Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Sabtu, 03 Juli 2021 | 19:30 WIB
Ilustrasi Virus Corona (Unsplash/CDC)

SuaraJogja.id - Hari pertama penerapan PPKM Darurat di DIY, Sabtu (03/07/2021), kasus positif COVID-19 baru kembali pecah rekor. Tak tanggung-tanggung, Satgas Penanganan COVID-19 DIY mencatat ada tambahan 1.358 kasus baru.

Padahal pada Jumat (02/07/2021) kemarin, tercatat rekor penambahan 922 kasus baru. Dengan penambahan yang signifikan ini maka kasus COVID-19 di DIY sudah tembus di angka 63.634 kasus.

Kalau biasanya Sleman mencatatkan kasus baru paling banyak, kali ini justru Gunungkidul yang menambah kasus terbanyak hingga 518 kasus. Disusul Sleman dengan 349 kasus, Bantul 310 kasus, Kota Yogyakarta 128 kasus dan Kulon Progo 53 kasus.

"Ada kemungkinan peningkatan kasus peningkatan tracing minimal 15 satu temuan positif. Semakin banyak dicari, tentu semakin banyak ketemu," ungkap Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Pemda DIY, Berty Murtiningsih saat dikonfirmasi, Sabtu Sore.

Baca Juga: Mall di DIY Tutup Selama PPKM Darurat, 13 Ribu Karyawan Terdampak

Selain penambahan kasus yang signifikan, angka kematian juga mengalami penambahan yang cukup besar. Penambahan kasus meninggal kali ini mencapai 36 kasus, sehingga total kasus meninggal di DIY menjadi 1.656 kasus.

Kasus meninggal terbanyak dari Sleman yang mencapai 13 kasus. Disusul Bantul dengan 10 kasus dan Gunung Kidul sebanyak 6 kasus. Sedangkan Kulon Progo mencatatkan 5 kasus meninggal.

"Untuk kota jogja tercatat ada dua kasus meninggal," jelasnya.

Sementara kasus sembuh di DIY bertambah sebanyak 424 kasus. Dengan demikian kasus sembuh menjadi 49.675 kasus.

Kasus sembuh terbanyak dari Bantul yang mencapai 177 kasus. Disusul Sleman dengan 144 kasus, Kota Yogyakarta dengan 42 kasus, Gunung Kidul 32 kasus dan Kulon Progo 29 kasus.

Baca Juga: Kasus Covid-19 DIY Pecah Rekor Sehari Jelang Pemberlakuan PPKM Darurat, Tambah 922 Kasus

Tingginya kasus ini membuat Bed Occupancy Rate (BOR) di rumah sakit rujukan mencapai 97,12 persen untuk tempat tidur non kritikal. Sedangkan BOR tempat tidur kritikal mencapai 63,57 persen.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

Load More