Disebutkan Herlambang, proses pembuatan peti mati itu sudah dimulai sejak empat hari yang lalu. Hingga sekarang setidaknya sudah ada lebih dari 30 peti mati yang berhasil mereka buat.
Ia tidak bisa memastikan berapa jumlah peti mati yang berhasil dibuat dalam satu harinya. Namun semakin hari pekerjaan pembuatan peti itu semakin efisien.
"Total sampai hari ini mungkin 30 peti lebih. Tapi itu juga tidak dibagi rata, setiap hari. Hari pertama cuma 5 atau 6 peti. Hari kedua tiba-tiba 15 peti, hari ini ngga tahu itu udah berapa tumpuk. Sebagian ada di Damkar karena nanti distribusi dari Damkar UGM," terangnya.
Herlambang menuturkan jika diakumulasi sejauh ini maka sudah ada belasan sampai puluhan orang yang terlibat dalam pembuatan peti-peti itu. Namun jumlah keterlibatan orang saat membuat peti itu juga tidak bisa dipastikan setiap harinya.
Pertama karena kesibukan masing-masing orang yang ada di sana. Kedua, pihaknya juga menghargai kegiatan orang-orang yanh terlibat di situ. Dalam artian mereka mempunyai ukuran tersendiri dalam bekerja dan kegiatan di luar.
"Yang tetap di sini 4-5 orang lah termasuk mas Capung," imbuhnya.
Selain alumni Gelanggang Mahasiswa UGM yang datang untuk membantu. Ada pula berbagai kalangan yang turut serta membantu proses pembuatan peti tersebut.
Mulai dari aktivis fakultas, dosen, filmmaker, sutradara hingga orang-orang di luar UGM datang untuk menawarkan diri untuk membantu membuat peti.
"Latar belakang saya juga bukan tukang kayu. Malah ada filmmaker, sutradara datang ke sini ya ngamplas kemudian ngecat itu ada seniman, ada juga yang cuma sekadar ngangkut ke mobil. Jadi tidak ada komando yang kaku sekali. Mereka melihat sendiri kemudian apa yang bisa dibantu," ungkapnya.
Baca Juga: BEM KM UGM Gagas Etalase Nasi Gratis Bantu Warga Terdampak Pandemi, Ini Dia Lokasinya
Terkait dengan donasi sendiri, Herlambang menjelaskan bahwa ia juga hanya mengandalkan getok tular atau komunikasi berantai atau mulut ke mulut saja. Kemudian ditambah dengan memanfaatkan sosial media yang dimiliki.
Namun memang, ia menyatakan bahwa pihaknya tidak secara langsung membuka donasi tersebut.
"Tidak ngomong minta donasi tapi kemudian ada yang memberikan donasi, bukan apa-apa, bukan kami tidak butuh donasi, open donasi itu saya takutnya kalau tidak terkendali kami tidak mampu memenuhi kami juga berat. Tanggungjawabnya berat," tegasnya.
Ditanya mengenai standar operasional khusus dalam pembuatan peti khusus bagi jenazah Covid-19, menurut Herlambang pada prinsipnya adalah lapisan yang melindungi jenazah agar tidak terakses langsung dari luar. Dalam artian jenazah terlindungi oleh dengan baik oleh kayu-kayu itu.
"Jadi supaya tidak kecantol apa, supaya tidak sobek semacam itu. Karena sebenarnya kalau lapisan-lapisan plastik ini kan relatif aman. Kita pakai multipleks, kayu lapis. Itu sudah rapi luarnya, tertutup rapat tinggal pinggir-pinggirnya. Terus kami cat. Tetep kami cat," sebutnya.
Layani Dua Rumah Sakit
Berita Terkait
-
Disumbang Puluhan Peti Jenazah, Sekda Kota Probolinggo: Semoga Tak Terpakai
-
Pasien Covid-19 Meninggal Tak Dapat RS, Jenazah Tertahan karena Tempat Pemulasaran Penuh
-
Daftar Lokasi Tes PCR Jogja dan Harganya, Hasil Bisa Satu Hari Jadi
-
Penggunaan Dana Keistimewaan DIY Disorot, Aktivis JCW Singgung Pagar Alun-Alun Utara
-
Seakan Tak Kenal Lelah, Tim Pemakaman Jenazah Covid-19 di Jogja Dibayar Susu dan Mi Instan
Terpopuler
Pilihan
-
Di Bawah Atap Oranye : Jejak Pendidikan TK YRPU dari Zaman Kolonial di Lombok.
-
Dari Tarkam ke Timnas Indonesia U-17: Dimas Adi Anak Guru yang Cetak Gol Ciamik ke Gawang Uzbek
-
Rekomendasi HP Murah Xiaomi dengan RAM Besar dan Chipset Dewa Agustus 2025
-
Wonogiri Heboh Kasus Pembunuhan Lagi, Kini Wanita Paruh Baya Diduga Dihabisi Anak Kandung
-
Prediksi Manchester United vs Arsenal: Duel Dua Mesin Gol, Sesko atau Gyokeres yang Lebih Tajam?
Terkini
-
Wasiat Api Pangeran Diponegoro di Nadi Keturunannya: Refleksi 200 Tahun Perang Jawa
-
Bantul Lawan Arus, Daerah Lain Naikkan PBB, Bantul Justru Beri 'Hadiah' Ini di 2026
-
Simulasi Kredit Motor Agustus 2025: Beat Cicilan Rp700 Ribuan, Mana Paling Murah?
-
Sidak Asrama Sekolah Rakyat Bantul: Puntung Rokok Ditemukan, Jam Kunjung Jadi Sorotan
-
Bikin Event Pakai Musik? Hotel dan EO Wajib Tahu Aturan Ini Kalau Tak Mau Terancam Sanksi