Di tangan Bu Rum, olahan ayam goreng tepung nan renyah itu dihajar menggunakan ulekan atau sebutannya digeprek bersamaan dengan adonan sambal bawang yang bercita rasa pedas.
Menu eksperimental yang memadukan antara ayam goreng bercita rasa renyah dengan sambal itu pun seketika jadi primadona. Tak hanya di Jogja, menu ayam geprek bahkan digandrungi hingga ke penjuru kota lainnya.
Pemerhati kuliner Hugo Sistha Prabangkara mengungkapkan, melihat perkembangan kuliner ayam khususnya di Jogja ini cukup menarik disimak.
Bisa dibilang kuliner ayam baik di Jogja khususnya maupun di wilayah Jawa lainnya kini itu mengalami pergeseran budaya dimana ayam dahulu merupakan kuliner mewah nan sakral, saat ini jadi kuliner yang murah meriah dan mudah dijangkau.
Baca Juga: Terkait Pajak, Ayam Geprek Bensu Disegel Pemkot Bandar Lampung
"Dahulu ayam itu kerap disajikan sebagai salah satu menu wajib untuk sesembahan atau sesaji. Olahan ayam goreng atau ayam bacem jadi sajian istimewa. Tapi ada pergeseran sekarang jadi mudah dijangkau masyarakat," katanya.
Lebih lanjut ia melihat bagi masyarakat Jogja, pergeseran olahan kuliner ayam tersebut tak sepenuhnya bersifat destruktif. Ia menyebut bahwa sudah sejak lama lidah masyarakat Jogja itu mudah beradaptasi dengan hal-hal baru.
"Lidah orang Jogja itu udah chaos sejak lama, artinya sangat mudah menyesuaikan dengan datangnya hal-hal baru. Termasuk apabila dulu ayam disajikan goreng biasa, kini bisa dinikmati dengan variasi krispi ataupun digeprek," tambah lulusan Universitas Sanata Dharma tersebut.
Ia juga menambahkan, munculnya kultur sajian cepat saji seperti yang dipraktikkan KFC yang kemudian diadaptasi oleh skena ayam goreng krispi lokal toh nyatanya tak mengubah keintiman cara makan masyarakat Jogja.
"Kalau di warung-warung ayam tradisional Jogja kerap ditemui sebagai ajang kumpul keluarga makan bersama, nah muncul persepsi itu hilang ketika muncul konsep sajian cepat saji. Tapi sebetulnya tidak sepenuhnya tepat. Keintiman makan bersama itu di gerai ayam krispi lokal masih bisa terlihat kok," tukasnya.
Baca Juga: Niat Jual Harga Rp2.000 per Porsi, Wujud Nasi Ayam Geprek Ini Bikin Publik Ngelus Dada
Berita Terkait
-
Gaji Rp18 Juta di Jakarta atau Rp9 Juta di Jogja? Pahami Dulu Biaya Hidup Kota Ini
-
5 Rekomendasi Mie Ayam Jogja Murah Seharga Kantong Mahasiswa
-
Food Republic: KFC Berada di Posisi Terbawah dalam Daftar Ayam Goreng Terbaik
-
Pasar Literasi Jogja 2025: Memupuk Literasi, Menyemai Budaya Membaca
-
7 Kampung Ngabuburit Populer di Jogja yang Harus Kamu Datangi di Akhir Pekan Ramadan
Tag
Terpopuler
- Jerman Grup Neraka, Indonesia Gabung Kolombia, Ini Hasil Drawing Piala Dunia U-17 2025 Versi....
- Kiper Belanda Soroti Ragnar Oratmangoen Cs Pilih Timnas Indonesia: Lucu Sekali Mereka
- Innalillahi Selamat Tinggal Selamanya Djadjang Nurdjaman Sampaikan Kabar Duka dari Persib
- Jabat Tangan Erick Thohir dengan Bos Baru Shin Tae-yong, Ada Apa?
- 8 HP Samsung Siap Kantongi One UI 7 Berbasis Android 15, Langsung Update Bulan Ini!
Pilihan
-
Tim Piala Dunia U-17 2025: Usia Pemain Zambia Diragukan Warganet: Ini Mah U-37
-
Meski Berada di Balik Jeruji, Agus Difabel Nikahi Gadis Dengan Prosesi Perkawinan Keris
-
7 Rekomendasi HP Murah RAM 12 GB terbaik April 2025, Performa Handal
-
Massa Dikabarkan Geruduk Rumah Jokowi Soal Ijazah Palsu, Hercules: Itu Asli, Jangan Cari Masalah!
-
Koster Minta Dinas Pertanian Bali Belajar ke Israel : Jangan Gitu-Gitu Aja, Nggak Akan Maju
Terkini
-
Suap Tanah Kas Desa Trihanggo Terungkap, Lurah dan Pengusaha Hiburan Malam Ditahan
-
Tunggu Hasil Mediasi Mangkubumi, Warga RW 01 Lempuyangan Tolak Pengukuran Rumah PT KAI
-
Tak Puas dengan Pembuktian UGM, Massa TPUA Segera Sambangi Jokowi di Solo
-
Parkir ABA bakal Dibongkar, Sultan Pertanyakan Munculnya Pedagang Tapi Jukir Harus Diberdayakan
-
Guru Besar UGM Dipecat Karena Kekerasan Seksual, Kok Masih Digaji? UGM Buka Suara