SuaraJogja.id - Atap bangunan Pendopo Parasamya Bantul yang sebelumnya ambrol di 2019, akhirnya mulai diperbaiki. Kerusakan yang terjadi sejak 2019 itu baru sempat direhabilitasi dengan alokasi anggaran senilai Rp3,3 miliar.
Sekretaris Daerah (Sekda) Bantul, Helmi Jamharis menjelaskan atap Pendopo Parasamya Bantul rusak pada Agustus 2019 lalu. Karena waktunya yang mepet dengan triwulan keempat 2019, perbaikan belum bisa dilakukan pada tahun tersebut. Sempat hendak direhabilitasi pada 2020, namun anggaran mengalami refocusing untuk penanganan Covid-19.
"Pendopo mengalami kerusakan dengan melorotnya genteng yang ada di bangunan itu. Berencana diperbaiki 2020 lalu, tetapi ada refocusing anggaran untuk penanganan Covid-19 sehingga waktu pengerjaanya mundur," Kata Helmi dihubungi wartawan, Kamis (24/6/2021).
Tidak hanya atap, penilaian terhadap kondisi bangunan Pendopo Parasamya pun dilakukan oleh DPUPKP Bantul. Hasilnya ternyata banyak material-material yang mengalami korosi atau karat yang mengkhawatirkan bagi masyarakat yang berencana menggunakan bangunan.
Baca Juga: Muncul Dugaan Pelecehan Seksual di Ponpes, Polres Bantul Belum Panggil Terduga Pelaku
"Karena tingkat korosinya lebih dari 50 persen. Akhirnya kita menutup bangunan itu dari kegiatan aktivitas untuk dua tahun terakhir ini," ujarnya.
Semenjak rusak, Pendopo Parasamya Bantul tidak digunakan untuk berbagai agenda kabupaten maupun masyarakat umum. Kerusakannya cukup mengkhawatirkan dapat membahayakan bila tetap digunakan.
"Dulu itu banyak digunakan untuk aktivitas pemerintahan, rapat koordinasi, pelantikan pejabat, kemudian Musrenbang, resepsi hari jadi, syawalan gubernur, dan lain sebagainya," ujarnya.
Ia mengisahkan jika Pendopo Parasamya Bantul dibangun tahun 1994. Usianya sendiri sudah 26 tahun. Maka dari itu, secara faktual dan nilai ekonomis memang sudah saatnya dilakukan perbaikan. .
Sebagai upaya mengembalikan fungsi fasilitas pendopo agar bisa dimanfaatkan kembali, maka Pemkab Bantul melakukan upaya perbaikan pada tahun ini. Proyek berlangsung mulai 31 Mei 2021 dan akan berakhir pada 26 November 2021.
Baca Juga: Santri di Salah Satu Ponpes Bantul Diduga jadi Korban Pelecehan Seksual oleh Ustadznya
"Jadi kira-kira 6-7 bulan itu akan diselesaikan dengan nilai kontrak Rp3,3 miliar," terangnya.
Disebutkan Helmi, perbaikan pendopo akan melingkupi banyak aspek. Mulai dari kerusakan atap eternit, dan bagian rusak yang harus diganti mengingat bangunan sudah cukup lama. Kendati demikian tiang pendopo tak akan diganti.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kabupaten Bantul, Bobot Ariffiaidin menjelaskan jika saat ini proses rehabilitasi masih dalam tahap pembongkaran.
"Pendopo saat ini sedang pembongkaran atap lama, sudah dimulai beberapa waktu lalu dan rencananya dalam 6 bulan selesai," jelas dia.
Berita Terkait
-
Tekan Angka Kasus Covid-19, Pemkab Bantul Larang Kegiatan Hajatan di Zona Merah dan Oranye
-
Pemkab Bantul Tutup Obyek Wisata Saat Akhir Pekan, Pelaku Wisata Terancam Rugi Besar
-
Kepulangan Pekerja Migran dari Malaysia, Pemkab Bantul Siapkan Program Pemberdayaan
-
Kembangkan Sektor Usaha dan Industri, Pemkab Bantul Ubah UPTD BLK Berstandar Internasional
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah Desain Timeless: Enak Dilihat Sepanjang Waktu, Mulai Rp 30 Jutaan
- Pemain Keturunan Rp 312,87 Miliar Juara EFL Masuk Radar Tambahan Timnas Indonesia untuk Ronde 4
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Mesin Diesel Harga di Bawah Rp100 Juta
- Selamat Tinggal Mees Hilgers, Penggantinya Teman Dean James
- 5 Alasan Honda Supra X 125 Old Masih Diminati, Lengkap dengan Harga Bekas Terbaru Juni 2025
Pilihan
-
Catatan Liputan Suara.com di Jepang: Keajaiban Tas, Uang dan Paspor Hilang Kembali ke Pemilik
-
Proyek Rp1,2 Triliun Kerap Bermasalah, Sri Mulyani Mendadak Minta Segera Diperbaiki
-
DOR! Dua Bule Australia Jadi Korban Penembakan di Bali, Pelaku Disebut Gunakan Jaket Ojol
-
AFPI Geram, Ajak Pelaku Gerakan Gagal Bayar Pinjol Dipolisikan Biar Ditangkap
-
3 Rekomendasi HP Murah Samsung dengan RAM 8 GB, Terbaik Juni 2025
Terkini
-
Geger di Bantul! Granat Zaman Perang Ditemukan Saat Kerja Bakti, Tim Gegana Turun Tangan!
-
Proyek Tol Jogja-Solo: Penambahan Lahan 581 Bidang di Sleman dan Progres Konstruksi Sentuh 60 Persen
-
Mbah Tupon Jadi Korban Mafia Tanah: JPW Desak Polda DIY Umumkan Tersangka
-
Motif Penumpang Begal Driver Ojol di Kalasan, Terlilit Utang Pinjol
-
Kiprah Sultan HB II di Jogja, Seminar Nasional Bakal Ungkap Perlawanan dan Pemikirannya