 di DIY. Sebab kasus COVID-19 yang terjadi saat ini berbeda dari sebelumnya.
Kalau dulu usai terjadi lonjakan kasus COVID-19 maka kurvanya kemudian menurun. Namun saat ini kurva kasus COVID-19 justru semakin tinggi dan belum menunjukkan penurunan yang signifikan.
"Sekarang ini mudunnya (turunnya-red) kasus sitik, munggahe (naiknya-red) okeh (banyak -red)," tandasnya.
Karenanya alih-alih memaksakan diri menggelar PTM, Pemda lebih memilih mengantisipasi penularan virus dengan penundaan tatap muka di sekolah. Pemda tidak ingin semakin banyak klaster muncul dari sektor pendidikan.
Aji berharap masyarakat bisa lebih meningkatkan kesadaran dalam mematuhi protokol kesehatan. Kalurahan/padukuhan diharapkan mengaktifkan jaga warga dan satlinma untuk mengawasi mobilitas masyarakat.
"Pengawasan di tingkat rt/rw yang kita harapkan [untuk mengawasi mobilitas masyarakat], karena satpol pp di kabupaten kan jumlahnya terbatas," ungkapnya.
Baca Juga: Waspadai Varian COVID-19 Delta Masuk ke DIY, Pembajun Minta Warga Disiplin Prokes
Aji menambahkan selain penundaan PTM, Pemda juga meminta kabupaten/kota untuk kembali menata kebijakan Work from Home (WfH) dan Work from Office(WfO). Bila muncul kasus maka perkantoran bisa mengurangi WfO hanya 25 persen dari total pegawai.
"Ya tergantung kondisinya di masing-masing perkantoran ya," tandasnya.
Secara terpisah Sekretaris Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) DIY, Wegig Pratama memahami kebijakan penundaan PTM di DIY, termasuk di tingkat pendidikan tinggi. Sebab kasus COVID-19 di DIY memang semakin tinggi saat ini.
"Kami juga tidak mau memaksakan diri membuka ptm karena ini menyangkut keselamatan banyak orang," ujarnya.
Wegig menambahkan sebenarnya banyak perguruan tinggi yang sudah menyiapkan berbagai fasilitas yang dibutuhkan dalam PTM sesuai protokol kesehatan. Selain itu melaksanakan vaksinasi bagi dosen dan tenaga kependidikan lainnya.
Namun dengan munculnya kebijakan penundaan PTM, APTISI akan berkoordinasi perguruan tinggi dan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (L2Dikti) Wilayah V DIY.
Berita Terkait
-
Kasus COVID-19 Naik Signifikan, Sri Sultan: Warga Ngeyel, Jogja Lockdown!
-
Waspadai Varian COVID-19 Delta Masuk ke DIY, Pembajun Minta Warga Disiplin Prokes
-
Satgas Covid-19 DIY Minta Penegak Prokes di Desa Tak Sungkan Tegur Pelanggar Prokes
-
Kasus COVID-19 di DIY 400 Lebih Per Hari, Sri Sultan HB X Ingatkan Warga Jangan Lengah
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Ada Ibu yang Tetap Bertahan di Balik Seragam dan Shift Panjang, Kerasnya Jadi Working Mom di Jogja
-
10 Tempat Wisata Anak di Jogja untuk Libur Sekolah Akhir Tahun 2025
-
5 Rental Motor Murah Meriah di Jogja untuk Liburan Akhir Tahun 2025
-
BRI Peduli Fokuskan Pemulihan Infrastruktur Pascabencana di Tiga Provinsi Sumatera
-
Dirut PSIM Yogyakarta Dapat Kesempatan Belajar di NFL, Satu-satunya dari Indonesia