Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Minggu, 20 Juni 2021 | 08:25 WIB
Halaman beranda aplikasi telemedisin besutan sejumlah lulusan UGM dari lintas bidang, Lekasehat, diperlihatkan pada Sabtu (19/6/2021). - (Kontributor SuaraJogja.id/Uli Febriarni)

SuaraJogja.id - Pandemi Covid-19 mengubah banyak sisi kehidupan, salah satunya menjadikan kebiasaan bertatap muka menjadi serba diperantarai oleh teknologi. Baik itu telepon, bercakap dengan pesan singkat, bahkan berkirim surel.

Dari sisi kedokteran dan kesehatan, pembatasan interaksi demi menerapkan protokol kesehatan --menjaga jarak fisik--, ikut mendorong sejumlah pihak mencari cara untuk mendekatkan diri dengan pasien atau masyarakat.

Hal itu yang membuat PT Lekasehat Indonesia meluncurkan aplikasi telemedisin Lekasehat, Sabtu (19/6/2021).

Digawangi oleh tiga lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM), aplikasi yang bisa diunduh lewat Playstore ini merupakan hasil karya Dede Candra Permanda sebagai founder, serta Guntur Surya Alam dan Banu Hermawan sebagai co-founder.

Baca Juga: Berkolaborasi, Lulusan UGM Telurkan Aplikasi Lekasehat untuk Konsultasi Medis

Kepada Suarajogja, Dede menjelaskan aplikasi ini hadir dari pengalamannya yang kerap menjadi tempat curhat dan konsultasi oleh pasiennya, teman, dan kerabat.

Pengalaman yang cukup ia ingat, ada pasien diabetes melitus yang selalu berkonsultasi dengannya. Suatu hari pasiennya itu harus bekerja ke Medan. Sehingga, mau tak mau beberapa pekan sekali pasiennya rutin check up ke Jawa dan menemui Dede.

Tetapi akhirnya, dengan adanya beragam keterbatasan, kerap si pasien berkonsultasi lewat sambungan telepon dan percakapan singkat telepon genggam.

Bukan hanya itu, Dede pun menjadi tempat konsultasi kesehatan oleh teman-teman dan sejumlah orang yang dikenalnya.

"Akhirnya, karena sama-sama punya kepentingan, agar sama-sama enak saya buat aplikasi ini. Dimulai dengan perkenalan saya bersama rekan yang paham teknologi informasi," ujarnya, Sabtu.

Baca Juga: ExxonMobil Perluas Layanan Ganti Oli di Rumah

"Kemudian bertemu dengan dokter spesialis bedah & spesialis bedah anak, Guntur serta Banu dari hukum," kata dia.

Dari ide yang muncul pada 2018,kini ada sekitar 120 dokter bergabung dalam aplikasi Lekasehat. Sebanyak 30 dokter di antaranya merupakan dokter spesialis.

Dokter yang bergabung dengan Lekasehat telah dipastikan memiliki SIP dan STR yang legal serta masih berlaku.

"Kami sudah mempersiapkannya dengan baik, karena sangat berisiko bila kami memakai dokter dengan SIP dan STR tak berlaku," terangnya.

Dede mengungkapkan, tentu saja di aplikasi Lekasehat ada batasannya, yakni penyakit-penyakit tertentu butuh pemeriksaan fisik lebih lanjut di rumah sakit.

"Tapi kalau benjolan-benjolan yang terlihat secara visual, di aplikasi insya Allah bisa terlihat. Kan kami ada layanan video panggilan itu. Sebetulnya di kolom percakapan juga kami ada kolom untuk membagikan foto terkait kondisi pasiennya," imbuhnya.

Dengan kata lain, ketika ada konsultasi terhadap penyakit yang sifatnya bisa diamati secara visual, tampak, seperti inflamasi, peradangan, dokter mungkin bisa menyelesaikannya dengan aplikasi Lekasehat.

Hanya saja, untuk penyakit seperti misalnya tumor, maka diperkirakan membutuhkan pemeriksaan penunjang. Dipastikan dokter akan menyarankan agar pasien mengunjungi faskes terdekat, untuk pemeriksaan lebih lanjut.

"Kan tidak semua harus selesai dengan aplikasi. Bukan cuman aplikasi, di dokter umumpun kalau ada penyakit yang harus dirujuk ke dokter spesialis, ya akan diarahkan ke sana," tambahnya.

Lewat sambungan video panggilan, pasien atau user dapat berkonsultasi selama maksimal 15 menit. Tetapi, konsultasi bisa saja dicukupkan, ketika video panggilan berlangsung baru sampai menit ke 5 atau 6.

"Konsultasi dicukupkan ketika dokter bisa menyelesaikan pemeriksaan dan sampai mengirim resep ke pasien tersebut," urainya.

Pembayaran layanan konsultasi Lekasehat bisa dilakukan lewat GoPay, Qris, Bank Permata, Bank Negara Indonesia. Demikian juga pembayaran antar bank, Alto. Saat ini pihaknya sedang membangun kerjasama dengan dua swalayan berjejaring, untuk pembayaran.

"Tarif konsultasi terjangkau dan tidak membebani pasien. Saya simulasikan dengan offline kebetulan lebih murah konsultasi secara online," ucapnya.

Aplikasi Lekasehat dapat diunduh gratis dan bisa mendukung user yang ingin berkegiatan dengan 1.000 orang peserta, menggunakan Zoom meeting.

"Kami fasilitasi secara gratis, kami hanya nunut iklan Lekasehat saja. Kegiatan kami serahkan ke masing-masing peserta," urainya.

Mendukung Pasien Isoman Covid-19

Dokter yang bertugas di Lekasehat, dapat menerima konsultasi yang bertujuan mendukung pasien Covid-19 yang sedang menjalani isolasi mandiri.

"Bentuk konsultasinya, pasien bisa mengonsultasikan kondisi terkini mereka. Pasiennya ada keluhan apa hari ini, dikonsultasikan ke dokter, bisa," ucapnya.

Dokter memiliki standar, menyangkut dapat atau tidaknya konsultasi hari itu diselesaikan lewat aplikasi.

"Ataukah ada kondisi-kondisi tertentu, yang perlu dirujuk atau mengarahkan ke RS terdekat," imbuh Dede.

Guntur Surya Alam menjelaskan, aplikasi Lekasehat terwujud untuk memberikan kemudahan, kenyamanan dan
jaminan mutu pelayanan kepada masyarakat.

Saat ini masyarakat yang ingin memanfaatkan aplikasi Lekasehat, dapat melakukan pengunduhan Aplikasi Lekasehat melalui Play Store dalam Android.

Pihaknya optimistis bahwa Lekasehat akan menjadi satu solusi bagi dokter dan pasien untuk berinteraksi dalam
layanan kesehatan yang baik di Indonesia.

"Dan dengan aplikasi ini, maka penyebaran Covid-19 bisa diminimalisasi bersama," tandasnya.

Kontributor : Uli Febriarni

Load More