SuaraJogja.id - Data Satgas COVID-19 DIY yang menyebut kasus COVID-19 di DIY beberapa hari terakhir yang mencapai angka lebih dari 800 kasus per hari nampaknya berbeda dari kondisi di lapangan. Statistikawan asal DIY, Budhi Handoyo Nugroho menyebutkan, berdasarkan data dari Dinas Kesehatan di lima kabupaten/kota di DIY, kasus COVID-19 di DIY lebih dari 1.000 per hari pada 22 hingga 27 Juni 2021 lalu.
"Pada enam hari berturut-turut pada 22 sampai 22 juni [kasusnya] di atas seribu semua," ujar Budhi dalam wawancara yang digelar melalui Zoom, Selasa (29/06/2021).
Menurut Pendiri Laboratorium Statistik Terapan RoomStat tersebut, dari data yang dikumpulkannya, 22 Juni 2021 ada tambahan 1.013 kasus baru, 23 Juni sebanyak 1.088 kasus baru, 24 Juni 2021 sebanyak 1.277 kasus baru dan 25 Juni 2021 sebanyak 1.403 kasus baru.
Kasus tertinggi terjadi pada 26 Juni 2021 yang mencapai 1.660 kasus baru. Padahal Sedangkan data yang disampaikan Satgas COVID-19 DIY hanya pada angka 782 kasus. Sedangkan pada 27 Juni 2021 sebanyak 1.372 kasus baru. Kecepatan penambahan kasus ini mirip dengan grafik kenaikan kasus yang terjadi di India.
Baca Juga: Pandemi Dikhawatirkan Tingkatkan Angka Stunting, Wagub DIY Ajak Buka Nurani Keluarga
"Ada selisih data antara kabupaten/kota dengan provinsi. Data propinsi jauh sekali catatannya," ujarnya.
Budhi menambahkan, kasus yang sama juga terjadi pada angka kematian. Data dari Satgas berbeda dari angka kasus kematian di masing-masing kabupaten/kota.
Dari data yang didapatnya, kasus kematian tertinggi terjadi pada 25 Juni 2021 yang mencapai 34 kasus. Sedangkan data propinsi, angka kematian tertinggi justru terjadi pada 28 Juni 2021 yang mencapai 32 kasus.
"Kasus kematian paling tinggi dari gunung kidul yang naik hingga 400 persen hanya dalam waktu 17 hari saja," ujarnya.
Karenanya Budhi memberikan sejumlah rekomendasi pada Pemda DIY. Bila masih menerapkan PPKM Mikro secara lebih ketat, maka kasus COVID-19 diperkirakan baru akan melandai pada September 2021 mendatang.
Baca Juga: Kasus Covid Meledak, PERSI DIY: Percuma Tambah Tempat Tidur Tapi Warga Tidak Patuh Prokes
Sementara bila Pemda lebih memilih lockdown, maka kasus COVID-19 akan lebih cepat landai pada pertengahan Juli 2021 mendatang. Sebab lockdown akan menurunkan kasus hingga lebih dari 70 persen.
"Kalau lockdown maka akan mempercepat penurunan kasus, hanya butuh 23 hari dari sekarang sehingga diperkirakan akan melandai pada 17 juli [2021] nanti," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Negara Kaya Wajib Bantu Negara Berkembang? Ini Tuntutan AHF di WHO Pandemic Agreement
-
Kartu Prakerja Catat Prestasi Signifikan Hingga Dapat Puja-puji Dunia
-
Dharma Pongrekun Sebut Penyebab Tanah Abang Sepi Akibat Pandemi Covid-19
-
Kawal Masyarakat Indonesia Selama Pandemi Covid-19, 10 Tahun Jokowi Catat Kemajuan Pesat Bidang Telemedicine
-
10 Tahun Jokowi, Indonesia Menjadi Negara yang Berhasil Menangani Pandemi Covid-19
Tag
Terpopuler
- Sritex Resmi PHK Ribuan Karyawannya, BNI jadi Satu-satunya Bank BUMN yang 'Nyangkut' Rp374 Miliar
- Siapa Intan Srinita? TikToker yang Sebut Roy Suryo Dalang di Balik Fufufafa Diduga Pegawai TV
- Pendidikan Intan Srinita, Ketahuan Bersih-bersih usai Sebut Roy Suryo Pemilik Akun Fufufafa?
- Tanggapi Kisruh Andre Taulany Parodikan Gelar Raffi Ahmad, Feni Rose: Lagian Kantor yang Kasih di Ruko
- Dilaporkan Aliansi Bugis, Denny Sumargo bikin Permintaan Maaf Terbuka
Pilihan
-
Harga Emas Antam Lagi-lagi Jatuh Terjungkal Hari Ini
-
Prediksi Timnas Indonesia vs Jepang: Hanya Misi Sulit, Tapi Bukan Mustahil Garuda!
-
KUR Tak Termasuk Hapus Buku Kredit Macet, Ini Penjelasannya
-
Menakar Persentase Kemenangan Timnas Indonesia vs Jepang, Bukan Mustahil?
-
Siapa Rauf Purnama, TKN Prabowo-Gibran yang Kini Jadi Komisaris Utama Antam
Terkini
-
UGM Berkabung, Mantan Rektor sekaligus Ketua Dewan Pers Periode 2003-2010 Ichlasul Amal Wafat
-
Danang Maharsa Bongkar Borok Perizinan Miras di Sleman hingga Strategi Tingkatkan PAD di Sektor Wisata
-
Apes, Gara-gara Anjing, 2 Motor dan 2 Mobil Tabrakan Beruntun di Bantul
-
Abdul Mu'ti Jadi Mendikdasmen, Muhammadiyah Pertimbangkan Plt Sekum?
-
Smartfren Perkenalkan Unlimited Suka-Suka, Internetan Bebas Khawatir, Bebas Pilih, Pasti Nyaman